Fri. Sep 20th, 2024

Bahaya Microsleep yang Rentan Dialami Pemudik Lebaran dan Cara Mengatasinya

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Beberapa hari menjelang Idul Fitri 1445 H, ribuan pemudik Jabuditabek memadati sejumlah jalan tol, bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta api. Tahun ini, Kementerian Perhubungan (Cayman Hub) memperkirakan jumlah pemudik yang mudik pada Lebaran 2024 akan meningkat signifikan.

Jika pada tahun 2023 terdapat 123,8 juta orang yang mudik, diperkirakan 193,6 juta orang akan kembali ke kampung halamannya pada tahun ini. Dari 193,6 juta penumpang, diketahui sekitar 18,29 persen atau 35,42 juta orang memilih menggunakan mobil pribadi. 16,07 persen atau 31,12 juta menggunakan sepeda motor.

Dengan banyaknya wisatawan yang memilih transportasi pribadi untuk pulang, penting untuk menjaga keselamatan saat bepergian. Selain rasa lelah, hal yang perlu diwaspadai traveler adalah microsleeping. Microsleep dapat menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas, terutama pada saat perjalanan mudik seperti Idul Fitri.

Menurut ahli saraf, dr. Zicky Yombana, Sp.S, Microsleep ini terjadi karena otak terlalu lelah dan tidak bisa diatasi dengan kafein atau yang lainnya. Kecuali jika Anda melakukan aktivitas yang benar-benar merangsang otak.

Berdasarkan podcast dari VDVC Health, Minggu (7/4/2024) yang diposting di akun YouTube Dr. Ditayangkan, Zaki mengatakan bahwa tidur mikro ini disebut mikro karena berlangsung kurang dari 1 menit, saya tertidur tepat pada waktunya. “Seseorang bisa dikatakan tertidur minimal satu menit ketika memejamkan mata dan rekaman aktivitas otak tersebut membuktikan bahwa gelombang tidur memang terjadi di otak,” ujarnya.

Namun aktivitas yang monoton dan tidak memberikan banyak tenaga pada otak berpotensi menyebabkan kelelahan otak dan microsleep lebih cepat, lanjutnya.

 

 

 

Ada beberapa penyebab terjadinya microsleep, seperti bekerja di depan komputer, membaca buku, menonton televisi, dan mengemudi terus menerus dalam jangka waktu lama. Zaki mengungkapkan, satu-satunya cara menghindari microsleep adalah dengan beristirahat.

Ia menyimpulkan bahwa “tidak ada alternatif selain istirahat, karena makanan apapun tidak akan berpengaruh, termasuk kopi, yang sangat sulit dilakukan ketika pikiran sedang lelah”.

Salah satu faktor yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, khususnya pada musim mudik seperti Idul Fitri, adalah rasa ngantuk yaitu microsleep yang dialami semua pengemudi yang berkendara jarak jauh atau berkendara pada malam atau dini hari.

Microsleep adalah suatu kejadian dimana seseorang kehilangan kesadaran atau perhatian karena merasa lelah atau mengantuk, biasanya berlangsung antara satu detik hingga 10 detik penuh.

Merujuk saluran Otomotif matthewgenovesesongstudies.com, 1 Januari 2023, ada risiko kecelakaan jika microsleep dibiarkan meski sebentar karena hilangnya kesadaran saat berkendara. Berbagai penyebab microsleep antara lain:

1. Kurang tidur akibat begadang.

2. Obesitas.

3. Efek buruk obat yang digunakan.

4. Pengaruh penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

5. Menurunnya kualitas tidur, misalnya akibat insomnia dan sleep apnea.

 

 

Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa cara untuk mencegah microsleep saat berkendara, yaitu:

1. Sebelum berkendara, pastikan istirahat atau tidur yang cukup.

Tubuh biasanya beradaptasi dengan pola tidur yang kurang lebih sama setiap harinya. Pasalnya tubuh juga beristirahat setelah melakukan berbagai tugas sebelumnya. Jadi pastikan Anda istirahat atau tidur selama 7 hingga 9 jam dan jangan berkendara mendekati atau pada waktu tidur dan rencanakan perjalanan Anda dengan baik.

Seperti mengatur waktu perjalanan dan meluangkan waktu beberapa menit untuk beristirahat di tempat istirahat yang Anda lewati. Soalnya, selain sampai tujuan sesuai jadwal, istirahat yang cukup agar berkendara aman juga bisa membantu mencegah pengemudi merasa mengantuk.

2. Dengarkan musik agar tetap terjaga.

Musik dapat mengatur suasana hati pendengarnya. Saat berkendara, musik bisa menjadi teman perjalanan yang membuat Anda tetap terjaga. Selain menghilangkan rasa penat atau kantuk selama perjalanan, juga menghilangkan rasa terisolasi di dalam kabin. Namun sebaiknya atur volumenya dengan tepat karena mendengarkan musik dengan volume berlebihan dapat mengganggu konsentrasi.

 

 

Jika Anda mulai merasa lelah dan mengantuk atau gelisah, istirahatlah di tempat istirahat terdekat dan istirahat sejenak. Di sini Anda juga bisa tidur cukup atau melakukan peregangan otot sebelum melanjutkan perjalanan agar otot dan saraf yang lelah dan kaku akibat berkendara jauh dapat kembali ke kondisi semula.

Tentu saja, akan lebih baik jika ada anggota keluarga yang bisa bergantian berkendara bersama Anda, sehingga Anda bisa berbagi waktu istirahat dan berkendara.

4. Ngobrol dengan teman mobil.

Mengemudi sendirian akan menimbulkan rasa kantuk berlebihan yang mungkin disebabkan oleh rasa bosan. Jadi ketika Anda berencana melakukan perjalanan jauh, misalnya mudik, tentunya membawa serta anggota keluarga agar bisa berkomunikasi dengan mereka selama perjalanan.

Kehadiran orang lain di dalam mobil akan membuat Anda lebih waspada karena Anda bisa berbicara atau mendengarkan dengan lebih aktif. Dan ketika tanda-tanda microsleep muncul, teman perjalanan mungkin menyarankan untuk berguling-guling sebentar.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *