Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Topik pembahasannya adalah SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa swasta yang didirikan oleh Elon Musk.

SpaceX diyakini sedang membangun armada satelit mata-mata canggih untuk pemerintah Amerika Serikat.

Menurut The Verge, pada Senin (18/3/2024), divisi Starshield SpaceX menandatangani kontrak rahasia dengan Badan Intelijen Nasional (NRO) AS.

Menurut laporan tersebut, kontrak ini telah diselesaikan dengan Badan Intelijen Nasional AS sejak tahun 2021.

Subyek kontrak dengan NRO adalah membangun jaringan “ratusan” satelit mata-mata untuk badan tersebut, menurut Reuters melalui The Verge.

Klaim tersebut juga didukung oleh laporan Wall Street Journal pada Februari yang menyebutkan kesepakatan rahasia SpaceX bernilai $1,8 miliar (Rs 28 triliun).

Laporan tersebut tidak merinci kapan jaringan satelit mata-mata pemerintah AS diluncurkan atau perusahaan lain mana yang terlibat.

Jaringan yang dikenal dengan nama Starshield ini disebut-sebut mampu terus mengumpulkan gambar atau foto di seluruh dunia untuk intelijen AS.

Data gambar atau foto dari satelit ini diyakini memiliki kemampuan mendeteksi pergerakan manusia dengan mudah dan tidak mencolok bagi pemerintah AS atau organisasi lain.

Musim gugur yang lalu, dilaporkan bahwa perusahaan Elon Musk menandatangani kontrak senilai $70 juta dengan Angkatan Luar Angkasa AS untuk menyediakan komunikasi satelit dalam kerangka program Starshield.

Fasilitas lainnya adalah konstelasi Starlink milik SpaceX, setidaknya menurut Elon Musk, yang mengatakan Starlink “dimaksudkan untuk menjadi jaringan sipil”, sedangkan Starshield ditujukan untuk tujuan pemerintah dan keamanan nasional.

Di sisi lain, Elon Musk sedang memimpin dunia teknologi, kali ini Twitter Boss X mengungkapkan rencana untuk membuka akses ke kode sumber Grok.

Grok sendiri merupakan chatbot yang dibuat oleh perusahaan AI milik Elon Musk, xAI, dan diharapkan bisa menjadi pesaing serius ChatGPT.

Kabar tersebut muncul setelah Elon Musk menggugat OpenAI karena tidak lagi menjadi organisasi nirlaba open source.

“@xAI membuka akses ke Grok minggu ini,” kata Elon Musk di akun media sosial X pribadinya, Selasa (3/12/2024).

Saat ini Grok hanya tersedia bagi pengguna yang berlangganan platform media sosial X dengan membayar USD 16 atau Rp 247.000 per bulan.

Hal ini memungkinkan pengguna atau pengembang untuk mengembangkan kode sumber AI untuk pesaing ChatGPT.

Tentu saja, hal ini dapat mempercepat inovasi AI karena semakin banyak orang yang dapat mengaksesnya.

Meskipun mungkin membantu banyak orang, ada kekhawatiran bahwa penjahat juga dapat menggunakan Grok open source ini.

Sayangnya, Musk tidak memberikan rincian tentang bagaimana kode inti Grok dapat diakses publik, seperti apa tampilannya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap dirinya.

Ini bukan kali pertama perusahaan besutan Elon Musk itu menunjukkan keilmuannya. Sepuluh tahun lalu, Tesla membuka akses paten teknologi kelistrikannya.

Karena itu, hampir semua produsen mobil besar kini telah mengadopsi konektor pengisian kendaraan listrik Tesla. 

Di sisi lain, Elon Musk dan media sosial X baru-baru ini digugat oleh mantan CEO Twitter dan beberapa eksekutif media sosial.

The Wall Street Journal melaporkan pada Selasa (3/3/2024) dia dan X didakwa $128 juta atau sekitar Rp 2 triliun.

Mantan CEO Twitter Parag Agrawal, mantan CEO Ned Segal, mantan kepala bagian hukum Vijay Gadde, dan mantan penasihat umum Sean Edgett termasuk di antara mereka yang menggugat Elon Musk dan X.

Gugatan tersebut bermula dari akuisisi perusahaan yang kacau pada Oktober 2022 oleh kepala eksekutif Tesla.

Elon Musk langsung memecat para pemimpin platform media sosial Twitter sebagai langkah awal pengambilalihannya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *