Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Teheran – Mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi dan rombongan menyusul sanksi terhadap industri penerbangan negara itu.

“Salah satu penyebab kejadian tragis ini adalah AS, yang dengan menjatuhkan sanksi terhadap industri penerbangan Iran menyebabkan syahidnya presiden dan timnya. Kejahatan AS akan terekam di benak rakyat Iran dan dalam sejarah. , kata Zarif, Senin (20/5/2024), seperti dilansir kantor berita IRNA, Rabu (22 Mei).

Zarif melanjutkan: “Bangsa Iran telah menghadapi peristiwa besar dalam 45 tahun terakhir dan menurut Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, mereka akan mengatasi peristiwa tragis ini.”

Ia mengungkapkan kesedihannya atas meninggalnya Presiden Raisi; Menteri Luar Negeri Iran (Menlu) Hossein Amir-Abdolahian; Gubernur Provinsi Azarbaijan Timur, Malek Rahmati; ketua tim keamanan Raisi, Mehdi Mousavi; wakil pemimpin tertinggi Iran di provinsi Azerbaijan Timur, Mohammad Ali Al-e-Hashem; dan kru helikopter.

“Perang kejam yang dilakukan diktator Irak Saddam Hussein melawan Iran, pembunuhan 72 pengikut Imam Khomeini, pembunuhan presiden populer Mohammad Ali Rajaee dan sanksi kejam terhadap Iran adalah bagian dari situasi sulit yang dihadapi Republik Islam. berhasil diatasi,” tambahnya.

Tak hanya Zarif, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (21/5) mengatakan sanksi AS berdampak buruk bagi keamanan penerbangan.

Media Iran melaporkan bahwa gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan helikopter Bell 212 Raisi buatan AS jatuh ke gunung. Investigasi penyebab kecelakaan telah dimulai.

Menurut Reuters, Iran adalah pembeli utama helikopter Bell di bawah pemerintahan Shah sebelum Revolusi Islam 1979, meskipun asal muasal pesawat yang jatuh tersebut tidak jelas. Sanksi yang diterapkan selama beberapa dekade telah mempersulit Iran untuk mendapatkan suku cadang atau meningkatkan kualitas pesawatnya.

Faktanya, beberapa negara yang terkena sanksi Amerika tidak menerima suku cadang peralatan Amerika, termasuk penerbangan, kata Lavrov tentang jatuhnya helikopter Raisi.

“Kita berbicara tentang kerusakan yang disengaja… jika suku cadang tidak tersedia, hal ini berhubungan langsung dengan penurunan standar keselamatan.”

Gedung Putih pada hari Senin menolak tuduhan bahwa sanksi AS bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian dan pejabat lainnya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menyebut tuduhan itu salah. Dia mengatakan AS masih belum mengetahui secara pasti penyebab jatuhnya pesawat pada hari Minggu tersebut, meskipun sumber-sumber Iran mengatakan ada kabut tebal di area tempat pesawat jatuh.

Sumber resmi di Iran menyebut kondisi penerbangan yang buruk, terutama kabut, sebagai penyebabnya. Dan setiap negara, siapa pun negaranya, mempunyai tanggung jawab masing-masing untuk menjamin keselamatan dan keandalan pesawatnya, termasuk pesawat sipil, dikutip Kirby. Bagaimana anda mengatakan. adalah kantor berita Anadolu.

“Jadi, sekali lagi, tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar, tidak ada kebenarannya. Tidak mengherankan… rezim Iran sekali lagi akan menemukan cara untuk mencoba menyalahkan AS atas masalah yang mereka buat sendiri,” tambahnya.

Jatuhnya helikopter yang menewaskan Raisi dan timnya terjadi pada Minggu (19/5) sore. Setelah operasi pencarian sepanjang malam terhambat oleh cuaca buruk dan medan yang berat, lokasi kecelakaan ditemukan di daerah pegunungan provinsi Azerbaijan Timur pada Senin pagi, dan seluruh awak serta penumpang helikopter dinyatakan tewas.

Delegasi Presiden Raisi sedang dalam perjalanan menuju kota Tabriz usai pembukaan bendungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan saat terjadi kecelakaan.

Berdasarkan Pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, dalam hal presiden meninggal dunia, kekuasaan eksekutif dipegang oleh wakil presiden pertama dengan persetujuan pemimpin tertinggi Iran. Setelah itu, dibentuk dewan yang terdiri dari Ketua Parlemen, Ketua Kehakiman, dan Wakil Presiden Pertama dengan tujuan mempersiapkan platform yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilihan presiden dalam waktu paling lama 50 hari.

Wakil presiden pertama yang menggantikan Raisi untuk sementara adalah Mohammad Mokhber.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *