Thu. Oct 3rd, 2024

Laba Lautan Luas Terpangkas 49,86% pada 2023

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Lautan Luas Tbk (LTLS) mengumumkan kinerjanya untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp7,32 triliun. Pendapatannya turun 7,14% dari tahun 2022 menjadi Rp7,88 miliar.

Berdasarkan rilis laporan keuangan perseroan pada Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14 Maret 2024), perseroan melaporkan beban pokok penjualan barang dan jasa pada 2023 sebesar Rp 6,13 miliar, turun dibandingkan periode yang sama. tahun lalu Tahun 2022 menjadi Rp 6,37 triliun. Alhasil, laba kotor pada tahun 2023 sebesar Rp 1,19 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 1,51 triliun.

Pada periode tersebut, beban usaha Lautan Luas sebesar Rp838,05 miliar, pendapatan operasional lainnya sebesar Rp21,88 miliar, dan beban operasional lainnya sebesar Rp21,87 miliar. Sementara itu, perseroan menghasilkan pendapatan keuangan sebesar Rp2,91 miliar, beban keuangan sebesar Rp95,76 miliar, dan kerugian bersama entitas terkait sebesar Rp23,05 miliar.

Setelah dikurangi pajak final dan beban pajak penghasilan, perseroan meraup laba sebesar Rp 160,94 miliar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama setahun penuh. Turun 49,86% dari Rp321,01 miliar pada tahun 2022. Aset pada tahun 2023 turun menjadi Rp5,63 miliar dari Rp6,09 miliar pada tahun 2022.

Liabilitas turun menjadi Rp2,66 triliun pada tahun 2023 dari Rp3,1 triliun pada tahun 2022. Ekuitas turun tipis menjadi Rp 2,97 triliun pada tahun 2023 dari Rp 2,98 triliun pada tahun 2022.

Saham PT Lautan Luas Tbk (LTLS) turun 2,99% hingga diperdagangkan Rp 1.135 per saham pada perdagangan Kamis 14 Maret 2024. Pembukaan saham LTLS terhenti di Rp 1.170 per saham. Saham LTLS diperdagangkan setinggi Rp 1.180 per saham dan terendah Rp 1.135 per saham. Jumlah perdagangan sebanyak 42 dan volume perdagangan sebanyak 1.529 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 175,8 juta.

Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Indonesia diperkirakan akan menghadapi badai perlambatan ekonomi global pada tahun 2023. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada pada level tinggi yaitu 4,5-5,3% pada tahun 2023 dan 4,7-5,5% pada tahun 2024.

Pada saat yang sama, inflasi akan semakin terkendali dan diperkirakan akan menurun dan kembali ke target 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024.

Dari sisi sektor riil, pertumbuhan sektor industri juga dapat dipertahankan pada tahun 2023. Kementerian Perindustrian dan Informatika memperkirakan PDB industri pengolahan nasional akan tumbuh sebesar 5,01% pada tahun 2022, dan targetnya sebesar 5,1-5,4% pada tahun 2023.

Investor Relations Lautan Luas Eurike Hadijaya mengatakan, pihaknya tetap optimis dengan perkiraan perekonomian Indonesia ke depan. Namun dia juga mengatakan tetap mewaspadai fluktuasi makro.​

“Dilihat dari berbagai upaya pemerintah, pertumbuhan ekonomi harusnya tetap positif. Kami yakin berdasarkan kebijakan yang sedang dirumuskan manajemen,” kata Eurike dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan di Jakarta, Jumat (13 Januari 2023). kebijakan strategis, kinerja Lautan Luas juga akan semakin tumbuh pada tahun 2023. “

Secara keseluruhan, Lautan Luas Lautan Luas menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Bidang makanan dan minuman, air bersih, dan perawatan pribadi di rumah akan terus menjadi fokus industri Lautan Luas di masa depan.

Sekitar 90% penjualan Lautan Luas berasal dari pasar Indonesia, dan sisanya terkonsentrasi di Asia yang pertumbuhannya terus bagus.​

“Kami juga akan terus bekerja keras untuk mempertahankan arus kas positif yang dicapai sebelumnya. Di bidang manufaktur, kami fokus pada peningkatan utilisasi produksi untuk mencapai tingkat profitabilitas yang lebih tinggi. Selain itu, Lautan Luas juga aktif fokus pada pengembangan. produk baru,” kata Eurike Hadijaya.

Kinerja keuangan emiten industri Pasokan Bahan Pokok dinilai positif pada tahun 2022. Hingga kuartal III tahun 2022, pendapatan LTLS meningkat 27,06% year-on-year menjadi Rp 6,01 triliun. Sementara itu, laba bersih emiten tersebut meningkat 88,68% year-on-year menjadi Rp 261 miliar.​

Secara terpisah, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, prospek perekonomian lokal diperkirakan akan penuh tantangan pada tahun ini, yang akan dipengaruhi oleh melemahnya prospek perekonomian global akibat serangkaian krisis yang terjadi pada tahun ini.

Oleh karena itu, yang diperkuat adalah aspek internal yaitu kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri baik dari aspek fiskal maupun moneter.

“Kami juga melihat tren investasi bergerak ke arah negara-negara berkembang yang lebih menarik, salah satunya adalah Indonesia, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Pada saat yang sama, kami memperkirakan pasar saham lokal akan terus mencatat kinerja positif pada tahun ini, namun trennya terbatas .

Ia menambahkan, industri bahan baku merupakan salah satu sektor prioritas Pilarmas untuk dikembangkan, dengan dukungan pemerintah yang cukup besar terutama di bidang hilirisasi dan industrialisasi serta pergeseran basis ekonomi dari komoditas ke produk bernilai tambah.​

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *