Wed. Sep 25th, 2024

Kemenkes Kolaborasi dengan Google Cloud Kembangkan AI Generatif di Bidang Kesehatan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kmenkes) mengumumkan perluasan kerja sama dengan Google Cloud. Kemitraan ini hadir untuk mendukung pengembangan inovasi AI generatif, khususnya untuk layanan kesehatan

Dalam hal AI generatif, kemitraan ini dikatakan sejalan dengan tujuan Rencana Transformasi Kesehatan Digital dan inisiatif Visi Indonesia Digital 2045 yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

Perlu diketahui, kerja sama kedua organisasi ini dimulai pada tahun 2022. Google Cloud sendiri terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan terlindungi untuk menguji inovasi AI tingkat perusahaan, termasuk aplikasi medis.

“Seiring dengan upaya kami untuk memajukan penerapan AI, keseimbangan antara inovasi dan pertimbangan etis sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Dengan mengikuti prinsip dan praktik AI yang bertanggung jawab, kami dapat memastikan bahwa kami memanfaatkan potensi AI sekaligus melindungi kesejahteraan masyarakat,” kata: Ketua Setyaji. Kantor Transformasi Digital Kementerian Kesehatan dalam pesan resmi yang diterima, Selasa (5/7/2024).

Kemitraan terbaru ini melengkapi upaya berkelanjutan Google Cloud untuk meningkatkan proses di sektor layanan kesehatan di Indonesia, yang disebut-sebut merupakan bagian dari tujuan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan akses, pengalaman, dan hasil layanan kesehatan bagi setiap individu di Indonesia.

“Kemitraan kami dengan Kementerian Kesehatan sangat penting sebagai landasan untuk mengembangkan solusi AI yang aman dan efektif di sektor layanan kesehatan Indonesia, yang mengarah pada akses informasi kesehatan sesuai permintaan dan diagnosis serta rencana perawatan yang lebih akurat. Manajemen Privasi dan Keamanan Data kepada pasien,” kata Country Director Google Cloud Indonesia Fanli Tanto.

Fanley lebih lanjut menjelaskan bahwa ketika Google Cloud memperkenalkan kemajuan AI baru pada produk mereka, perusahaan memiliki dua kewajiban: memberikan kemampuan dukungan yang kuat dan memastikan bahwa teknologi mereka mencakup perlindungan yang memadai bagi organisasi, pengguna, dan masyarakat.

Di sisi lain, Google menghadirkan beberapa layanan andalan di ajang Cloud Next 2024, salah satunya adalah Vertex AI.

Sekadar informasi, Vertex AI adalah platform bagi organisasi untuk mengembangkan dan menjalankan layanan AI mereka sendiri. Platform ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2021.

Direktur Manajemen Produk Vertex AI Google Nenshad Bardoliwala mengatakan pada acara Google Cloud Next tahun ini, ada empat tema utama yang diperkenalkan Vertex AI. Pertama, infrastruktur.

Pengguna Google Cloud saat ini dapat memilih antara infrastruktur yang disediakan Google atau GPU NVIDIA untuk pembelajaran mesin. Selain itu, ketersediaan AI generatif merupakan hal lain yang ditingkatkan.

Setelah tahun 2023 menjadi masa uji coba pengembangan AI generatif, kini Google Cloud meningkatkan layanannya dengan memperkenalkan kemampuan baru untuk pengelolaan cepat.

Oleh karena itu, kami memperkenalkan fitur manajemen cepat baru untuk memudahkan pengguna mengelola berbagai versi perintah mereka, kata Nenshad Tekno kepada matthewgenovesesongstudies.com di acara Google Cloud Next 2024.

Apalagi akhir tahun ini, Google memperkenalkan preview Gemini 1.5 Pro. Nenshad mengklaim ini adalah model industri terkemuka karena mendukung pengguna untuk mempertaruhkan hingga 1 juta token dan sepenuhnya multi-modal.

“Anda dapat memberikan informasi kepada Gemini secara bersamaan, mulai dari dokumen, gambar, video, audio, lalu meminta Gemini untuk memproses empat sampel berbeda. Ini sangat tidak biasa,” katanya.

Kemajuan lain yang diperkenalkan Google kali ini adalah Agent Builder. Menurut Nenshad, pengguna dapat menggunakan Agent Builder untuk membuat peran dukungan khusus guna membantu mereka mencapai hasil yang diinginkan.

“Agen dapat membantu saya membuat kampanye pemasaran, membantu menciptakan tunjangan karyawan, atau membantu membeli koleksi pakaian,” ujarnya. Agen ini akan memiliki kemampuan yang lebih kuat dibandingkan chatbot tradisional, katanya.

Sebagai referensi, agen adalah entitas cerdas yang dapat melakukan berbagai tindakan untuk membantu penggunanya mencapai tujuan tertentu.

Kini dengan semakin masifnya penggunaan AI dan beberapa layanan baru, Google telah mengidentifikasi peluang bagi perusahaan atau bisnis untuk menggunakan teknologi tersebut.

Menurut Nenshad, banyak bisnis di seluruh dunia sudah mengetahui apa yang bisa ditawarkan AI berdasarkan bukti terkini. Dari situlah beberapa perusahaan mencoba menerapkan teknologi ini agar tetap relevan di masa depan.

“Saya pikir orang-orang telah melihat kekuatan teknologi ini dalam kehidupan pribadi mereka, dan ini juga menginspirasi mereka dari sudut pandang bisnis,” jelasnya.

Dalam konteks ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kecerdasan buatan akan menjadi terobosan teknologi berikutnya, ujarnya. Jadi teknologi ini secara tidak langsung mendorong masyarakat untuk mulai belajar dan memanfaatkannya untuk mempengaruhi bisnisnya.

Namun, dia tidak memungkiri bahwa banyak perusahaan di dunia yang mencoba mencari cara untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Jadi saat ini penggunaannya masih dalam tahap awal, namun bukan tidak mungkin akan berkembang lebih jauh. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *