Sat. Sep 21st, 2024

Iuran BPJS Kesehatan Pakai Sistem KRIS Bakal Bebani Semua Pihak

By admin Jun3,2024 #BPJS #BPJS Kesehatan #Kris

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Badan Pengelola Jaminan Kesehatan dan Sosial (BPJS) akan mulai menerapkan Sistem Standar Kelas Rumah Sakit (KRIS) pada pertengahan tahun depan. Lalu apakah hal ini mempengaruhi jumlah iuran?

Koordinator BPJS Watch Pertahanan Timboel Siregar melihat kemungkinan penerapan tarif tunggal dalam penerapan sistem KRIS. Artinya, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak lagi membayar sesuai kelas yang dipilih.

“Tidak mungkin kontribusi tunggal ini lebih dari Rp150.000, tidak mungkin lebih dari Rp100.000, perasaan saya antara Rp35.000 hingga Rp100.000,” kata Timboel saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com, Kamis (16/05). /2024). ).

Ia mencoba berasumsi bahwa iurannya sebesar Rp 75.000 per orang per bulan untuk peserta mandiri. Menurut dia, angka tersebut akan sangat membebani semua pihak. Mulai dari peserta JKN hingga penyedia layanan, BPJS Kesehatan.

Bagi peserta, yang sebelumnya memilih kelas 3 akan dikenakan biaya dua kali lipat dengan tarif Rp 35.000 per bulan. Sedangkan pendapatan BPJS Kesehatan akan berkurang karena hilangnya pendapatan peserta yang membayar Rp 150.000 atau kelas 1 per bulan.

“Nah, misalnya ditetapkan Rp 70 ribu, turun Rp 150 ribu, turun Rp 100 ribu. Nah, penurunan ini berarti potensi pendapatan BPJS kesehatan hilang. Artinya menerima penurunan pendapatan. Saya berkesempatan membayar iuran lebih, tapi sekarang hanya Rp 70 ribu,” ujarnya.

Kedua, peserta (yang membayar) Rp35 ribu naik menjadi Rp70 ribu, mampukah? Banyak masyarakat yang masih terlambat membayar meski usianya sudah 35 tahun, lanjutnya.

 

Akibat kejadian tersebut, Timboel melihat adanya kemungkinan bertambahnya angka keterlambatan peserta BPJS Kesehatan. Mereka sebelumnya memilih kelas 3 berdasarkan beban iuran tim yang bertambah dengan biaya Rp 35 ribu.

Dengan adanya penundaan tersebut, maka peserta JKN dianggap tidak aktif. Akibatnya, saat mereka ke fasilitas kesehatan (faske), mereka tidak bisa dilayani.

“Nah, berarti pendapatan riilnya turun lagi, bukan pendapatan riil. Kalau ada yang telat bayar, berarti dia tidak aktif, maksudnya apa? Nah, KRIS artinya bisa membantu lebih banyak lagi yang terlambat, lebih banyak lagi masyarakat yang tidak terlayani JKN,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *