Sat. Sep 21st, 2024

Ipang Wahid: Danau Toba Diarahkan ke Muslim Friendly Tourism

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ketua tim Quick Winner 5 Tempat Pilihan Irfan Wahid atau akrab disapa Ipang Wahid mengatakan, pemerintah menjadikan kawasan wisata Danau Toba sebagai destinasi favorit umat Islam. Langkah yang diambil antara lain dengan menyediakan makanan halal di banyak restoran serta tempat ibadah untuk salat.

Ipang menjelaskan, pemerintah tidak pernah terpikir untuk menjadikan kawasan Toba sebagai kawasan wisata halal. Pasalnya, kearifan lokal di Toba tidak seperti itu. “Presiden hanya menginstruksikan kepada kita bahwa yang dituju harus muslim. Mendapatkan makanan halal dan shalatnya mudah,” ujarnya, demikian keterangan tertulis, Selasa (9/3/2019).

Menurut Ipang, ada kesalahan penggunaan terminologi. Kawasan Toba tidak akan terkonversi seperti Sumbar, Aceh atau NTB yang mengutamakan wisata halal. Kawasan Danau Toba hanya fokus pada wisata ramah, artinya wisatawan muslim bisa dengan mudah mendapatkan makanan halal dan mudah mencari tempat salat.

Saat ini, menurutnya, masih terjadi ambiguitas karena masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep wisata halal. Wisata halal artinya wisata ramah muslim, “kami membuat wisatawan muslim nyaman tanpa mengubah DNA destinasi wisata seperti Danau Toba,” ujarnya. 

Hal ini juga dilakukan di beberapa negara lain. Misalnya, Australia, yang bukan anggota OKI dan memiliki minoritas Muslim, memanfaatkan peluang pasar ini dengan merancang ide liburan Australia bagi umat Islam.

Jepang juga memiliki halalmedia.jp yang memberikan perlakuan khusus kepada wisatawan Muslim melalui restoran halal di Bandara Narita.

Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam patut melihat potensi pasar tersebut. “Kita harus siap menyambut wisatawan yang datang dari Malaysia, Uni Emirat Arab, dan negara-negara Timur Tengah lainnya dengan wisata khas Muslim Indonesia,” ujarnya. Tonton video pilihan di bawah ini:

Dulu, perkembangan pariwisata di kawasan Danau Toba terus mengalami percepatan. Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mendesak kementerian dan lembaga terkait segera bertindak cepat membangun infrastruktur di kawasan Danau Toba.

Perintah Presiden harus dilaksanakan secepatnya, investor juga harus segera membangun, kata Menteri Koordinator Kelautan Luhut Binsar Panjaitan dalam rapat koordinasi pengembangan pariwisata Danau Toba di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat, Agustus. 2, 2019.

Menko Maritim Luhut juga meyakinkan Kementerian PUPR akan segera melaksanakan arahan Presiden Jokowi mengenai infrastruktur di Danau Toba dan pengembangan sektor pariwisata.

“Tujuannya pada tahun 2020 adalah terlaksananya infrastruktur dasar atau sarana dan prasarana pendukung kawasan pariwisata atau kewenangan Danau Toba dan sekitarnya,” kata Luhut.

Selain itu, Luhut juga meminta berbagai Kementerian/Lembaga menindaklanjuti permasalahan keramba renang untuk segera menyelesaikan permasalahan pencemaran lingkungan di Danau Tobaro yang berdampak pada kenyamanan wisatawan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahyo, dan Direktur Otoritas Pariwisata Danau Toba Ari Prasetyo turut hadir dalam rakor tersebut.

Menteri Pariwisata Arif Yahya menjelaskan kesediaan investor untuk membangun hotel di Danau Toba, khususnya di kawasan resmi.

Janji pemerintah untuk membangun prasarana dan sarana dasar di kawasan itu akan segera terwujud, salah satunya akan dimulai pada September 2019, kata Menpar.

Lebih lanjut Menpar menjelaskan, penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam format bersyarat LUDA (Land Use and Development Agreement) dijadwalkan pada 10 Oktober 2019.

“Kewajiban investor pada awal pembangunan fisik. Groundbreaking Glamorous Camping atau Glamping tanggal 10 Oktober 2019. dan Groundbreaking Hotel Mewah dijadwalkan pada 20 April 2020,” kata Menpar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *