Wed. Oct 9th, 2024

Teori-Teori Pembentukan Bulan, Satelit Bumi yang Menyusut

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bulan merupakan satu-satunya satelit alami bumi. Diameternya sekitar 3.474 km atau seperempat diameter bumi.

Bulan mengorbit Bumi pada jarak rata-rata 384.400 km dan membutuhkan waktu sekitar 27,3 hari untuk menyelesaikan satu revolusi. Selama berabad-abad, para astronom telah mencari petunjuk tentang asal usul bulan.

Tak heran jika banyak teori tentang asal usul bulan. Di bawah ini adalah teori populer tentang asal usul bulan.

1. Teori tumbukan

Melansir laman Britannica, Jumat (31/5/2024), salah satu teori populer mengenai terbentuknya bulan adalah teori tumbukan. Teorinya adalah planet Theia (seukuran Mars) menghantam proto-Bumi muda dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga kedua benda tersebut menguap.

Beberapa ilmuwan berpendapat hal itu disebabkan oleh awan berputar aneh yang disebut sinestia. Seiring berjalannya waktu, material di bagian terluar sinestesia terhubung ke bulan, dan material lainnya ke bumi.

Terjadi tabrakan besar-besaran antara Bumi dan planet Tejas, yang terbuat dari bahan berbeda, mungkin lebih lemah dari Bumi. Tanahnya masih utuh ketika Theia menyerang.

Namun, Theia terpecah dan bagian sisanya kemudian menyatu dengan bulan. Sayangnya teori ini gagal karena bumi dan bulan tersusun dari unsur serupa (terutama silikon dan oksigen) dalam konsentrasi yang sama.

2. Tabrakan dua benda sejenis

Sama seperti sebelumnya, teori ini menyatakan bahwa Theia menabrak bumi. Namun, tidak ada penguapan yang teramati dan puing-puing akibat tumbukan masih menempel di Bulan.

Menariknya, teori ini mengklaim bahwa material penyusun Theia sama dengan material penyusun bumi. Teia dan Bumi dikatakan terbentuk dari piringan akresi yang sama.

Kemudian ada sesuatu yang mengganggu orbit Teja dan membuatnya jatuh ke Bumi.

 

3. Teori menembak

Teori ini menyatakan bahwa bulan adalah benda liar (seperti asteroid) yang berasal dari tempat lain di tata surya. Hal ini kemudian ditangkap oleh gravitasi bumi yang lewat di dekatnya.

Keadaan ini kemudian menyebabkan Bulan berputar mengelilingi Bumi. Namun para ilmuwan masih belum mengetahui bagaimana Bumi bisa menjatuhkan Bulan.

Bahkan memaksa Bulan melambat agar tetap berada di orbit Bumi. Selain itu, teori kepala tidak lagi populer setelah ditemukan bahwa bumi dan bulan secara geologis serupa.

4. Teori kenaikan

Hipotesis akresi menyatakan bahwa bulan terbentuk bersama bumi ketika terbentuk dari piringan akresi pertama (aliran gas, plasma, debu atau partikel). Fenomena ini menciptakan material dan serpihan yang tertarik menempel pada salah satu benda.

Massa bumi mempunyai gaya gravitasi yang dominan, dan Bulan mulai berputar mengelilinginya. Namun, para kritikus berpendapat bahwa model ini tidak dapat menjelaskan momentum sudut Bulan mengelilingi Bumi saat ini.

5. Teori pemisahan

Teori Fisi Rotasi bumi begitu cepat sehingga sebagian materialnya putus dan mengorbit planet tersebut. Rotasi bumi diyakini sedemikian rupa sehingga potongan-potongan material terhempas dari permukaannya.

Materi ini mungkin kemudian terkondensasi di Bulan. Meski masuk akal, teori ini dianggap tidak berhasil karena para ilmuwan tidak percaya bahwa bumi berputar cukup cepat untuk membuang sebagian darinya.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *