Fri. Sep 20th, 2024

Grup MIND ID Tunjukkan Kinerja Lingkungan lewat Program dan Teknologi Pengelolaan Lingkungan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – BUMN Tuan Rumah Industri Pertambangan Indonesia atau MIND ID mengikuti Pameran Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, pada -23 – 24 April 2024. Pada festival tersebut, perusahaan akan menampilkan pameran dengan tiga topik utama antara lain konservasi keanekaragaman hayati, kinerja lingkungan, dan produksi yang jujur.

Sekretaris Bisnis MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, keikutsertaan perusahaan dalam proyek ini merupakan wujud komitmen MIND ID dalam menjaga lingkungan. “Kami sangat berterima kasih kepada KLHK yang telah memberikan kesempatan kepada MIND ID untuk terus berkontribusi dalam program melalui Pameran Festival PPKL. MIND ID terus berkomitmen dan mendukung penuh program pemerintah Indonesia melalui KLHK untuk mendorong pencapaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) ,” kata Heri.

Terkait topik keanekaragaman hayati, MIND ID telah menguraikan rencana untuk melestarikan keanekaragaman hayati. MIND ID melakukan banyak upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati, yang tercermin dalam berbagai program perusahaan yang bertujuan memulihkan keanekaragaman hayati pascatambang.

Salah satu upaya melestarikan keberagaman alam yang dilakukan Grup MIND ID adalah perusahaan anggotanya, PT Vale Indonesia Tbk, dengan membangun Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keanekaragaman hayati.

Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea terletak di kawasan Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Terdapat tujuh kawasan di Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea diantaranya kawasan penangkaran kupu-kupu yang sudah ada dan taman kupu-kupu, pusat pembibitan dengan kapasitas 750 ribu bibit per tahun, 28 pusat penangkaran rusa, arboretum dengan koleksi 74 spesies lokal dan satwa lokal. pohon cemara, dan taman pertambangan.

 

Selain itu, ada upaya yang dilakukan Anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang terus melakukan pelestarian anggrek di lahan seluas 2,1 hektar (hektar) berkapasitas 500 elf dari 80 jenis anggrek. anggrek.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh anggota MIND ID PT Timah Tbk Group adalah upaya menciptakan lingkungan hijau melalui pemanfaatan terumbu buatan dan shelter ikan, transplantasi karang, penanaman mangrove, pemasangan scrub barier, pemantauan kualitas air laut, cumi-cumi. atau penebaran sotong, dan penebaran kepiting bakau.

Upaya restorasi juga dilakukan oleh anggota MIND ID Group, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang terus melakukan kegiatan pelestarian lingkungan sejak tahun 2015-2021 yang dicapai dengan menanam 732.265 pohon di lahan seluas 1.409,63 hektar di tujuh wilayah negara itu. dekat Danau Toba.

Inalum juga akan menanam 308.148 pohon pada tahun 2022. Penanaman pohon tersebut memiliki Program Konservasi Kawasan Daerah Aliran Sungai (DTA) Danau Toba dan program Jasa Pengelolaan Sumber Daya Alam.

Anggota Grup MIND ID lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memenuhi kewajiban perusahaan dalam melakukan upaya konservasi di hutan lindung Bukit Belungai dengan luas lahan hingga 4 hektar. Antam melakukan konservasi terhadap 32 jenis tumbuhan, 64 jenis satwa termasuk dua jenis mamalia, 22 jenis burung, 25 jenis herpetofauna, dan 15 jenis serangga.

Untuk Kinerja Lingkungan atau kinerja lingkungan yang dilakukan oleh MIND Identity Group dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik melalui berbagai program pemantauan dan teknologi serta pengelolaan lingkungan hidup.

 

Kegiatan lingkungan hidup yang berhasil dilaksanakan MIND ID Group melalui PTBA antara lain adalah pengelolaan air tambang secara berkelanjutan melalui penerapan lahan basah buatan.

Implementasi konstruksi lahan basah dengan model Floating Wetlands System di KPL AL-01 menggunakan pipa paralon sebagai konstruksi terapung yang diisi dengan media budidaya organik berupa pupuk bokashi dan tango.

Tanaman yang digunakan sebagai penghilang limbah adalah akar wangi (vetiveria zizanioides) dan melati air (echinodorus palaefolius). Lahan basah buatan tersebut berada di lahan seluas 3,7 hektar dengan luas tangkapan air 286,84 hektar dengan kapasitas 108.098,50 meter kubik.

PT Timah juga berupaya mengelola limbah domestik (grey dan black water) melalui sistem Containerized Sewage Treatment Plant (CSTP) dan memanfaatkannya untuk pembuatan baja.

CSTP adalah proses aerasi biologis yang diperluas dengan efisiensi hingga 95 persen dalam menghilangkan bahan organik seperti BOD, COD, dan amonia. Inovasi PT Timah merupakan program perbaikan lingkungan yang dilakukan pada sistem limbah melalui proses daur ulang produksi kaleng cetak (LCA).

 

Terakhir ada Produksi Bertanggung Jawab, termasuk program dan teknologi penggunaan Limbah B3 atau Non-B3 yang terdaftar, untuk mengevaluasi peredaran dan siklus hidup.

Sistem produksi yang bertanggung jawab diterapkan PT Vale Indonesia Tbk melalui pengelolaan limbah non-B3. PT Vale telah menerapkan perubahan sistem penggunaan material Green Aggregate dari limbah terak nikel untuk membangun jalan tambang.

Dampak lingkungan dari inovasi ini akan mengurangi limbah terak nikel sekitar 22,55 juta ton. Selain itu, perseroan juga mampu menghemat biaya senilai Rp268,39 triliun.

PTBA pun tidak mau ketinggalan dengan memanfaatkan limbah pembakaran batu bara (FABA) dari PLTU Tanjung Enim dalam berbagai produk ramah lingkungan seperti batu bata beton (paving block). Realisasi konsumsi FABA pada produk batako kini mencapai 150 ton.

Selain itu, FABA juga digunakan sebagai pengganti atau komponen material non-asam (NAF) dalam proses reklamasi tambang. Pada proses penimbunan lahan pratambang digunakan metode enkapsulasi dimana material Potensial Asam Pembentuk (PAF) akan ditutup dengan material NAF dan FABA.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *