Sat. Sep 21st, 2024

Grebeg Syawal Keraton Kasepuhan Cirebon Menuai Penolakan

matthewgenovesesongstudies.com, Cirebon – Sebuah plakat telah dipasang di depan pintu masuk kompleks Candi Sunan Gunungati di Cirebon. Sementara itu, Kompleks Pemakaman Sunan Gunungati dikunjungi keluarga Keraton Kasibuhan Cirebon dalam rangka upacara Grebeg Siwal tahun 2024.

Spanduk itu bertuliskan: “Kami keluarga besar Kesultanan Cirebon tidak mengakui Luqman Dhul-Qa’adin sebagai Sultan Kasbuhan.”

Belum diketahui siapa yang memasang tanda larangan bagi keluarga tersebut memasuki kuburan. Saya langsung mendapat reaksi dari keluarga Kasepuhan Keraton Cirebon yang datang.

Penyangkalan tersebut juga ditandai dengan kesulitan yang dihadapi keluarga Luqman Dhu al-Qa’adin saat menunaikan ibadah haji Sewal Jaribeg di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati. Pasalnya pintu Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati tiba-tiba tertutup.

Luqman dan keluarganya tampak geram dengan rentetan penolakan tersebut. Lukman dan keluarganya diketahui datang berziarah ke makam leluhur sang ayah, Alam Bar Arif Natadiningrat.

“Saya meminta maaf, saya meminta maaf. Ya, kami di sini untuk menunaikan ibadah haji,” kata Patih Sebuh Pangeran Raja Joymilar Suryadiningrat, Jumat (19/04/2024).

Hingga akhirnya keluarga Luqman Dhu al-Qa’dain diperbolehkan mengunjungi Gerbang Janjung. Kemudian mereka berdoa di depan pintu Basogdan.

Saat terkonfirmasi informasi tersebut, Paté Sibuh Guemelaar mengaku sangat menyayangkan kejadian pemblokiran pintu masuk pemakaman tersebut.

“Ini sangat mengkhawatirkan kami. Padahal, kami ingin menunaikan ibadah haji dan tidak boleh ada penutupan pintu masuk makam orang lanjut usia. Sholat di depan pintu Basugudan tidak mengapa dan sah sebagai shalat. “Hari ini kami sekeluarga mengadakan Syawal Gerebeg,” ujarnya.

Patih Sibuh Gumilar juga mengatakan, tindakan tersebut tidak boleh dilakukan. Dikatakannya, pihak keluarga sudah datang untuk menunaikan ibadah haji dan melaksanakan tradisi Gharibig Siwal.

“Kami menjaga tradisi Jeripig Siwal dan tujuan kami ke sana untuk bertemu leluhur, berdoa dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai penerus kita harus mengingat jasa nenek moyang kita,” kata Pateh Sebuh.

Atas kejadian tersebut, Guimillar mengaku sempat adu mulut dengan keluarganya terkait penyerangan tersebut. Ia mengatakan akan melakukan konsultasi dengan pihak keluarga untuk mencari solusi terbaik atas perselisihan yang sudah berlangsung lama ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *