Sat. Sep 21st, 2024

Uni Eropa Selidiki Persaingan Tak Sehat terhadap Produsen Panel Surya China

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Uni Eropa telah membuka penyelidikan terhadap dua kelompok perusahaan, termasuk pembuat panel surya asal China, atas tuduhan persaingan tidak sehat di sektor manufaktur negara tersebut.

Meluncurkan CNN Business, Kamis (4/4/2024) Komisi Eropa mengatakan akan menyelidiki apakah subsidi asing memungkinkan dua konsorsium mengajukan tawaran yang “sangat” kompetitif untuk membangun dan mengoperasikan taman surya di Rumania. yang sebagian dibiayai oleh Uni Eropa.

Anak perusahaan LONGi Green Energy Technology Co. dalam dua kelompok. Di Cina dan Shanghai Electric Group Company, sebuah perusahaan milik negara.

“Ada indikasi signifikan bahwa kedua (konsorsium) telah memberikan subsidi asing yang mendistorsi pasar internal (UE),” kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.

Investigasi baru ini menyusul investigasi UE terhadap dukungan Tiongkok terhadap pembuat kendaraan listrik dan klaim pembuat biodiesel Eropa bahwa Tiongkok telah “membuang” bahan bakar terbarukan ke pasar UE dan mengekspornya dengan harga lebih rendah.

Komisi Eropa mengatakan mereka mungkin mengenakan tarif terhadap impor biodiesel Tiongkok jika terbukti melakukan dumping.

Seperti biodiesel, panel surya merupakan bagian penting dari upaya Eropa untuk melakukan transisi menuju perekonomian yang didukung oleh teknologi ramah lingkungan.

Thierry Breton, Komisaris UE yang bertanggung jawab atas pasar internal, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panel surya penting secara strategis bagi Eropa, yaitu untuk produksi energi ramah lingkungan, lapangan kerja, dan keamanan pasokan.

Jens Eskelund, presiden Kamar Dagang Uni Eropa di Tiongkok, menyatakan keprihatinan yang lebih besar bulan lalu.

“Eropa tidak bisa menerima bahwa industri-industri yang secara strategis layak dan menjadi basis industri Eropa dikecualikan dari pasar,” katanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang mengatakan kepada parlemen bulan lalu bahwa Tiongkok akan fokus mengekspor lebih banyak produk “jenis baru”, yaitu kendaraan listrik, panel surya, dan baterai litium.

Dan pada bulan Januari, Tiongkok meluncurkan penyelidikan dumping terhadap impor minuman beralkohol dari UE.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group) merupakan pemasok bahan baku solar panel system floaters untuk proyek strategis nasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung (PLTS) Serata dalam upaya memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). . 

Menggunakan resin HD Blue UB5206H milik Chandra Asri Group, pelampung pada proyek PLTS Terapung Cirata dirancang khusus untuk menopang bobot panel surya, komponen kelistrikan, dan peralatan terkait lainnya untuk memastikan pengoperasian yang aman dan andal. Floater memberikan dorongan yang diperlukan agar panel surya dapat mengapung di permukaan air.

Pelampung juga membantu melindungi panel surya agar tidak tenggelam, menyesuaikan diri dengan perubahan ketinggian air, dan memberikan stabilitas agar panel surya tidak roboh atau terguling.

Menempati tempat penyimpanan seluas lebih dari 200 hektar, PLTS terapung ini merupakan skala utilitas pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 192 MW.

Proyek PLTS Terapung Cirata juga merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE).  

 

PLTS Terapung Cirata merupakan proyek yang dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE), perusahaan patungan antara PLN Nusantara Renewables dan Masdar (Abu Dhabi Future Energy Company).

Proyek ramah lingkungan ini diperkirakan menghasilkan energi ramah lingkungan sebesar 245 GWh/tahun dan pengurangan CO2 sebesar 214.000 ton/tahun di NZE. Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, proyek PLTS terapung juga memberikan manfaat bagi perekonomian dalam negeri dengan memenuhi TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) yang melibatkan tenaga kerja lokal dan UMKM lokal.

“Sebagai mitra pengembangan, Chandra Asri Group mendukung penuh pasokan material lokal dalam proyek transisi energi di Indonesia, seperti yang kami lakukan pada PLTS Terapung Cirata. Kami selalu berupaya memenuhi standar yang berlaku untuk plastik. Menyediakan bahan baku untuk proyek EBT di Indonesia seperti memenuhi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga menghasilkan kualitas terbaik, kata Direktur Legal, Hubungan Eksternal dan Ekonomi Sirkular Chandra Asri Group, Eddy Roy, dikutip Senin (4/1/2023).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *