Sun. Sep 22nd, 2024

Teknologi Baru Hyundai dan Kia, Bikin Jarak Tempuh Mobil Listrik Makin Jauh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Hyundai dan Kia mengembangkan teknologi baru bernama Active Air Rok (AAS). Teknologi ini berguna untuk mengurangi hambatan aerodinamis yang terjadi saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, serta meningkatkan kekuatan dan stabilitas kendaraan listrik (EV).

Cara kerjanya, alat ini mengontrol udara yang masuk dari bagian bawah bemper, efektif mengendalikan turbulensi di sekitar roda mobil sesuai kecepatan berkendara.

“Teknologi ini seharusnya memberikan dampak besar, terutama untuk model seperti SUV yang memiliki tantangan untuk meningkatkan performa aerodinamisnya,” kata Sun Hyung Cho, Wakil Presiden dan General Manager Hyundai Motor Group Mobility Agency Development Group Head, melalui situs resmi Hyundai. Kamis (25/1/2024).

Sementara itu, di era persaingan yang ketat untuk mencapai tenaga mobil yang maksimal, hubungan antara mobil dan aerodinamis menjadi penting.

Teknologi AAS dipasang di antara bagian depan mobil dan roda depan mobil listrik. Namun, alat ini disembunyikan selama pengoperasian normal.

Namun teknologi ini berfungsi ketika mobil melaju di atas 80 km/jam, di mana hambatan aerodinamis mencapai puncaknya, dan disimpan kembali pada kecepatan 70 km/jam.

Sementara itu, satu-satunya pilihan terkait roda depan pada teknologi ini adalah terkait fitur platform E-GMP Hyundai Motor Group untuk kendaraan listrik.

Hyundai telah mengumumkan rencananya untuk memperluas fasilitas manufakturnya di India. Perusahaan asal Korea Selatan ini juga berencana menanamkan investasi Rp 60 miliar atau setara Rp 11,2 triliun di negara bagian Maharashtra.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (21/1/2024), selain pengembangan di Maharashtra, Hyundai juga telah menyelesaikan akuisisi pabrik milik General Motors (GM) di kawasan tersebut.

Namun belum diketahui rincian investasi baru ini untuk pabrik Talegaon atau di Maharashtra. Secara eksklusif Negeri Ginseng mengatakan, pabrik Hyundai dapat meningkatkan kapasitas produksi dari 800 ribu unit menjadi 1 juta unit, dan fasilitas ini diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025.

Sementara itu, Hyundai mengumumkan sejumlah investasi tahun lalu di negara bagian selatan Tamil Nadu, dan menandatangani perjanjian tidak mengikat dengan pemerintah setempat untuk investasi sebesar rupee 61,8 miliar atau setara Rp 11,6 miliar.

Rencana bisnis ini dibuat Hyundai untuk dapat mempertahankan posisinya sebagai pabrikan dengan jumlah penjualan terbesar setelah selesainya tahun 2023 dengan sukses besar di Bollywood.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *