Fri. Sep 20th, 2024

Menlu Retno Marsudi Sampaikan Kuliah Umum ke Mahasiswa UGM, Isu Palestina Dibahas

matthewgenovesesongstudies.com, Yogyakarta – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara tentang diplomasi Indonesia terhadap Palestina di hadapan lebih dari 250 mahasiswa dan akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) (3/3/2020) “Semua mata tertuju pada Rafah”. Terkait Pidato Publik 6/2024).

Rektor UGM Profesor Dr. mengawali kuliah umum. Dr. Disiarkan secara online oleh Ova Emilia, dan YouTube UGM.

Menlu Retno menyampaikan pidatonya dalam dua bagian, pertama mengenai perkembangan situasi terkini di Gaza, dan kedua mengenai tindakan kebijakan luar negeri Indonesia terhadap isu tersebut, dikutip dari laman Kemlu.go.id, Senin (3/6).

Menlu Retno menggambarkan situasi di Palestina saat ini sedang memburuk.

“Tidak ada satu kalimat pun yang bisa menjelaskan bahwa situasi rakyat Palestina membaik. Tidak ada,” kata Retno.

Lebih dari 2 juta orang menjadi tunawisma sejak 7 Oktober tahun lalu. Lebih dari 36.284 orang tewas, termasuk 15.239 anak-anak. 196 staf PBB tewas, 82.057 terluka, 10 kuburan massal ditemukan di Gaza.

Situasi ini diperburuk oleh upaya-upaya yang melemahkan UNRWA, termasuk menahan bantuan donor kepada UNRWA.

“Melemahnya UNRWA secara sistemik tidak hanya melemahkan pelayanan terhadap pengungsi, namun juga secara strategis melemahkan permasalahan pengungsi. Ini adalah tujuan strategis Israel,” imbuh Retno.

Selain itu, Retno juga mengatakan ada upaya yang dilakukan untuk melemahkan solusi dua negara dan memveto keanggotaan Palestina di PBB.

Menlu Retno mengatakan diplomasi Indonesia terhadap Palestina tidak akan pernah berhenti.

Menlu Retno mengatakan, “Indonesia konsisten berpegang pada prinsip dan nilai universal serta terus mendukung perjuangan Palestina, bahkan banyak pihak termasuk Indonesia yang menyerukan Indonesia untuk segera menormalisasi hubungan dengan Israel. Tekanan terus berlanjut.”

“Karena kebijakan yang kuat inilah Indonesia disegani di dunia internasional,” imbuhnya.

Menlu Retno menguraikan prioritas Indonesia dalam mendukung Palestina, antara lain:

Pertama, mendorong segera terciptanya gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan (immediate andsustainable gencatan senjata). Upaya memperbaiki situasi tidak akan terwujud tanpa gencatan senjata.

Kedua, Indonesia akan terus mendukung kerja UNRWA dan mendorong negara lain untuk terus memberikan dukungannya. Indonesia telah memberi contoh dengan meningkatkan kontribusinya pada UNRWA.

Ketiga, Indonesia berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan. Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan lebih dari 4500 ton bantuan kemanusiaan ke Palestina.

Keempat, mendorong Israel untuk mematuhi seluruh keputusan ICJ. Indonesia berharap Dewan Keamanan PBB dapat mengambil keputusan yang dapat memaksa Israel untuk mematuhi dan melaksanakan keputusan ICJ.

Kelima, mendorong negara lain untuk mengakui Negara Palestina. Hal itu disampaikan Menlu saat berkunjung ke Eropa pekan lalu.

Keenam, melanjutkan upaya penyelesaian proses keanggotaan Palestina di PBB.

“Perjuangan bangsa Palestina masih panjang. Perjalanan Indonesia dan dunia internasional masih panjang untuk membantu Palestina. “Kita memerlukan kesinambungan, kita perlu memperjuangkan keadilan, perdamaian dan kemanusiaan,” tutup pidato Menlu Retno.

“Untuk melindungi keadilan dan kemanusiaan. Politik luar negeri Indonesia mengupayakannya,” tutupnya.

Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, Menteri Luar Negeri Retno Mohammadia juga bertemu dengan Ketua Umum.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *