Thu. Sep 19th, 2024

Kalbe Farma Bidik Pertumbuhan Laba Bersih hingga 15% pada 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis mencatatkan rekor pertumbuhan penjualan dan laba bersih di tahun 2024. Hal ini didasarkan pada fundamental perusahaan yang kuat dan memanfaatkan peluang reformasi layanan kesehatan melalui berbagai inisiatif bisnis.

Ketua Kalbe Farma (KLBF) Iravati Sethiadi mengatakan perseroan tetap optimis melanjutkan pertumbuhan di tengah kondisi pasar yang masih cukup menantang. 

“Perusahaan mempertahankan target pertumbuhan penjualan tahun 2024 di kisaran 6-7 persen, pertumbuhan laba bersih di kisaran 13-15 persen,” kata Iravati dalam jumpa pers RUPS KLBF, Kamis (16/05/2024).

Direktur Kalbe Farma Karthika Setiabudi mengatakan perseroan juga telah menyiapkan dana penanaman modal (Capex) sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk berbagai proyek.

“Penyerapan belanja modal sepanjang tahun ini bertahap, penyerapan belanja modal pada kuartal I masih di bawah Rp 200 miliar dan akan terus meningkat. Proyek kami masih berjalan sesuai jadwal,” kata Karthika. 

Belanja modal Kalbe Farma bersumber dari arus kas internal perseroan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diputuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun atau Rp 31 per saham kepada pemegang saham. 

Dividen tersebut setara dengan 52 persen laba bersih FY2023 sebesar Rp 2,76 triliun. Perseroan mengumumkan akan membagikan dividen paling lambat 30 hari setelah rilis hasil HCT. 

Saham KLBF stagnan di Rp 1.445 per saham pada penutupan perdagangan Kamis 16 Mei 2024. Harga saham KLBF mencapai level tertinggi Rp 1.450 dan terendah Rp 1.435 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.164 kali dengan volume 396.316 lembar saham. Nilai transaksi: $57,1 miliar.

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membeli kembali saham senilai Rp 1 triliun. Jumlah maksimal saham yang dibeli melalui KLBF adalah 625 juta lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (4 Mei 2024), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan melakukan pembelian kembali saham mulai 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025.

Perkiraan nilai nominal saham yang akan ditebus adalah sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun dengan jumlah saham sebanyak-banyaknya 625 juta, kata Ketua PT Kalbe Farma Tbk Wiyongtius dalam rilis BEI.

Perseroan akan menggunakan dana sendiri untuk membeli kembali saham KLBF. Menurut perkiraan perusahaan, dampak penurunan pendapatan bunga akan mencapai sekitar 45 miliar dram. Terkait harga pembelian kembali, Perseroan membatasi harga pembelian kembali saham maksimal Rp 1.600 per saham.

Wiyongtius mengatakan buyback akan dilakukan melalui transaksi di BEI. Perseroan akan menggunakan jasa perantara efek.

Pembelian kembali saham ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan investor terhadap nilai fundamental saham perseroan, ujarnya.

Viyongtius mencatat, pembelian kembali saham perseroan juga memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal jangka panjang. Hal ini dikarenakan saham treasury dapat dijual dengan harga optimal di kemudian hari jika Perseroan membutuhkan tambahan modal.

Pembelian kembali saham tersebut akan dilakukan paling lambat pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang menyetujui pembelian kembali saham tersebut dan mengacu pada ayat (1) Pasal 29 POZHK 2023.

Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) merencanakan belanja modal (capex) hingga Rp 1 triliun pada 2023. Corporate External Relations Representative PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho menjelaskan belanja modal tersebut terutama akan digunakan untuk mendukung operasional perusahaan; Angka belanja modal tahun depan juga tidak jauh berbeda dengan belanja modal tahun 2023.

“Untuk tahun depan, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp700 miliar sebesar 1 triliun dram. Belanja modal tersebut ditujukan untuk perluasan kapasitas, pemeliharaan rutin, dan kebutuhan IT,” ujarnya kepada matthewgenovesesongstudies.com, seperti dilansir Sabtu (30/10). / 30).12/2023).

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp1 triliun pada 2023. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jaringan penjualan perseroan.

Selain itu, belanja anggaran juga akan ditujukan untuk mempertahankan dan menyelesaikan program-program yang ada. Kalbe menargetkan pencapaian target tahun 2023 dan mencapai pertumbuhan penjualan yang lebih besar pada tahun 2024. Kalbe juga mempunyai tujuan internal untuk kembali meraih profitabilitas pada tahun 2024.

 

Hingga akhir kuartal III 2023, perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 22,56 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 6,5 persen year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, laba bersih KLBF sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp 2,06 miliar, turun 16,9 persen year-on-year karena kondisi pasar yang sulit di masa transisi pascapandemi.

Melihat hasil tersebut, perseroan menegaskan akan membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Perseroan mengambil kebijakan pembagian dividen sebesar 45-55 persen dari laba bersih. Hal inilah yang menjadi upaya Kalbe Farma untuk memberikan imbal hasil yang baik bagi para pemegang saham.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *