Fri. Sep 27th, 2024

Polisi Imbau Suporter Tak Bawa Petasan dan Kembang Api saat Laga Timnas Indonesia Vs Filipina

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kompol Ade Ary Syam Indradi mengimbau para suporter untuk mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku saat menyaksikan langsung pertandingan timnas Indonesia melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (06/11) mulai pukul 19.30 WIB.

Ade Ary mengatakan beberapa larangan yang harus diikuti oleh penggemar antara lain membawa petasan dan minuman mengandung alkohol.

“Dilarang membawa petasan dan kembang api, dilarang membawa senjata dan minuman beralkohol,” kata Ade Ary kepada wartawan Selasa, 6 November 2024.

Ade Ary mengatakan, petugas akan melakukan penggerebekan dan jika menemukan barang terlarang akan dilakukan tindakan tegas.

“Akan ada serangan udara (nanti),” kata Ade Ary.

Ade Ary pun mengimbau penonton untuk menjaga barang bawaannya agar terhindar dari pencurian.

“Kami mengimbau semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban agar kegiatan dapat berlangsung aman dan tertib. Amankan barang-barang berharga dan hati-hati terhadap pencopet,” ujarnya.

Ade Ary pun mengimbau pengguna jalan menghindari kawasan tersebut.

“Dan mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan,” ujarnya.

Timnas Indonesia akan melakoni laga pamungkas Grup F babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Timnas Indonesia akan menghadapi Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa 6 November 2024 pukul 19.30 WIB. Keamanan juga telah disiapkan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, jumlah personel gabungan yang dikerahkan untuk mengawasi pertandingan tersebut sebanyak 2.086 orang.

Jumlah personel keamanan sebanyak 2.086 orang, kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Selasa (11/7/2024).

Ade Ary menjelaskan, personel yang dikerahkan terdiri dari TNI-Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinkes DKI Jakarta, dan Pemadam Kebakaran.

“BKO Polda Metro Jaya berjumlah 1.542 pegawai, Satgas Res 335 pegawai, BKO TNI 102 pegawai, selebihnya berasal dari perangkat daerah (Satpol PP, Dishub, Kesehatan dan Damkar) berjumlah 209 pegawai,” ujarnya.

Ade Ary mengatakan, polisi juga sedang menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas. Namun pelaksanaannya tergantung situasi dan kondisi yang ada di lapangan.

“Rekayasa jalan bersifat situasional dan memperhitungkan eskalasi di lapangan,” tegasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *