Fri. Sep 20th, 2024

2 Faktor Utama untuk Cegah Sopir Bus Wisata Kelelahan hingga Berujung Kecelakaan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saat libur Idul Fitri tahun 2024, banyak bus wisata atau bus wisata yang mengalami kecelakaan.

“Kami mencari berbagai cara untuk mengurangi kecelakaan mobil dan bus wisata karena ada beberapa kejadian baru-baru ini yang pasti tidak kami inginkan terjadi,” kata Nia Niskaia, kepala pakar pariwisata dan ekonomi kreatif mingguan Aditma briefing Dilaksanakan pada Selasa, 16 April 2024 di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dan akan mengambil berbagai langkah untuk membantu mengatasi masalah yang berulang ini. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) menelusuri serangkaian insiden terkait keselamatan perjalanan yang disebabkan oleh kelelahan pengemudi selama perjalanan, terutama di darat.

“Kemenparekraf berupaya memprioritaskan kesehatan pengemudi bus karena dari data yang kami peroleh, penyebab utama kecelakaan bus adalah kelelahan atau kantuk pengemudi , pakar manajemen krisis pada Penyesuaian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjelaskan.

“Kami meminta para operator tur untuk memperhatikan kesegaran dan kondisi fisik pengemudinya. Caranya adalah dengan membuat itinerary tur yang tidak terlalu padat sehingga pengemudi bus wisata memiliki waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kondisi.”

Fadjal juga mengatakan, masih banyak biro perjalanan atau tour operator yang sibuk membuat itinerary agar wisatawan bisa mengunjungi tempat wisata sebanyak-banyaknya. Hal ini bisa sangat berbahaya, apalagi jika dilakukan terus menerus dan dalam jangka waktu lama.

Akibatnya, kesehatan pengemudi dapat menurun dan sulit berkonsentrasi pada pekerjaan. Aspek kedua adalah atraksi wisata, seperti penyediaan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi.

“Biasanya kita sering melihat pengemudi, kondektur, atau asistennya bersandar di bagasi bus wisata saat sedang parkir, hal ini sangat tidak nyaman bahkan menimbulkan rasa sakit secara fisik. Namun jika di destinasi wisata tersebut memiliki tempat istirahat yang cukup, pengendara bisa datang. Santai dan kembali bugar,” tambahnya.

Tempat wisata yang menyediakan fasilitas istirahat bagi pengemudi akan sangat diapresiasi dan direkomendasikan untuk dikunjungi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Berwisata bukan sekedar kenyamanan, yang terpenting adalah keselamatan, keselamatan itu sangat penting, termasuk transportasi,” pungkas Nia Niskaia.

Jelang Idul Fitri, Menteri Perhubungan Buri Kariya Sumadi melihat kemungkinan peningkatan jumlah wisatawan domestik pada libur Idul Fitri tahun 2024, terutama disebabkan oleh aspek keselamatan armada bekas.

Menteri Perhubungan Budi Kariya Sumadi mengatakan tempat wisata seperti Jawa Tengah diharapkan bisa menerima wisatawan dalam jumlah besar. Ia ingin memastikan semua armada yang digunakan dalam keadaan baik dan memeriksa jalur landai. Mengingat banyak armada bus wisata yang sudah tua.

“Pariwisata: Dieng, Tawangmangu, Sarangan, Borobudur, yang mudik pasti mau ke sana. Tapi bus wisata itu sangat riskan karena banyak yang sudah tua,” kata Menteri Perhubungan Budi, pada 1 April 2024, dalam keterangannya. Senin, saluran Bisnis matthewgenovesesongstudies.com melaporkan.

Ia siap memberikan sanksi kepada armada yang melanggar aturan tersebut. Jika salah satunya ditemukan maka harus dikembalikan. “Saya berharap semua kepala polisi akan memeriksa jalur landai dan memberi saran kepada pengemudi tentang apa yang dapat mereka lakukan. Jika sebuah bus wisata melanggar jalur pada siang hari, perintahkan bus tersebut untuk berbalik arah,” kata Menteri Perhubungan. .

Beliau juga mengingatkan untuk menyelenggarakan festival balon udara di Onosogbo dan Pekalongan. Secara khusus, Menhub meminta Kapolri dan Dandym melebur dengan daerah agar operasional penerbangan tidak terganggu.

Selain dua poin tersebut, jangan menghadiri festival balon udara karena balon itu harus diatur, kata Menteri Perhubungan Budi. Menteri Perhubungan Budi juga mengisyaratkan pembentukan pasar bubar di perjalanan mudik guna mengatasi kemacetan di jalan-jalan utama. Dia menyerukan sistem peraturan diterapkan untuk melayani wisatawan dan pedagang dengan lebih baik.

“Kejatuhan pasar harus diantisipasi mulai sekarang. Bila perlu berikan CSR berupa santunan agar mereka yang tidak berdagang saat pasar jatuh masih bisa merayakan Idul Fitri,” ujarnya.

Selain itu, di bidang logistik dan transportasi, Kementerian Perhubungan bersama Korps Lalu Lintas Polri dan PUPR menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Peraturan Lalu Lintas dan Persimpangan Jalan pada Perjalanan Mudik dan Pulang Idul Fitri. Fitri 2024/1445. H 5 Maret 2024. Menteri Perhubungan Budi berharap SKB tersebut dapat memudahkan penyelenggaraan angkutan Idul Fitri.

“Gerobak dengan tiga gandar atau lebih, kereta atau trailer gandeng, serta truk yang digunakan untuk mengangkut bahan tambang, pertambangan, dan bangunan dikenakan pembatasan. Polisi, Dandim, dan Dishub harus tetap waspada di alun-alun tol untuk memastikan tidak ada truk ODOL yang beroperasi ,”Dia berkata.

Dalam kejadian yang sama, Inspektur Polisi Cacolantos. Pol Aan Suhanan mengatakan, timnya akan melakukan pengamanan lanjutan operasi ketupat di sepanjang jalur wisata, pasar melimpah, dan tempat istirahat untuk menjamin kelancaran kelancaran lalu lintas Idul Fitri.

Terkait rest area, Cacolantus memerintahkan dibuka dan ditutup bila diperlukan. Pada saat yang sama, sebagai respons terhadap penurunan pasar, tindakan akan diambil untuk memberikan insentif uang saku kepada non-pedagang dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *