Thu. Sep 19th, 2024

Menperin Agus Gumiwang Kecewa Ada Ribuan Truk Tambang Impor dan Tak Sesuai Standar Emisi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perusahaan tambang lokal yang menggunakan truk impor padahal industri lokal punya kapasitas produksi. Agus mengatakan, jumlah truk yang diimpor mencapai ribuan, bahkan belum memenuhi standar emisi yang ditetapkan di Indonesia.

“Saya mendapat informasi dari teman-teman di Gaikindo (Asosiasi Industri Otomotif) bahwa truk yang digunakan untuk operasi penambangan skala besar di Indonesia banyak yang diimpor. Datanya kalau tidak salah, ada sekitar 6.000 truk yang digunakan. Produk impor di tambang Indonesia, padahal industri dalam negeri bisa mensuplainya,” kata Agus saat membuka pameran kendaraan niaga Giicomvec 2024 di Jakarta Convention Center.

Faktanya, temuannya menunjukkan banyak truk tambang impor yang tidak memenuhi standar emisi minimum Indonesia.

Di sisi lain, pabrikan lokal sudah berusaha dan bisa memproduksi truk kuari untuk memenuhi standar emisi yang ditetapkan pemerintah.

Jika dilakukan audit mendalam, truk impor yang digunakan perusahaan tambang tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Sebagian besar truk impor masih di bawah Euro-4,” jelasnya blak-blakan.

Padahal, Kementerian LHK dan kami di Kementerian Perindustrian telah menetapkan dan mendorong agar truk yang digunakan di Indonesia minimal harus memenuhi standar Euro 4, dan industri kita mampu memproduksi truk Euro 4, tambahnya.

Menteri Agus menyayangkan kejadian yang terjadi di kawasan tersebut. Bagi mereka, hal ini merupakan hilangnya peluang bagi industri otomotif dalam negeri.

Terkait hal ini, Menteri Agus berjanji akan bekerja sama dengan pejabat pemerintah untuk mengeluarkan peraturan yang tepat guna mendukung penyerapan industri angkutan truk dalam negeri.

Oleh karena itu, nanti Dirjen dan rekan-rekan di kantor kami akan melihat aturan apa yang bisa dikeluarkan untuk membantu truk dalam negeri membiasakan diri, tegasnya.

Ditanya lebih lanjut usai kunjungan ke pameran kendaraan niaga, Agus Gumiwang mengatakan parameter regulasi akan diterapkan untuk mendorong industri dump truck dalam negeri.

Kami akan siapkan regulasinya. Misalnya saja dengan menggunakan alat LARTAS (larangan dan/atau pembatasan). Kami ingin mewajibkan TBT (hambatan teknis terhadap perdagangan). “Itu contoh, tapi belum final,” jawab Augustus.

Ngomong-ngomong, LARTAS adalah kebijakan embargo atau larangan yang berlaku terhadap barang impor atau ekspor. Sedangkan TBT mengacu pada kebijakan perbatasan yang ditujukan untuk perdagangan internasional, termasuk tarif, kuota, perizinan atau sertifikasi, dan lain-lain.

Menanggapi pertanyaan lain terkait informasi terdeteksinya kendaraan galian asal Tiongkok yang diimpor sebagai alat produksi tanpa perlengkapan K3 (Keselamatan dan Keamanan Kerja) seperti tingkat keselamatan atau safety rating (SR), Menteri Agus menjawab berdasarkan penggunaannya. terbatas pada beberapa daerah saja.

Tapi sebenarnya bisa kita atur karena itu industri dalam negeri dan sesuai regulasi Euro 4 kita, jelasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *