matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Wisata berlibur bisa dinikmati dengan banyak cara, salah satunya wisata alam dan menonjolkan indahnya keindahan lautan di tengah lautan. Saat berjalan-jalan di tengah laut, banyak aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan.
Suka menyelam atau snorkeling dikenal sebagai pengalaman unik bagi pecinta alam. Sembari melakukan aktivitas tersebut, pengunjung bisa melakukan perjalanan melihat keindahan dunia bawah tanah.
Misalnya melihat ikan-ikan cantik, melihat berbagai jenis ikan, dan keanekaragaman lautan lainnya. Setelahnya nikmati keindahan bawah laut yang juga memberikan pengalaman tak terlupakan.
Pengunjung bisa mendapatkan pengalaman pembelajaran berharga tentang lingkungan dan mengapa manusia perlu melindungi laut. Kemudian aktivitas menyelam atau berjalan kaki dapat membantu memberikan perasaan dan adrenalin yang tak terlupakan.
Bagi sebagian orang, menikmati keindahan alam bawah laut bisa memberikan pengalaman yang menenangkan dan menenangkan. Aktivitas ini dapat membantu dalam menghilangkan stres.
Sekadar pengetahuan, menikmati wisata bawah laut merupakan tugas seorang wisatawan yang memberikan pendampingan yang tepat. Mulailah dari pengalaman yang menarik, menarik, menarik dan mendidik.
Tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk kota. Lalu di Indonesia masih banyak pulau tersembunyi yang menyuguhkan pemandangan bawah laut yang indah, salah satunya Pulau Derawan.
Bersumber dari website Diskar Kalimantan Timur, Kepulauan Derawan merupakan sebuah pulau laguna yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tempat ini terkenal dengan tempat wisata dan surga bawah lautnya yang menakjubkan.
Salah satu tempat wisata populer di kepulauan ini adalah taman bawah laut yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan pelajar internasional. Lagipula, pulau ini adalah rumah bagi penyu hijau dan kura-kura.
Bahkan, beberapa hari terakhir media sosial diramaikan dengan video warga penyu besar tersebut. Diketahui, penyu-penyu tersebut tidak tinggal di tempat penampungan penyu atau kebun binatang melainkan di dekat rumah-rumah warga.
Memang dengan pengetahuan tersebut menunjukkan bahwa Pulau Derawan memiliki segudang keindahan. Dan rumah bagi satwa laut yang dilindungi.
Pulau Derawan terletak di Kabupaten Berau, Kabupaten Kalimantan dan terdiri dari tiga kecamatan yaitu Pulau Derawan, Maratua, To berau, berau. Pulau ini dikenal memiliki banyak pulau indah.
Di antaranya Pulau Panjang, Pulau Raburabu, Pulau Samama, Pulau Sangahan, Pulau Nabukan, Pulau Nabukan, Pulau Maratua, Pulau Derawan, dan lain-lain. Lalu ada empat pulau lagi yang terkenal, Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban.
Sekadar informasi, Pulau Derawan memiliki banyak ekosistem pulau yang penting, seperti karang, dasar laut, dan hutan laut. Pulau ini juga menjadi rumah bagi beberapa spesies yang dilindungi.
Misalnya Pulau Sangalaki yang terkenal sebagai tempat pelestarian biota laut, khususnya habitat penyu hijau dan penyu sisik. Pengunjung bisa melihat proses penetasan telur penyu dan pelepasannya ke laut.
Seperti yang sudah dijelaskan, ada banyak tempat wisata menarik di Kepulauan Derawan, namun artikel ini menyebutkan 4 pulau terkenal ini:
Pulau Derawan
Pulau Derawan merupakan pulau yang menjadi destinasi wisata populer dan memiliki banyak aktivitas menarik untuk dilakukan. Termasuk menyewa sepeda keliling pulau, bermain di pantai, dan menyaksikan penyu bertelur.
Melalui pulau ini, pengunjung bisa menikmati matahari terbenam dan menyelam melihat keindahan dasarnya.
Pulau Maratua
Pulau Maratua merupakan salah satu pulau yang memiliki resor lengkap dan eksklusif. Diketahui banyak tempat wisata menarik yang bisa dinikmati, baik jalan kaki maupun hiking.
Pulau Sangalaki
Pulau Sangalaki terkenal dengan keunikan tempat wisata dan taman alamnya (pengunjung dapat menyaksikan proses bertelur dan berenang bersama pari manta.
Pulau Kakaban
Pulau Kakaban merupakan pulau tak berpenghuni dengan daya tarik berupa danau yang berada di tengah pulau. Faktanya, danau ini memiliki ubur-ubur yang, seiring dengan perkembangannya, telah kehilangan kemampuan untuk berhenti.