Thu. Sep 19th, 2024

Dorong Penguatan Birokrasi, Indeks Reformasi Hukum Jadi Solusi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (Kemenkumham) Kepulauan Bangka Belitung (Babol) membantu Indeks Reformasi Hukum (IRH).

Aaron Solianto, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Sipil dan Hak Asasi Manusia Babol, mengatakan IRH adalah alat untuk mengukur reformasi hukum di semua institusi.

Aaron Solianto Sabtu (4/5/2024) mengatakan, “Reformasi hukum itu sangat penting. Karena itu menandakan birokrasi yang perlu dibenahi dengan tegas.

Aaron menjelaskan IRH merupakan indikator kemajuan yang sangat penting dalam mencapai reformasi pegawai negeri. Salah satunya di Pemerintah Provinsi Kabupaten Belitung Timur.

Hal ini tercermin pada tahun 2022. Pemda Belitung Timur meraih skor/peringkat IRH terbaik se-Indonesia pada tingkat pemerintah daerah dengan skor 90,85.

Kemudian pada tahun 2023, Belitung Timur kembali mendapatkan penghargaan IRH terbaik ke-3 dengan skor penawaran 97,57.

“Kanwil Kemenkumham Babol akan terus mendukung Pemerintah Daerah Belitung dengan memberikan bantuan untuk mencapai skor IRH yang tinggi pada tahun ini,” harap Harun.

Sementara itu Pj Sekjen Wilayah Belitung Timur Suksesayadi menyampaikan banyaknya permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pengisian informasi dukungan IRH tahun 2023.

Di atas segalanya Data yang diunggah tidak dapat dibuka karena masalah teknis. Beliau mengatakan: “Tahun ini kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan data pendukung dan mencapai nilai IRH yang paling tepat.

Sekadar informasi, ada 4 variabel dan 9 indikator untuk menilai IRH berikut ini.

– Variabel:

(1) Tingkat koordinasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melakukan koordinasi peraturan.

(2) Kualifikasi pegawai negeri sipil sebagai perancang ketentuan hukum.

(3) Kualitas perbaikan atau pencabutan pengawasan peraturan perundang-undangan sesuai dengan hasil.

(4) Struktur database ketentuan hukum

-indeks:

(1) Memberikan koordinasi

(2) Kehadiran pimpinan Pratama dalam rapat koordinasi.

(3) Adanya kebijakan pengembangan desainer.

(4) Desainer mengikuti bimbingan teknis, pelatihan, dan lokakarya.

(5) Merupakan produk hukum yang wajib dianalisis dan dievaluasi.

(6) Rasio jumlah produk hukum yang dinilai mencapai 90-100%.

(7) Terdapat tindak lanjut berupa perubahan. Menyederhanakan dan integrasi produk hukum

(8) Partisipasi analis hukum dalam penilaian produk hukum.

(9) Integrasi jaringan dokumen dan informasi hukum (JDIH) di tingkat nasional.

Tonton video pilihan ini:

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *