Fri. Sep 20th, 2024

Tips Menyusun Menu Sehat dan Praktis untuk Bekal Anak ke Sekolah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Masa kanak-kanak merupakan masa penting bagi tumbuh kembang seorang anak. Pada masa ini, anak membutuhkan gizi seimbang untuk menunjang aktivitas fisik dan mentalnya. Perlengkapan sekolah yang sehat dan bergizi menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Mengembangkan materi sekolah yang seimbang dan praktis bisa terasa rumit. Namun, dengan tips dan trik yang tepat, orang tua bisa dengan mudah memberikan makanan enak dan bergizi untuk anaknya.

Sebelumnya, orang tua memiliki beragam klausul untuk mengelompokkan anaknya. Apakah makannya hanya untuk sarapan atau makan siang atau menjadi makanan utama di sore atau malam hari? Hal ini penting untuk diperhatikan, karena struktur menu yang diperlukan akan berbeda. Itu tergantung pada tujuan makanan tersebut. Oleh karena itu, pola makan anak tetap seimbang dan terkontrol.

1. Sarapan untuk anak

Rita Ramulis, ahli gizi sekaligus Ketua Pengurus Pusat Persatuan Ahli Gizi Olahraga Indonesia (PP ISNA), mengatakan sarapan atau camilan tersebut bisa diberikan dalam porsi kecil.

Jenis bahan yang diindikasikan bisa berupa buah-buahan yang mengandung protein, misalnya dari olahan susu atau dari sayuran, jelas Rita dalam sesi kesehatan yang ditulis Kementerian Kesehatan RI, Selasa (27/2/2024).

Jika anak membutuhkan energi lebih untuk beraktivitas, dapat menambahkan camilan berbahan dasar karbohidrat. Pengolahan sarapan berbasis karbohidrat dapat berupa olahan ringan seperti makaroni skittles yang juga menggabungkan protein di dalamnya.

Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah pilihan sarapan pada anak juga dapat menentukan anak kurang makan untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Agar kebutuhan nutrisi anak seimbang.

Rita mengatakan, dalam menyiapkan suatu makanan sebagai makanan pokok, yang terpenting adalah melengkapi semua bahan makanan dari semua kelompok makanan.

Bayi sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga protein merupakan salah satu nutrisi terpenting. Rita mengatakan sebaiknya ibu menyiapkan dua jenis protein untuk makan siangnya, yaitu protein hewani dan protein nabati.

Contoh protein hewani adalah daging ayam dan ikan, sedangkan protein nabati dapat diperoleh dari tempe, tahu atau kacang-kacangan.

Selain itu, karbohidrat harus selalu diberikan kepada anak. Rita mengatakan, karbohidrat tidak hanya berasal dari nasi. Bunda bisa memvariasikannya dengan kentang atau umbi-umbian.

“Baiklah, jangan lupa ya mama atau mama, kita tetap harus memberikan sayur, mau atau tidak anak kita mau memakannya, tapi mereka harus paham kalau sayur harus dimasukkan dalam menu makan siangnya.”

Untuk pemberian buah, Anda bisa menambahkannya pada snack atau makanan ringan. Perlu dipastikan anak memperhatikan pemenuhan nutrisi lain saat makan siang.

“Jangan mengaku buah ini atau anak tidak akan bisa menghilangkan proteinnya, karena protein ini menjadi lebih dominan, baik hewani maupun nabati,” jelas Rita.

“Apakah porsi anak terlalu kecil atau terlalu besar, kita bisa tahu dari berat badannya. Jadi, misalnya berat badannya selalu ideal, maka kita bisa bilang: ‘Iya, porsinya sebenarnya cukup’,” jelasnya. . Dr. Rita.

Ibu juga harus memperhatikan apa yang dimakan anaknya.

Mengonsumsi makanan dalam porsi besar akan menambah usia Anda. Misalnya, anak yang masih duduk di bangku TK membutuhkan 2 porsi protein setiap harinya, sedangkan anak SD membutuhkan 5 porsi protein setiap harinya.

Porsi ini akan terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan mendukung tumbuh kembang anak.

Tidak semua sumber protein jenuh

Di sisi lain, Rita juga menegaskan, semua jenis protein tidak boleh diolah atau digoreng dengan minyak. Anda dapat melakukannya dengan memvariasikan metode pemrosesan.

Misalnya, jika anak Anda membutuhkan 5 porsi protein per hari, Anda bisa mendapatkan 2 porsi protein melalui penggorengan dan 3 porsi protein melalui cara pengolahan lainnya.

Untuk buah dan sayur, Rita mengatakan, anak-anak umumnya membutuhkan 2 porsi buah dan sayur setiap harinya.

Jika protein, sayur dan buah tercukupi, maka tidak menjadi masalah jika anak tidak mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak.

Pemberian porsi makanan kepada anak diatur dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 75 Tahun 2013 tentang Nilai Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *