Fri. Sep 20th, 2024

Mengenal Aneurisma Aorta, Pembesaran pada Pembuluh Darah yang Bisa Berujung Kematian

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Aorta merupakan pembuluh darah terbesar dan terbesar dalam sistem peredaran darah manusia. Aorta berperan penting dalam membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.

Mengingat pentingnya peran aorta, jika terjadi intervensi maka dapat mengganggu kerja tubuh bahkan menyebabkan kematian. Salah satu komplikasi aorta adalah aneurisma aorta.

Apa itu? Aneurisma aorta adalah pembesaran abnormal pada dinding arteri. Kondisi ini bisa terjadi tanpa gejala. Faktanya, aorta besar bisa pecah kapan saja sehingga menyebabkan pendarahan serius.

Aneurisma aorta sering terjadi di perut dan dada

Konsultan Dokter Spesialis Kardiovaskular Rumah Sakit Jantung, Suko Adiarto mengatakan, varises biasanya terjadi di bagian perut dan dada.

“Ketika dinding arteri yang tebal tidak mampu menopang bentuk arteri, lama kelamaan vena akan melemah dan tidak mampu menahan tekanan darah di dalamnya, sehingga menyebabkan dinding arteri pecah sehingga menyebabkan pendarahan. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi serius bahkan kematian,” jelas Suko.

Aneurisma aorta berkembang perlahan

Suko menjelaskan, aneurisma aorta umumnya tumbuh lambat dan bisa terjadi hingga bertahun-tahun. Apabila aneurisma aorta masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan USG secara rutin dan pemberian obat untuk mengontrol tekanan darah dan detak jantung.

Bila ukuran aneurisma besar dan tidak diobati, komplikasi tertentu dapat terjadi, seperti diseksi aneurisma, yaitu robeknya lapisan pembuluh darah di arteri.

Oleh karena itu, waspadai jika Anda sering merasakan nyeri dada, nyeri punggung, dan sesak napas. Penting untuk segera menemui dokter. 

Untuk mengembalikan fungsi aorta agar darah dapat mengalir normal ke seluruh tubuh dan mengurangi risiko pecahnya pembuluh darah, ada prosedur medis minimal invasif yang dapat dilakukan.

Prosedurnya adalah dengan memasang alat melalui lubang kecil di selangkangan yang disebut TEVAR (Thoracic Endovaskular Aortic Repair) di rongga dada dan EVAR (Endovaskular Aneurisma Perbaikan) yang dilakukan di perut.

Prosedur EVAR dan TEVAR biasanya dilakukan sebagai prosedur minimal invasif, sehingga pasien tidak memerlukan pembedahan (jantung terbuka), namun dilakukan dengan intervensi cukup dengan memasukkan stent graft ke dalam arteri.

“Penggunaan teknologi kedokteran terkini sangat penting untuk memberikan pengobatan yang maksimal dan minimal untuk semua penyakit kardiovaskular, termasuk prosedur EVAR dan TEVAR. Alat ini terbuat dari jaring logam berlapis dan akan terbuka penuh sesuai dengan hasil x-ray. Nantinya, alat ini mampu memperkuat aorta agar tetap terbuka dan memperbaiki dinding pembuluh darah pembentuk kantung aneurisma, kata Suko dalam keterangan yang diperoleh Liputan6 com.

Kedua prosedur ini memiliki keunggulan dibandingkan prosedur jantung terbuka. Termasuk waktu pemulihan yang lebih cepat, risiko komplikasi yang lebih rendah, dan prosedur pemulihan yang lebih sedikit.

Salah satu faktor risiko terjadinya aneurisma aorta adalah genetik. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini, antara lain: rutin berolahraga, menjaga tekanan darah tetap normal, mengonsumsi makanan sehat rendah lemak dan kolesterol, serta berhenti merokok, menjaga berat badan ideal. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *