Mon. Sep 30th, 2024

Instagram Jadi Medsos Paling Populer di Kalangan Gen Z

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Media sosial kini tidak hanya menjadi platform interaksi, tetapi juga menjadi alat penting bagi pelaku sosial dan industri untuk melakukan pemasaran digital. 

Untuk itu, digital marketing agency Invinyx dan lembaga riset Jakpat merilis laporan terbaru “Pemetaan Strategi Influencer di Media Sosial”.

Laporan ini memberikan wawasan menarik kepada para pelaku industri tentang perilaku masyarakat di media sosial. 

Temuan lainnya adalah Instagram akan tetap menjadi platform media sosial terpopuler di kalangan Gen Z hingga tahun 2023. Secara umum, terdapat tiga platform media sosial yang paling populer dan sering diakses responden, yaitu Instagram (94%), YouTube. (91). persen), dan TikTok (81 persen). 

Berdasarkan laporan yang sama, ditemukan bahwa pengguna media sosial Indonesia lebih memilih platform konten vlog, podcast, dan cerita. 

Sedangkan jika dilihat dari gender, perempuan cenderung lebih menyukai format vlog dan foto. Sementara itu, pria menyukai platform live streaming dan donasi.  Jenis konten paling populer 

Namun dari laporan tersebut, konten hiburan paling populer dilihat di media sosial sebesar 88 persen. Selain itu, ada juga jenis konten memasak (84 persen) dan fashion (65 persen) yang disukai pengguna. 

Konten kuliner merupakan produk yang paling banyak dibeli oleh responden media sosial. Pada segmen Gen Z ditemukan bahwa mereka cenderung membeli produk kecantikan dan fashion secara rutin. 

Sedangkan Gen Y dan Gen X lebih menyukai produk memasak dan elektronik. 

Penelitian ini juga mengungkap faktor-faktor penting yang mempengaruhi responden untuk membeli produk dari outlet berita. 

Hal lainnya adalah konten tersebut berisi link atau tautan ke produk dalam konten pemasaran yang dibuat oleh key opinion leader agar responden dapat menemukan produk tersebut dengan mudah. 

Kepala Riset Jakpat Farida Hasna Annuha mengatakan, terdapat perbedaan penggunaan media sosial, minat konten, dan preferensi produk antara Gen Z, milenial, dan Gen X. 

“Hal ini menyoroti pentingnya penyesuaian strategi pemasaran digital pada setiap segmen,” kata Farida. 

Ia mengatakan kehadiran KOL berkontribusi meningkatkan pilihan dan informasi bagi konsumen dalam keputusan pembeliannya.

Farida berharap laporan ini dapat membantu para pelaku industri, pemasar, KOL dan organisasi terkait. Dengan begitu, organisasi dapat meningkatkan strategi pemasarannya di era digital.

Masih soal Gen Z, Country Head Android Google Indonesia Denny Galant, revolusi AI di Indonesia dipimpin oleh Generasi Z (Gen Z).

“Dan itu sangat menyenangkan seperti pada awalnya. “43 persen itu angka yang besar,” ujarnya dalam jumpa pers Galaxy AI, Kamis (13/12/2023).

Hal ini bukan tanpa alasan, Gen Z yang dikenal sebagai pengguna internet aktif merupakan kelompok anak muda yang memiliki kecerdasan dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Aspek tersebut kini diselaraskan dengan peran dan produktivitas AI yang dapat membantu kreativitas dan inovasi generasi muda. Menurut data ini, Gen Z lebih banyak menggunakan AI untuk membuat foto dan video dibandingkan smartphone.

Penggunaan AI pada ponsel jenis ini dinilai sangat bermanfaat bagi pengguna. Pakar AI dan Pendiri Kata.ai Irzan Aditya menyoroti kekuatan AI dalam aplikasi karena aksesibilitasnya.

“Menurut saya ini masa depan Generative AI, akan terasa dahsyat kalau dijadikan alat. Karena kalau kita jadi alat, kita bisa membuka banyak peluang,” tuturnya.

Dengan kemudahan penggunaan perangkat seluler, pengguna dapat menikmati berbagai fitur AI seperti fotografi, komunikasi, dan kesehatan.

Karena sistemnya berbasis aplikasi, pengguna seperti Gen Z dapat mengakses fitur AI tanpa terkoneksi ke Internet. Dengan Galaxy AI misalnya, pengguna ponsel Samsung bisa menggunakan aplikasi Live Translate Call tanpa harus bertukar data.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *