Fri. Oct 4th, 2024

Cerita Pejabat Kementan Diperas Habis-habisan oleh SYL, jika Tidak Loyal Terancam Dicopot

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, mengaku permainan mantan majikannya, Syahrul Yasin Limpo (SYL), membuatnya geleng-geleng kepala karena harus rutin. menyediakan dana “sharingan”.

Menurut Prihasto, dana “Sharingan” paling masif akan muncul pada tahun 2021 hingga 2022. Padahal, kondisi di Ditjen Hortikultura tidak memiliki anggaran.

Salah satunya saat mengaku harus ikut menyumbang biaya umrah SYL dan keluarga sebesar Rp 1 miliar pada tahun 2022. Beberapa pejabat Eselon 1 lainnya ikut serta dalam perjalanan umrah tersebut.

Tadinya dikatakan tidak ada anggaran untuk uang itu. Kenapa saksi mau memenuhinya? Bagaimana caranya? tanya jaksa di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/05/2021). 2024).

“Karena ditanyakan semua orang,” jawab Prihasto.

“Apakah ada saksi yang pernah menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada anggaran,” tanya jaksa lagi.

“Ya, kami lulus.” Hal itu disampaikannya kepada almarhum (sekjen hortikultura), almarhum menceritakan kepada kami. Saat itu kami masih geleng-geleng kepala bagaimana caranya,” kata Prihasto.

Dana sharingan tersebut dihimpun secara terus menerus dan diminta untuk segera ditanggapi oleh orang kepercayaan SYL yaitu Dirjen Alat dan Mesin Kementerian Pertanian Muhammad Hatta dan Sekjen Kementerian Pertanian Kasdi Subagiono.

Awalnya, Prihasto belum mengetahui akibat apa yang akan diterimanya jika permintaan tersebut tidak dipenuhi. Saya punya cerita tentang seorang siswa ASD II yang dipecat.

“Yang kita tahu salah satunya dari Ditjen Perkebunan kalau tidak salah Pak Direktur Pak Saleh Mukhtar kalau tidak salah. Lalu ada lagi dari Ditjen Perkebunan kalau tidak salah. , yang dimutasi, Bapak Ahmad Musyafaq menjabat sebagai Kepala Kantor Umum.

Dari tahun berapa uangnya terkumpul, ada penyaluran dana ke menteri non-anggaran, ”tanya jaksa.

“Yang kita lihat cukup masif pada tahun 2021 hingga 2022,” kata Prihasto.

Baca: SYL Bayar Bawahan untuk Kebutuhan Pribadi, Mulai dari Beli Keris Emas hingga Sunat Cucu

Prihasto Setyanto juga mengatakan ada ASN Eselon I yang dicopot dari Syahrul Yassin Limpo (SYL) karena dianggap tidak patuh. Dia adalah mantan Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Prihasto yang dibacakan JPU KPK, cerita pencopotan Bambang dari jabatannya disampaikan Direktur Jenderal Permesinan dan Permesinan Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta.

Sekitar akhir tahun 2022, Muhammad Hatta juga bercerita kepada saya tentang Pak Bambang, Kepala Badan Karantina Pertanian, yang terancam jabatannya karena tidak setia kepada Syahrul Yassin Limpo dengan kalimat yang disampaikan Muhammad Hatta kepada saya: Pak , lihat Pak Bambang suatu saat “diganti, dia orang yang sama dengan menteri,” kata jaksa saat membacakan BAP Prihasto di Pengadilan Tipikor Pusat, Jakarta, Rabu (15/05/2024).

Prihasto mengaku tidak mengetahui maksud Hatta menceritakan hal tersebut kepadanya. Namun menurutnya, yang dimaksud adalah soal loyalitas terhadap SIL.

Setelah itu, pada tahun 2024, Prihasto mendapat informasi dari Pj. Surat tersebut terbit pada September 2022, hanya saja disimpan oleh seseorang bernama Zulkifli.

Setelah Perpres terbit, Bambang akan diangkat menjadi staf ahli menteri.

“Sebenarnya Bambang tetap menjabat di Badan Karantina Pertanian setelah terjadi perubahan nomenklatur menjadi Badan Karantina Indonesia pada September 2023. Entah kesepakatan apa yang dicapai antara Pak Bambang dan Syahrul Yassin Clean sehingga Pak Bambang bersih. statusnya tetap sebagai kepala Badan Karantina Pertanian,” jelas jaksa.

Prihasto membenarkan hal tersebut di hadapan pengadilan. Baru pada akhirnya Bambang tetap berada di kantor seperti semula.

Akibat kasus Bambang, Prihasto diperiksa oleh Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab).

“Sejak kasus Pak Bambang, kami meminta klarifikasi kepada Sekretariat Kabinet dan kami diberitahu oleh Pak Bambang bahwa pada tahun 2022 kami ditawari untuk diganti oleh menteri, tetapi kami tidak pernah menerima surat tersebut. Informasi itu kami terima dari Pak Bambang, pungkas Prihasto.

 

Jurnalis : Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *