Sat. Sep 21st, 2024

Hotman Paris Minta Jokowi Bentuk Komite Khusus untuk Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Selaku kuasa hukum keluarga mendiang Bina Cirebon, Hotman Paris mengimbau Presiden Jokowi membentuk panitia khusus untuk mengusut kasus pembunuhan Bina Cirebon yang sudah “diam” selama 8 tahun.

Tak hanya itu, ia juga berharap Jokowi menunda upaya hukum dan menyerahkan kasus Vina Cirebon ke kejaksaan. Hal itu diungkapkan Hotman Paris dalam video yang diunggah ke akun Instagram terverifikasi miliknya pada Sabtu (6/8/2024).

Himbauan kepada Presiden Jokowi. Sebagai kuasa hukum Paroki Hetman yang merupakan keluarga tanpa keluarga, Hutman 911 mengimbau kepada Presiden Jokowi agar membentuk panitia untuk menyelidiki hal tersebut, ujarnya.

Ada alasan serius mengapa perlu dibentuk pansus untuk mengusut kasus Bina Cirebon dan menunda prosesnya. Hotman Paris merefleksikan hasil proses hukum dan proses pengadilan yang telah berjalan sejak 2016.

“Hentikan proses peradilan saat ini. “Saya ingin menunda pelimpahan perkara ini ke kejaksaan, karena pada tahun 2016 dilakukan dengan sangat mendalam dan menunjukkan bahwa hasilnya saat ini saling bertentangan,” komentar Paroki Hutman.

Kemudian pembawa acara Hotroom menyinggung BAP pidana tahun 2016. Tidak ada pernyataan dari tersangka hipotetis. Seiring berjalannya waktu, pengumuman hipotetis DPO tiba-tiba muncul.

Tak berhenti sampai disitu, Hotman Parris menyoroti penangkapan seorang DAI bernama Peggy Setiawan alias Peronga di Bandung. Banyak netizen yang meragukan apakah Peggy yang ditangkap adalah DPO asli.

“Tahun 2016, delapan pelaku mengatakan kepada BAP bahwa tidak ada tersangka hipotetis. Kini, lima pelaku menyatakan Peggy tidak bersalah, tapi Peggy bersalah pada 2016. Motifnya tidak jelas,” jelasnya panjang lebar.

 

Oleh karena itu, Paroki Hutman mengimbau Jokowi segera membentuk panitia khusus untuk menjamin keadilan bagi keluarga korban dan siapa saja yang sebenarnya tidak bersalah dalam peristiwa Bina Cirebon. Setelah Vin: 7 hari yang lalu pendapatan box office, hal itu kembali menjadi viral.

“Makanya Pak Presiden Jokowi bentuklah panitia yang terdiri dari para ahli dari kampus-kampus, guru besar hukum pidana. Tutup Pro Justice untuk saat ini karena sangat mudah untuk mendapatkan minimal 2 alat bukti untuk memenuhi syarat hukum acara,” Hutman Paroki menyimpulkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *