Fri. Sep 20th, 2024

Cerita Penjual Ayam Kampung Terbantu Keberadaan Kredit Ultra Mikro yang Disalurkan AgenBRILink

By admin Jun18,2024 #Advertorial #BRI #BRILink #UMKM

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta “Di mana ada izin, di situ pasti ada jalan,” kata Safitriani, warga Desa Bancak, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Jika kita benar-benar mendedikasikan diri kita padanya dan melakukan yang terbaik, kita dapat mengatasi semua rintangan dan mencapai impian kita.

Meski mengurus keluarga itu menyenangkan, ia tetap ingin menjadi “ibu rumah tangga”. Seorang ibu dengan dua orang anak ingin mencari uang untuk menghidupi keluarganya.

Hal inilah yang mendorong saya untuk menjual ayam kampung,” kata Safitriani dalam percakapan telepon.

Ide memulai usaha jual beli ayam ini bermula dari ngobrol dengan tetangga di kandang sayur. Dalam banyak kasus, pedagang kesulitan mendapatkan ayam buras, namun banyak konsumen yang tidak membelinya.

Di sisi lain, Safitriani mempunyai teman yang beternak ayam kampung di pelosok, namun tidak bisa menjualnya di kota. Ia melihat kedua masalah tersebut dan memikirkan jembatannya dengan membeli ayam kampung di daerah tersebut dan mengirimkannya ke pasar.

“Berawal dari situ, kemudian saya mulai menawarkan ayam tanpa kandang,” imbuhnya.

Namun perjalanannya sebagai penjual ayam tidaklah mudah. Diakuinya, uang adalah masalahnya. Awalnya, ia mencoba menarik sedikit demi sedikit uang pemberian suaminya sebagai modal usaha. Namun, ia kehabisan uang usaha karena harus memenuhi kebutuhan dapur.

Singkat cerita, Safitriani bertemu dengan agen BRILlink di rumahnya. Ia menjelaskan permasalahan yang dihadapinya. Ia kemudian diberi pinjaman dari Kredit BRI Express (KECE).

KECE (Kredit Cepat) adalah pinjaman kecil atau pinjaman dengan plafon hingga Rp 10 juta. Pinjaman ini tersedia untuk umum melalui mitra UMi, AgenBRILink.

“Persyaratannya sederhana, cukup e-KTP. Prosesnya sangat sederhana dan refundnya cepat, saya hanya butuh 4 hari kerja untuk segera menerbitkannya,” kata Safitriani.

Safitriani mengaku mendapat pinjaman sebesar Rp 2 juta. Dana tersebut digunakan sebagai dana pembelian dan penjualan ayam kampung. Saat ini, mereka bisa mengumpulkan sekitar 3 juta birr dalam sebulan.

“Kemarin saya pinjam 2 juta birr dan lunasi, sekarang saya pinjam 5 juta birr karena mau lebaran dan permintaan ayam meningkat,” ujarnya.

Diakui Saftriani, program pinjaman KECE banyak membantunya. Sebab berkat program ini, ia tidak lagi bergantung pada pendapatan suaminya yang tidak diketahui.

“Pinjaman KECE ini telah membantu saya mengembangkan karir. Selain itu, saya masih memiliki dua orang anak yang sedang bersekolah dan membutuhkan dukungan,” ujarnya.

Pada akhirnya, dia sangat mengapresiasi program tersebut. Ia berharap program ini terus berlanjut.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, pihaknya akan terus menggalakkan sektor usaha mikro guna meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha UMi akan memberikan keleluasaan dan keleluasaan yang lebih besar dalam pengembangan usaha. Selain itu, menghadirkan akses pembiayaan kepada kelompok ini akan membuka ruang pertumbuhan usaha yang lebih luas dan meningkatkan peluang berhemat,” tambah Supari.

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *