Fri. Sep 20th, 2024

PGN Buka Suara Terkait Dugaan Korupsi Barang dan Jasa Miliaran Rupiah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) angkat suara terkait dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di PT Perusahaan Gas Negara yang tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). . .

Dalam kasus ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai miliaran rupee. Kasus dugaan korupsi juga dipindahkan dari tahap penyidikan ke tahap penyidikan. Komisi Pemberantasan Korupsi sendiri belum siap membeberkan identitas pihak yang disebut-sebut sebagai tersangka.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rachmat Hutama mengatakan, pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut terkait kasus tersebut.

“Perusahaan belum menerima informasi resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi terkait penyidikan atau penyidikan kasus ini,” kata Rachmat dalam keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/5/2024).

Meski demikian, perusahaan menghormati dan mendukung segala upaya Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menegakkan hukum dan memberantas korupsi. PGN berkomitmen untuk mendukung dan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi dalam pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan menjamin penerapan undang-undang ini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tidak akan mengganggu kegiatan operasional dan pelayanan kepada pelanggan dan usaha Perseroan di kemudian hari. Perusahaan sebenarnya memiliki peraturan terkait penyelesaian permasalahan hukum.

“Saat ini fokus kami adalah pada evolusi proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK,” kata Rachmat. 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar dua orang tersebut tidak bisa bepergian ke luar negeri terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Dua dari dua orang yang dilarang keluar negeri terkait penyidikan korupsi PGN ini salah satunya sebagai penguasa negara.

 

 

 

 

Ketua Pemberitaan KPK Ali Fikri mengutip pemberitaan matthewgenovesesongstudies.com sebelumnya yang mengatakan, “Pihak-pihak yang terlibat adalah masyarakat dan swasta.”

Ali menjelaskan, tindakan pencegahan itu dimaksudkan agar kedua pria tersebut bisa dimintai keterangan oleh penyidik ​​saat dipanggil. Oleh karena itu, apabila diperlukan keterangan kedua orang tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi dapat menunda pencegahannya. Kasus dugaan korupsi juga dipindahkan dari tahap penyidikan ke tahap penyidikan. Komisi Pemberantasan Korupsi sendiri belum siap membeberkan identitas pihak yang disebut-sebut sebagai tersangka.

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) atau PGAS, bagian dari Subholding Gas Pertamina, melunasi sisa utang sebesar US$396.709.000 atau US$396,70 juta atau sekitar US$6,37 triliun di kisaran 16.076).

Pelunasan lebih awal yang jatuh tempo pada tahun 2024 merupakan bagian dari pelunasan seluruh nilai obligasi senilai US$1,35 miliar yang diterbitkan pada tahun 2014 dan dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Pembayaran kembali dilakukan pada saat obligasi jatuh tempo. Demikian keterangan Senin (27/05/2024).

Pelunasan ini dilakukan melalui kombinasi dana internal dan fasilitas kredit yang dikelola PGN sejak tahun 2023. Jumlah pelunasan tahun 2024 tersebut sesuai dengan jumlah utang obligasi setelah berbagai aksi korporasi yang dilakukan manajemen untuk membeli obligasi tersebut pada tahun 2022 dan 2023. .

Pada tahun 2022, PGN akan membeli kembali sebagian obligasi tersebut seharga $400.000.000. Aktivitas ini kemudian dilanjutkan dengan pembelian kembali sebesar $553.440.000 pada tahun 2023.

Pelunasan ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan utang PGN yang bertujuan untuk memperkuat operasional keuangan perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor.

“Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan memberikan nilai lebih kepada investor,” kata Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan PGN.

Ia menambahkan, PGN tetap berkomitmen terhadap implementasi rencana kerja yang dirancang dan diintegrasikan dengan rencana investasi yang akan dilakukan pada tahun ini, dengan tetap mengikuti perkembangan terkini situasi global.

 

Pasca likuidasi, hal ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan PGN ke depan, khususnya dari sisi biaya bunga dan penguatan posisi keuangan perseroan.

Hal ini juga akan memperkuat rencana kerja operasional yang memberikan peluang penggunaan gas bumi pada tahap transisi.

“Dengan mengintegrasikan dan mengkonsolidasikan infrastruktur dan molekul gas, PGN akan mampu memenuhi kebutuhan titik-titik ekonomi baru, kawasan industri baru melalui transportasi gas dan jenis molekul gas bumi yang berbeda, termasuk LNG CNG, untuk pertumbuhan ekonomi baru yang diharapkan. curang,” kata Fadjar.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *