Sat. Sep 21st, 2024

Hampir 1 Juta Penumpang Padati KRL Jabodetabek Tiap Senin pada Mei 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat rata-rata jumlah pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja Mei 2024 sebanyak 985.739 orang per hari, sedangkan rata-rata volume setiap hari Senin sebanyak 999.398 orang. rakyat. 

Jumlah tersebut menunjukkan tren peningkatan dibandingkan rata-rata penumpang di bulan April sebesar 1 persen atau 983.260 orang per hari, kata Sekretaris Perusahaan KAI Ann Purba, Senin (3/6/2024).

Ann melaporkan rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari libur atau akhir pekan pada Mei sebanyak 719.018 per hari. 

Jumlah tersebut juga lebih tinggi 3 persen dibandingkan rata-rata libur bulan April atau 700.778 orang per hari. 

“Mengingat adanya perbedaan volume pengguna antara hari kerja khususnya Senin dan hari libur/weekend, KAI Commuter menghimbau pengguna untuk kembali ke Jakarta atau tempat kerjanya dengan memanfaatkan kondisi commuter line yang biasanya lebih sepi di akhir pekan, untuk menghindari kerumunan. di stasiun pada Senin pagi,” katanya. 

Saat ini KAI Commuter juga mengoperasikan 1.034 perjalanan KRL Jabodetabek setiap harinya. Sebaran pengguna di hari kerja masih terkonsentrasi pada jam puncak pagi (06.00-09.00 WIB) dan sore hari (16.00-18.00 WIB).

Sedangkan untuk Commuter Line Basoetta, layanan KAI Commuter rata-rata mencapai 6.465 pengguna pada hari biasa dan 5.226 pengguna pada hari libur atau akhir pekan pada Mei 2024. 

 

“Dengan adanya layanan antar jemput bagi pengguna di Stasiun Batu Ceper, Rawabuaya, Duri dan Stasiun BNI City, diharapkan layanan Commuter Line Basoetta dapat menjadi alternatif angkutan umum dari wilayah Tangerang menuju pusat ibu kota. dan sebaliknya,” kata Ann. 

Sementara di KRL Merak, KAI Commuter mengoperasikan 14 perjalanan jalur Merak setiap hari mulai pukul 05.05 WIB hingga 21.22 WIB. 

“Pada bulan Mei, jumlah pengguna Commuter Line Merak sebanyak 387.602 orang, dengan rata-rata pengguna di hari kerja sebanyak 10.275 orang dan rata-rata pengguna di akhir pekan sebanyak 14.475 orang,” kata Ann. 

 

Sebelumnya, rencana kenaikan tarif Kereta Api Listrik (KRL) tertunda karena pembangunan fasilitas masih berjalan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut ada pembahasan mengenai peningkatan perjalanan KRL.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Iravati mengatakan pihaknya masih membahas masalah ini. Artinya, hal tersebut juga telah dibicarakan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola KRL Commuter Line.

“Untuk biaya perjalanan KRL sama, masih kita diskusikan,” kata Adita saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (21 Mei 2024).

Meski sempat berdiskusi, Adita tak merinci kapan kenaikan tarif KRL akan diberlakukan. Ia mengatakan, kebijakan tersebut harus mempertimbangkan kondisi yang tepat. “Kita harus mempertimbangkan situasi dan kondisi yang tepat,” tegasnya.

Termasuk kemungkinan kenaikan tarif sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024. “Kita lihat saja nanti,” pungkas Adita. Sejak 2016, subsidi telah diberikan

Seperti yang telah disebutkan, harga tiket KRL Jabodetabek belum mengalami revisi atau kenaikan sejak tahun 2016. KRL Jabodetabek merupakan salah satu angkutan umum yang dikenakan Public Service Obligation (PSO) atau disubsidi oleh pemerintah.

Faktanya, survei terhadap pengguna KRL Jabodetabek yang dilakukan oleh LM FEUI (2016) melaporkan bahwa 63,78 persen penumpang KRL Jabodetabek memiliki pendapatan bulanan sebesar Rp3-7 juta.

 

Wakil Presiden Bidang Pemberdayaan dan Pemberdayaan Daerah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Joko Setijowarno juga memaparkan hasil survei tahun 2021 yang dilakukan Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI) – Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.

Hasilnya, penumpang dengan pendapatan kurang dari Rp4 juta per bulan sebesar 56,06 persen dan lebih dari Rp4 juta sebesar 43,94 persen.

Pengguna KRL Jabodetabek sebagian besar berprofesi sebagai pegawai swasta dengan penghasilan maksimal Rp4 juta, kata Joko, Kamis (2/5/2024).

Seperti diketahui, rata-rata upah minimum regional (UMR) Jabodetabek juga mengalami penyesuaian atau kenaikan setiap tahunnya. Saat ini UMR DKI Jakarta Rp 5.067.381, Kota Bogor Rp 4.813.988, Kota Depok Rp 4.878.612, Kota Tangerang Rp 4.760.289, Kota Tangerang Selatan Rp 4.670.7391, Bekasi 53.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *