Sat. Sep 21st, 2024

Selesma atau Common Cold, Batuk Pilek yang Sembuh Sendiri dalam Sepekan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Batuk pilek merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak, namun jika anak sakit, orang tua tetap khawatir. Salah satu penyebab batuk dan pilek ringan yang sering terjadi pada anak disebut dengan common cold atau flu.

Penyebab umum pilek adalah infeksi, biasanya disebabkan oleh rhinovirus. Virus bisa masuk melalui mata, hidung atau mulut.

Saat anak masuk angin, gejalanya biasanya ringan, kata konsultan spesialis pernafasan Rina Triasih.

Demam tapi tidak tinggi, hidung tersumbat, keluar cairan dari hidung kadang disertai nyeri saat menelan, kata Rina.

Saat anak terserang pilek atau flu, orang tua tidak perlu khawatir karena penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya.

Kata Rina dalam jumpa pers online bersama IDAI, Selasa (20/2/2024). .

Pada anak yang memiliki riwayat alergi, kata Rina, dibutuhkan waktu sekitar tiga minggu hingga gejalanya hilang.

Manajemen dingin

Rina mengatakan, belum ada obat yang secara khusus membantu mengatasi batuk dan pilek anak akibat flu. Namun, ia menyampaikan tiga hal saat anak batuk dan pilek: Istirahat yang cukup, minum air putih yang cukup, atau tetap tenang.

“Seperti biasa, terima kasih banyak,” kata Rina yang sehari-hari bekerja di wilayah Yogyakarta. 

Saat anak masuk angin, tidak ada makanan yang bisa dimakan. Pastikan saja anak Anda makan dengan baik, tetapi jika Anda sedang pilek atau batuk, Anda akan merasa lebih baik jika makan sesuatu yang hangat seperti sup.

“Sup panas akan lebih mudah dikonsumsi jika anak merasa tidak nyaman, seperti saat badan lemah,” ujarnya.

 

Saat anak Anda kedinginan, jangan minum air dingin seperti air dengan es.

“Kalau air dingin sebaiknya dihindari saat sedang pilek, batuk, atau flu. Karena akan mempengaruhi pernapasan,” jelas Rina.

Lebih lanjut, Direktur Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, pada saluran pernapasan terdapat bulu-bulu yang bergetar yang tidak bergerak keluar untuk menyapu kotoran atau dahak berlebih. Hal ini akan menyebabkan anak mengalami refleks batuk. Adanya air dingin atau makanan seperti es akan mengganggu pergerakan bulu getar di saluran pernafasan.

“Suhu dingin akan mempengaruhi pergerakan rambut yang bergetar sehingga menyebabkan lendir lebih banyak,” jelasnya.

Rina mengingatkan Anda untuk mengenali berbagai tanda saat anak Anda batuk dan pilek. Yang pertama adalah ketika gejalanya menunjukkan flu.

“Kalau memang pilek atau flu, anak sering kali kondisinya memburuk, demam, mengeluh sakit kepala, nyeri otot, dan anak terlihat lemas. Flu memang jarang terjadi,” ujarnya. .

Kemudian bila batuk hanya terjadi pada pagi hari atau saat cuaca sedang dingin, maka menandakan adanya rhinitis alergi atau batuk pilek yang disebabkan oleh reaksi alergi.

Hal berikutnya adalah dahak berbau yang bisa disebabkan oleh anak yang memasukkan sesuatu ke dalam hidung sehingga menyebabkan batuk.

Rina mengatakan, “Warna dahak bukan merupakan indikasi untuk diberikan antibiotik, namun jika berbau harus hati-hati agar anak tidak meninggalkan sesuatu di hidungnya,” kata Rina.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *