Fri. Sep 20th, 2024

Bank OCBC Bakal Tebar Dividen Rp 1,65 Triliun

By admin Apr24,2024 #bank #dividen #OCBC #OCBC NISP

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Senin (18/3/2024) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 1,65 triliun.

Pembagian dividen ini mewakili 40,4% laba bersih tahun buku 2023 yang mencapai Rp 4,09 triliun. Dengan demikian, dividen yang dibagikan per saham adalah Rp72.

CEO OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja mengatakan besaran dividen tahun ini naik 163% dari Rp 22 tahun lalu.

“Pemanfaatan laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp72 rupiah atau Rp1,65 triliun telah disetujui sebagai dividen tunai atau 40,4% dari laba bersih,” kata Parwati dalam konferensi pers, Senin, dalam konferensi pers, Senin (18/1). 3/2024).

Selain itu, Parwati menambahkan, Rp 100 juta akan disisihkan untuk cadangan umum dan sisanya dijadikan laba ditahan.

Parwati menjelaskan margin keuntungan tahun 2023 meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,3 triliun.

Pada saat yang sama, rasio kecukupan modal (CAR) perseroan juga kuat, sebesar 23,7% atau lebih dari ketentuan minimum. Hasil positif perseroan didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 12% secara tahunan dengan kualitas kredit yang tetap terjaga.

Berkat kinerja positif tersebut, rasio pengembalian ekuitas (ROE) akan meningkat menjadi 12,0% pada akhir tahun 2023 dengan total aset bank sebesar Rp 250 triliun.

Sebelumnya, PT OCBC NISP Tbk (NISP) mengumumkan hasil operasional yang kuat untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023. Di depan.

Selain itu, rasio kecukupan modal perbankan atau CAR masih kuat yaitu sebesar 23,7 persen, melebihi ketentuan minimum.

“Kami menutup tahun 2023 dengan kinerja yang kuat. Hasil positif ini juga didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 12% YoY dengan kualitas kredit yang terjaga. Hasilnya, rasio return on equity (ROE) Naik hingga 12,0 persen pada akhir tahun 2023, dengan Presiden OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja mengatakan dalam keterangan resmi, Rabu (31/1/2024) “Total aset perbankan sebesar Rp 250 triliun.”.

Likuiditas OCBC Indonesia selalu berada dalam kondisi sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 206,2 persen melebihi ketentuan regulator. Total dana pihak ketiga (DPK) bank tersebut mencapai Rp 182 triliun dengan rasio CASA sebesar 55,8 persen. Sedangkan volume dana tabungan meningkat 14,6 persen.

Indonesia masing-masing mencatatkan Rp15,53 triliun dan Rp893,14 miliar menurut laporan keuangan OCBC Indonesia. Pendapatan bunga pada tahun 2023 meningkat 27,03 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12,23 triliun.

Sedangkan pendapatan syariah naik 83,02 persen dari Rp 488 miliar pada tahun 2020. Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban bunga dan belanja syariah masing-masing mencapai Rp6,08 triliun dan Rp417,59 miliar meningkat pada 31 Desember 2023. Tahun 2022 belanja bunga Rp3,8 triliun dan syariah Rp176,45 miliar.

Setelah dikurangi biaya dan pajak, perseroan membukukan laba bersih milik pemilik unit induk sebesar Rp 4,1 triliun. Laba naik 23 persen dari tahun lalu Rp3,3 triliun.

Dari sisi aset perseroan per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp249,76 triliun, naik dari Rp238,5 triliun pada 31 Desember 2022. Utang naik menjadi Rp212,44 triliun dari sebelumnya Rp204,29 triliun. Sedangkan saham per 31 Desember 2023 juga naik menjadi Rp 37,32 triliun dari Rp 34,21 triliun pada 31 Desember 2022.

OCBC NSIP telah mengumumkan laporan keuangan akhir kuartal ketiga tahun 2023. OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan bunga bersih hingga akhir September 2023.

OCBC NISP membukukan laba bersih Rp 3,05 triliun hingga kuartal III 2023. Laba bersih perseroan naik 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 2,55 triliun. Pertumbuhan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 17% year-over-year (YoY). Perseroan memperoleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp7,38 triliun pada kuartal III 2023 dari Rp6,28 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi terhadap pertumbuhan laba juga didorong oleh penurunan penyisihan kerugian sebesar 19 persen YoY. Selain itu, rasio kecukupan modal atau CAR berada pada angka 23,2 persen, melebihi ketentuan minimum.

OCBC NISP mencatatkan aset sebesar 12 persen hingga Rp 247 triliun pada kuartal III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 220,4 triliun. Total pinjaman meningkat 10 persen menjadi Rp144,7 triliun pada kuartal III 2023 dari Rp131,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatat dana pihak ketiga (DPK) naik 14 persen menjadi Rp 184,3 triliun pada kuartal III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Presiden OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan OCBC NISP menutup kuartal III tahun 2023 dengan kinerja yang kuat dan solid. Bank ini mencatatkan aset gabungan sebesar Rp 247 triliun, naik 12 persen dari tahun sebelumnya.

Pada kuartal III 2023, dana pihak ketiga (DPK) OCBC NISP juga mencatatkan kenaikan 14% menjadi Rp 184,3 triliun. Dia mengatakan kenaikan DPK mengindikasikan peningkatan kepercayaan konsumen terhadap bank.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *