Sat. Sep 21st, 2024

Banjir Semarang Rendam Stasiun Semarang Tawang, 4 KA Jalur Pantura Dialihkan ke Selatan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sejak Rabu, 13 Maret 2024 hingga Kamis pagi (14/3/2024), banjir di Samarang membuat perjalanan kereta api di jalur Pantura terhenti. Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Firanoto Wibowo mengatakan, sejumlah kereta terpaksa dialihkan dari jalur selatan akibat banjir.

Melansir Antara, beberapa titik yang terendam banjir antara lain ruas jalan antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alias ​​​​Tuwa, ruas antara Stasiun Tawang dan Stasiun Semarang Ponkol, serta ruas antara Stasiun Mankang dan Stasiun Kaliwungu.

Menurut dia, ketinggian air berada 10 sentimeter di atas kepala kereta sehingga tidak memungkinkan kereta melintas. “Ada empat kereta dalam waktu bersamaan dan perjalanannya dialihkan,” ujarnya.

Keempat KA tersebut meliputi dua perjalanan yakni KA Argo Bromo Anggrek, KA Pandalungan, dan KA Brawijaya. Dia menjelaskan, perjalanan kereta api dialihkan ke jalur Solo-Yoogarta-Purwokerto-Cerebon.

PT KAI mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat perubahan pola perjalanan tersebut, ujarnya. Dia menjelaskan, PT KAI akan mengembalikan uang penumpang atas perjalanan yang dibatalkan akibat pengalihan tersebut.

Sebaliknya, berdasarkan pantauan satelit cuaca Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) pada pukul 20.50 hingga 23.45 WIB, cuaca berdampak pada wilayah seperti Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan sebagian wilayah. Kabupaten Demak menjadi pemantau dan Kabupaten Grobogan.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Andrew Pudo Martanto mengatakan, hujan turun di Semarang sejak sore hingga malam hari. Menurut Endro, sejumlah titik di wilayah Semarang terendam banjir dengan ketinggian air (TMA) antara 15-80 sentimeter (cm).

Dalam keterangan yang diterima matthewgenovesesongstudies.com Life Team, rincian wilayah terdampak banjir adalah:

1. Jl. Gebanganum ± 70 – 80 cm

2. Jl. Sawah ± 50 – 60 cm

3. Jl. Desa Sendang Indakh Mukhtiharjo lor ± 15 cm

4. Jl. Muktiharjo Indah RW 15 Desa Muktiharjo Kidul – 15 – 20 cm

5. Jl. Desa Muktiharjo Raya Muktiharjo lor ± 30 – 70 cm

6. Jl. Desa Jodipati Krobokan ± 15 – 40 cm

7. Luas RW 7 desa Kudu ± 15 – 20 cm

8. Luas desa Tambakrejo ± 15 – 30 cm

9. Jl. Raya Kaligawe (seberang RSI Sultan Agung – kolong tol) ± 20 – 50 cm

10. Jl. Sidorejo 3 Desa Samberijo ± 20 – 30 cm

Berdasarkan laporan video yang dikirimkan Calaksa BPBD Kota Semarang, kawasan Jalan Raya Kaligawe terendam banjir hingga ban truk pun tak terlihat. Lalu lintas di jalur yang menghubungkan Kota Semarang hingga Demak-Surabaya lumpuh total. Banyak truk dan mobil kecil terdampar di tengah banjir. Selain itu, kota kuno Semarang juga terendam hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan laut.

Banjir tersebut menimbulkan bencana lain seperti tanah longsor dan angin kencang yang merusak rumah warga sekitar. Rincian tanah longsor meliputi:

1. Tanah terpisah Jl. Srikaton Barat RT 2 RW 6 Desa Purwoyoso

2. Longsor RT 1 RW 7 Desa Sendangmulyo

3. Talud Ambrol Ngaglik Lama RT 3 RW 5 Kecamatan Bandungan

4. Tanah terpisah Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Desa Kandy

5. Tanah terpisah Jl. Gombel Lama RT 5 RW 5 Desa Tinjomoyo

6. Longsor Lempongsari RT 6 RW 1 Desa Lempongsari

7. Longsornya sebuah rumah di Desa Jomblang, Kampung Baru RT 1 RW 15, Kecamatan Kandesari

8. Air Terjun Talud di Jl. Ngesti Waluyo, Desa Mlatibaru

9. Sebuah bukit di belakang rumah RT 3 RW 13 Desa Jomblang ambruk di Jalan Saputan Barat.

10. Longsor RT 04 RW 09 Desa Kembangarum

Akibat angin kencang antara lain:

1. Pohon tumbang menimpa rumah RT 1 RW 9 Desa Sambungharjo

2. Pohon tumbang di RT 1 RW 2 Desa Kandi

3. Pohon di Rumah Pompa Progo Desa Matibaru

4. Pohon tumbang menimpa rumah warga di RT 3 RW 2 Karanggeneng, Desa Sumurrejo. 

5. Pohon tumbang menimpa atap Masjid Assajajah RT 03 RW 01 Desa Sendangguwo.

6. Pohon tumbang di RT 2 RW 9 Desa Kandi

7. Jl Supriyadi Kalicari 2 RT 03 rw 04 Atap runtuh di Desa Kalicari.

8. Atap depan rumah warga RT 06 RW 04 desa Kalikari

9. Atap rumah warga Wonodri Kopen III RT 05 RW 04 ambruk. Wonodri

10. Atap rumah warga di Desa RW 1 Kandy ambruk

11. Atap rumah warga yang roboh di RT 5 RW 3 Kecamatan Randusari.

Berdasarkan laporan, untuk menyikapi situasi bencana tersebut, DPRD Kota Semarang mendirikan posko darurat di Gedung DPRD Kota Semarang yang terletak di Jalan Pemuda, Kota Semarang. Dalam posko tersebut, tim BPBD Kota Semarang bersama Forkopim Junction mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga sekitar dan petugas tunggu selama penanganan bencana.

“Kami sedang menyiapkan dapur umum di Balai Kota, dan UGD di Balai Kota,” jelas Andrew.

Di Semarang, Tim Tanggap Darurat (TRC) BPBD bersama BPBD Jawa Tengah dan seluruh elemen lainnya sudah mulai mengevakuasi warga dari rumahnya yang terdampak banjir. Jumlah pengungsi dan korban jiwa masih terus didata.

Untuk mengurangi risiko banjir, BPBD Kota Semarang menyiagakan 2 pompa portabel di Jalan Gebananom Raya dan RW 15 Kelurahan Tanjungmas. Tim gabungan juga membantu menebang pohon-pohon tumbang di beberapa kawasan yang merusak rumah warga serta sarana dan prasarana, termasuk memberikan pertolongan sementara dan memasang tanggul di kawasan tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *