Thu. Sep 19th, 2024

Melihat Rapor Keuangan Emiten Rokok Kuartal I 2024, Siapa Tercuan?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Eksportir rokok telah merilis laporan keuangan kuartal I 2024. Kinerja keuangan eksportir rokok akibat merger, dua eksportir rokok meningkatkan pendapatan dan laba pada tiga bulan pertama tahun 2024.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa eksportir rokok telah merilis kinerja keuangan kuartal I 2024, antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Wismilak Inti Makmur. Tbk (WIMM), dan PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC).

Di antara pemasok rokok tersebut, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) membukukan pertumbuhan laba dan pendapatan yang baik pada kuartal I-2024.

PT Indonesia Tobacco Tbk mencatatkan penjualan Rp 83,55 miliar pada kuartal I 2024. Penjualan ini meningkat 22,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp68,06 miliar.

Dengan peningkatan penjualan, perseroan meraih laba lebih tinggi pada kuartal I 2024. PT Indonesian Tobacco Tbk meraup laba Rp 5,46 miliar pada kuartal I 2024. Laba perusahaan meningkat sebesar 31,69 persen dari karyawan. Kuartal 1 tahun 2023 sebesar Rp 4,14 miliar.

Saat ini PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan penjualan sebesar Rp 29,1 triliun pada kuartal I 2024. Penjualan ini meningkat 7,94 persen dari kuartal I 2023 Rp 26,97 triliun.

Dengan meningkatnya penjualan, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk meningkat 4,03 persen menjadi Rp 2,25 triliun. Tahun lalu, PT HM Sampoerna Tbk meraup laba Rp 2,16 triliun.

 

Di sisi lain, PT Gudang Germ Tbk (GGRM) mengumumkan penurunan pendapatan dan laba pada kuartal I 2024.

Pendapatan Gudang Garm turun 11,65 persen menjadi Rp26,26 triliun pada kuartal I 2024 dari Rp29,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan pendapatan ini menyebabkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menurun sebesar 69,66 persen pada kuartal I-2024. Laba Gudang Garm kuartal I 2023 tercatat Rp595,57 miliar dari Rp1,96 triliun.

Begitu pula dengan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) yang mengalami penurunan penjualan dan laba pada kuartal I 2024. Perseroan membukukan penjualan Rp 1,05 triliun pada kuartal I 2024. Penjualan perseroan turun 9,67 persen dibandingkan periode yang sama. . Tahun lalu Rp 1,17 triliun.

Akibat penurunan penjualan, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) meraup laba Rp 90,62 miliar pada kuartal I 2024. Laba perseroan turun 18,28 persen dari Rp 110,95 miliar pada kuartal I 2023.

Sebelumnya, beberapa pemasok rokok melaporkan kinerja keuangan perseroan tahun anggaran 2023 yang berakhir 31 Desember 2023. Pada periode ini, pemasok rokok kecil mengalami peningkatan keuntungan meskipun pendapatannya bervariasi.

PT Wismilak Inti Makmur Tbk berkontribusi dalam pembayaran dividen yang dikeluarkan atas saham WIIM setiap tahunnya. Perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 494,31 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut meningkat 98,26 persen dibandingkan Rp 249,33 triliun pada tahun 2022. Pencapaian perseroan tersebut seiring dengan penjualan – penjualan perseroan pada tahun 2023 yang mencapai Rp. 4. 87 triliun, meningkat 31,60 persen dari Rp3,7 triliun pada tahun 2022.

Lalu ada PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang meningkatkan laba sebesar 91,55 persen menjadi Rp 5,32 triliun pada 2022 dari Rp 2,78 triliun. Namun dari sisi pendapatan turun 4,60 persen menjadi Rp118,95 triliun dari Rp1246 triliun. Pada tahun 2022.

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menempati urutan berikutnya dengan laba Rp 8,1 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut lebih tinggi 28,04 persen dibandingkan laba tahun 2022 sebesar Rp6,32 triliun. Secara paralel, penjualan perseroan pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp115,98 triliun atau meningkat 4,29 persen dari tahun 2022 sebesar Rp111,21 triliun.

Sedangkan PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) membukukan laba Rp 26,96 miliar pada tahun 2023. Laba tersebut meningkat 12,57 persen dari laba tahun lalu sebesar Rp 23,95 miliar. Dari sisi penjualan tahun 2023 tercatat Rp 303,93 miliar, meningkat 8,87 persen dibandingkan penjualan tahun 2022.

 

 

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 8,06 triliun untuk tahun buku 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Jumat (26/4/2024), harga sahamnya setara Rp 69,3 per saham. Pengambilan Dividen Tahun 2023 pada Rapat Umum Tahunan (RUPST) pada Selasa, 23 April 2024 Rapat tersebut dilaksanakan.

Perusahaan telah membagikan laporan keuangannya hingga akhir tahun 2023. Saat ini, HMSP mengaitkan laba sebesar Rp 8,09 triliun kepada induk usaha. Kemudian saldo dana yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp8,07 triliun dan total ekuitas sebesar Rp29,86 triliun.

Adapun jadwal pembagian dividennya sebagai berikut: Tanggal Dividen Pasar Reguler 6 Mei 2024 Tanggal Dividen 2 Mei 2024 Tanggal Dividen Pasar Reguler 3 Mei 2024 Tanggal Dividen Pasar Tunai 6 Mei 2024 TANGGAL TANGGAL DI PASAR TUNAI 7 MEI 2024 TANGGAL PENDAFTARAN DPS 6 MEI 2024 BERHAK MENERIMA TUNAI TANGGAL PEMBAYARAN 17 MEI 2024

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *