Fri. Sep 20th, 2024

Activision dan Meta Digugat Keluarga Korban Penembakan di Sekolah AS

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Keluarga korban tewas dalam penembakan sekolah di Uvalde, Texas, AS, menggugat pengembang game Call of Duty, Activision, dan Meta.

Kedua perusahaan teknologi ini dituding mendorong penggunaan senjata api oleh anak di bawah umur.

Menurut surat kabar The Verge, Senin (27/5/2024), gugatan tersebut menuduh Meta dan Activision dengan hati-hati mengungkapkan penggunaan senjata dan meminta penembak untuk melihat penggunaan senjata sebagai solusi atas masalahnya dan mengajarinya cara melakukannya. menggunakan senjata. .

FYI, kasus ini bukan kali pertama sebuah perusahaan video game digugat. Berkali-kali pihak-pihak mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan video game tetapi tidak pernah berhasil.

Gugatan terhadap Meta dan Activision diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles, Amerika Serikat, Jumat lalu, atas nama sekitar 45 anggota keluarga korban.

Dalam gugatannya, pihak keluarga menuduh Activision dan Meta ‘menghasut’ para pemuda dan mengirim mereka ke jalur kekerasan.

Kasus ini bermula pada 24 Mei 2022, ketika Salvador Ramos yang berusia 18 tahun melepaskan tembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas. 21 orang tewas akibat penembakan tersebut.

Dalam kasus tersebut, penyerang juga dikatakan terutama memainkan game Call of Duty. Dia bahkan mengembangkan keterampilan simbol.

Gugatan tersebut juga menuduh ada mainan AR-15 yang digunakan saat penembakan. Gugatan tersebut juga menuduh bahwa penembakan tersebut disebabkan oleh taktik pemasaran yang terang-terangan dan agresif oleh Activision dan Meta.

Salah satunya melalui Instagram yang menampilkan ratusan gambar peperangan.

Selain Activision dan Meta, keluarga korban juga menggugat Daniel Defense, perusahaan senjata api yang menggunakan AR-15 dalam penembakan tersebut.

Gugatan tersebut menuduh Daniel Defense mempromosikan senjata kepada anak-anak melalui postingan di Instagram.

Faktanya, aturan Meta melarang perusahaan menjual senjata di platform mereka. Penjahat membeli AR-15 dari situs Daniel Defense, bukan melalui Instagram.

Meta tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai kasus tersebut. Pada saat yang sama, Chief Communications Officer Activision Delaney Simmons menulis, “Jutaan orang di seluruh dunia menikmati video game tanpa rasa takut.”

 

Sementara itu, Josh Koskoff, pengacara keluarga korban serangan SD Robb di Uvalde, Texas, mengatakan, “Perusahaan seperti Instagram dan Activision melakukan hal-hal yang memungkinkan perusahaan senjata menjangkau konsumen.”

Dia melanjutkan, “Instagram harus berhenti memberikan kemudahan dalam menjual AR-15 kepada anak-anak. Penegakan hukum perlu berhenti melatih dan membunuh anak-anak. Semudah itu.”

Sebagai catatan, Josh Koskoff sebelumnya memenangkan penyelesaian $73 juta dari produsen senjata Remington untuk keluarga korban penembakan di sekolah Sandy Hook.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *