Fri. Sep 20th, 2024

Segera Listing, OJK Tetapkan Saham-Saham Ini sebagai Efek Syariah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengidentifikasi sejumlah penerbit efek potensial sebagai sekuritas syariah. Saham-saham yang berpotensi menjadi emiten antara lain PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA), PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK), PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), PT Bersama Puncak Tbk (BAIK).

Selain itu ada PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN), PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) dan PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP).

Penerbitan keputusan ini menyusul hasil evaluasi Badan Jasa Keuangan terhadap pemenuhan persyaratan efek syariah atas pernyataan pendaftaran PT Griptha Putra Persada Tbk, mengacu pada pengumuman OJK, Selasa (6/2/2024). ).

Sumber data yang digunakan untuk keperluan penelaahan adalah pernyataan pendaftaran dan informasi pendukung lainnya yang diperoleh secara tertulis dari emiten atau pihak lain yang dapat dipercaya.

OJK akan melakukan review daftar Efek Syariah secara berkala berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan emiten atau perusahaan tercatat.

Peninjauan terhadap daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan persekutuan yang pernyataan pendaftarannya telah berlaku dan telah memenuhi persyaratan Efek Syariah atau terdapat kinerja perusahaan, informasi atau fakta emiten atau publik. terbatas. Perusahaan dapat menentukan memenuhi atau tidaknya standar sekuritas syariah.

  -PT Harta Djaya Karya Tbk

Dalam rangka IPO, PT Harta Djaya Karya Tbk menawarkan penjualan sebanyak-banyaknya 480 juta saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Harga penawaran akhir adalah Rp 103 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 49,44 miliar dari IPO.

 

 

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 24 persen dana IPO atau sekitar Rp 10,9 miliar untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kantor, peralatan proyek, dan kendaraan.

Setelah itu, sekitar 4 persen akan dialokasikan untuk sewa gedung dan kendaraan, serta pengembangan sistem dan jaringan informasi. Sisanya sebesar 72 persen atau Rp32,7 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pengadaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur. – PT Topindo Solusi Komunika Tbk

Perseroan menawarkan penjualan sebanyak-banyaknya 875 juta saham dengan harga saham Rp 10 per saham. Perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp 125 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 109,37 miliar dari IPO.

Sekitar 40 persen dana IPO akan digunakan untuk permodalan dan pengembangan sistem TI (hardware dan software). Sekitar 10 persen akan dialokasikan kepada anak usaha yakni PT Topindo Niaga Nusantara (TNN) dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan TNN untuk keperluan modal kerja berupa pembelian inventaris ritel TNN.

Setelah itu, sekitar 50 persen akan dialokasikan kepada anak usaha PT Topindo Ikon Properti (TIP) dalam bentuk penyertaan modal, yang TIP juga akan digunakan untuk pembelian real estate berupa tanah dan bangunan. Untuk bekerja dari TIP. Persyaratan modal.

 – PT Homeco Victoria Makmur Tbk

Perseroan menawarkan sebanyak 808,35 juta saham untuk IPO dengan nilai nominal Rp25 per saham. Perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp 148 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 119,64 miliar dari IPO.

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 21 persen dana IPO untuk melunasi sebagian utang perseroan, dan 21 persen akan melunasi sebagian utang perseroan kepada anak usahanya PT Trisinar Indopratama. Sisanya sebesar 58 persen adalah modal. – PT Bersama Jangkau Puncak Tbk

Perseroan menawarkan untuk menjual sebanyak-banyaknya 225 juta saham dengan harga saham Rp 50 per saham. Perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp 278 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 62,55 miliar dari IPO.

Sekitar 63,8% dana IPO akan dialokasikan untuk biaya operasional, 22,5% untuk perbaikan 23 fasilitas, 10,2% untuk perpanjangan sewa, dan 3,5% untuk pembelian mesin. – PT Ecocare Indo Pasifik Tbk

Perseroan menawarkan untuk menjual sebanyak-banyaknya 252 juta saham dengan harga saham Rp 20 per saham. Perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp 145 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 76,13 miliar dari IPO.

Sekitar 49,2 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, 18,5 persen untuk belanja modal, 13,5 persen untuk pembelian gudang di Bogor dari cabang, 10,8 persen untuk penyetoran modal ke anak usaha PT Tukang Bersih Indonesia, dan 8 persen untuk modal. Pembayaran ke anak perusahaan PT Indocitra Pacific.  – PT Mitra Trader Indonesia Tbk

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 312.500.000 saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp 268 per saham.

Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 83,75 miliar dari IPO. Rencananya, 89 persen dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembelian inventaris produk digital, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan sewa server. Sisanya sebesar 11 persen untuk belanja modal. – PT Multikarya Asia-Pasifik Raya Tbk

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 650.000.000 saham dengan nilai nominal Rp50 per saham. Perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp 115 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan menghimpun dana Rp 74,75 miliar dari IPO. Dana IPO seluruhnya atau 100 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *