Fri. Sep 20th, 2024

Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan Dipotong 10-50 Persen untuk Biayai Kebutuhan SYL

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Biaya perjalanan dinas pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) rupanya kerap diturunkan 15-50 persen untuk menemui mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal itu terungkap saat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2024). 

Dedi mengatakan, tunjangan perjalanan pekerja dihilangkan karena ada permintaan dana di luar APBD yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan SYL.

Oleh karena itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah dengan memotong hak pekerja yang harus melakukan perjalanan bisnis. Pemotongan dituangkan dalam surat pertanggungjawaban (SPJ).

“Jadi setiap ada aktivitas di HR Agency harus ada pergerakan, jadi pergerakannya berkurang 10-50%,” kata Dedi.

“SPJnya kan?” tanya Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh.

“Iya,” kata Dedi.

“Misalnya 10 orang melaporkan perjalanan bisnis seperti itu, apakah bohong?” tanya Rianto.

“Prosedurnya ada, hanya perjalanan saja, jadi hak teman-teman dikurangi,” jelas Dedi.

Dedi mengatakan, hasil pengangkutan legal ditarik dari Kementerian Pertanian, kemudian dikumpulkan dan dikirim ke Biro Umum Kementerian Pertanian. Dan setelahnya Anda akan diberikan tanda terima.

Selain itu, Dedi juga mengaku pada akhirnya tidak mengetahui untuk apa uang yang terkumpul tersebut. Namun yang dia tahu, game ini akan digunakan di luar negeri.

Sebenarnya permintaan ini sudah berkali-kali dilontarkan.

“Jadi itu permintaannya, sharingnya diulang-ulang?” tanya Ponto.

“Sering,” jawab Dedi.

“Lebih dari sekali ya?” tanya Ponto.

“Sesuatu,” kata Dedi singkat.

“Sejak jadi menteri 2020, 2021, 2022, 2023. Apakah akan dilanjutkan?” ceecar adalah hakim yang hebat.

“Iya,” Dedi membenarkan.

Mantan Kepala Rumah di Kediaman Menteri Pertanian (Mentan), Sugiyanto, mengatakan istri Syahrul Yasin Limpo (SYL), Ayun Sri Harahap selalu mendapat uang kerja dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal itu diungkapkan Sugiyanto saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus suap dan pemerasan terhadap SYL dkk di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Sugiyanto mengatakan, kediaman Menteri Pertanian di Widya Chandra, Jakarta Selatan, memiliki anggaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saksi menyebutkan, biaya kebutuhan sehari-hari di rumah dinas sebesar Rp3 juta untuk hari yang tidak ditentukan. Uang tersebut diambil dari kantor Kementerian Pertanian dan diberikan kepada kontraktor utama.

“Misalnya diambil Rp3 juta. Berapa hari?” tanya Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh ke pengadilan.

“Bisa dua hari, bisa tiga hari,” kata Sugiyanto.

“(Kalau sudah selesai) bisakah aku minta lagi?” tanya Ponto.

“Bagus,” kata Sugiyanto singkat.

Selain persyaratan izin tinggal sah pada umumnya, Kementerian Pertanian juga memenuhi kebutuhan finansial istri SYL.

“Berapa banyak?” tanya Ponto

“Rp 30 (juta),” kata Sugiyanto.

“Sejak kapan kamu tahu?” tanya Ponto.

“Mulai tahun 2020 Rp 15 (juta),” kata Sugiyanto.

Saksi mengatakan, uang tersebut diambil oleh unit Pimpinan Rumah Tangga (RTP) Kementerian Pertanian. Terlampir adalah kwitansi yang dikirimkan kepada Ayun sebagai biaya layanan. Sugiyanto mengaku belum mengetahui untuk apa uang tersebut dibelanjakan.

Pesan yang diterima Ayun awalnya Rp 15 juta, kemudian meningkat menjadi Rp 25 juta. Dan terakhir, penghasilan bulanan yang diterima istri SYL adalah DR 30 juta.

Putri Syahrul Yasin Limpo, Indira Chunda Thita Syahrul, pernah diberi kado ulang tahun berupa pistol oleh ayahnya.

Hal itu diungkapkan asisten SYL, Panji Harjanto, yang dipanggil sebagai saksi dalam sidang kasus gratifikasi dan pemerasan yang dilakukan terdakwa SYL di Pengadilan Negeri (PN) kasus korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Rabu. (29). /5/2024).

Pak Panji menyampaikan, uang pembelian senjata hadiah tersebut diberikan kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) sesuai dengan dokumen SYL.

“Makanan, karena kamu pergi ke hari ulang tahun Bu Thita,” kata Panji di persidangan. Tipe Beretta Tomcat Calibre 9, tambahnya.

Tim resmi SYL, Djamaluddin, meminta hadiah ulang tahun berupa senjata. Sebab, saat pengambilalihan oleh KPK di kediaman Menteri Pertanian Widya Chandra ada lebih dari satu orang.

Lalu, Djamaluddin menyebut ada tagihan yang diberikan Panji kepada Koordinator Kearsipan dan Tata Usaha Biro Umum Kementerian Pertanian, Rezki Yudistira Saleh.

“Panji, apakah kamu sudah memberikan tagihannya? Kata Rezki, Panji, senjata yang kamu maksud itu diberikan kepadamu tadi, bukan untuk dibeli atau senjata lainnya?” tanya pengacara itu.

“Entah jenisnya. Entahlah, senjata apa yang dimaksud Pak Rizki. Dia cuma bertanya, ‘Benarkah tadi malam dikasih senjata atau dibelikan senjata?’ senjata?'” kata Panji.

Dijelaskan Panji, senjata yang dimaksud Rezki bukan hasil pembelian, melainkan pengganti dari seseorang bernama Andi Fargan.

Saksi juga mengatakan, SYL menukarkan badik atau senjata tajam yang biasa ada di Sulawesi dengan senjata tajam Andi.

Sementara itu, ada foto yang dijadikan kado ulang tahun Indira Chunda Thita Syahrul, Panji membenarkan.

Soal kuitansi pembelian senjata tersebut, Panji membenarkan bahwa senjata tersebut dibeli sebagai hadiah ulang tahun untuk Thita.

“Jadi kwitansi tangan (dari Dirjen) Tanaman Pangan itu untuk pembelian senjata apa?” kata penasihat hukum.

“Satu lagi, ini ulang tahun Bu Thita. Ini hadiah dari Bu Thita,” kata Panji.

“Penukarannya bukan kalung, tapi lencana pak. Tukar senjata itu lencana, bukan kalung. Saya ingat betul,” tegas Panji.

 

Koresponden: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *