Sat. Sep 21st, 2024

Hasil Riset Terbaru Ungkap Mayoritas Pasangan Muda Ingin Punya 1 Anak Saja

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Sebuah penelitian di delapan negara menunjukkan banyak pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi. Dalam penelitian tersebut, pasangan hanya menginginkan satu anak.

Studi ini menyurvei 22.000 orang di delapan negara dan menanyakan tentang keluarga ideal mereka di saat tingkat kesuburan sedang menurun di banyak negara. Alih-alih tidak punya anak, kebanyakan pasangan hanya menginginkan satu anak.

Preferensi untuk memiliki satu anak tidak hanya terbatas pada pasangan di Singapura, namun juga pada pasangan perkotaan di negara lain yang termasuk dalam penelitian ini, seperti Jepang, Korea Selatan, Italia, Norwegia, Amerika Serikat, Spanyol, dan Tiongkok.

Preferensi untuk memiliki satu anak ini mengejutkan Profesor Jung, seorang peneliti di Institut Ilmu Pengetahuan Klinis Singapura, Badan Sains, Teknologi, dan Penelitian Singapura. Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa warga Singapura biasanya memiliki dua anak. Mengapa kamu hanya menginginkan satu anak?

Penelitian ini tidak menanyakan kepada responden mengapa idealnya memiliki satu anak saja.

Prof. Jung menduga hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam mengatur pekerjaan dan membesarkan anak, serta biaya membesarkan anak.

Penekanannya pada kualitas hubungan keluarga dan taraf hidup. Jadi yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas atau jumlah anak, kata Jung, The Straits Time, Jumat (15/3/2024).

Sebuah survei yang diterbitkan pada bulan Januari di Proceedings of the National Academy of Sciences menanyakan kepada responden tentang jumlah anak yang mereka inginkan. Serta dampak dari 10 faktor area seperti pendapatan keluarga, keseimbangan kehidupan kerja, komunikasi keluarga dan harapan pendidikan anak.

Survei tersebut menemukan bahwa responden di delapan negara, termasuk Singapura, memiliki gambaran keluarga yang serupa. Harapan Keluarga:

1. Komunikasi yang baik antar anggota keluarga dekat. Diantaranya, keluarga saling menghormati. Kemudian Anda memiliki pasangan yang saling mendukung baik dalam tujuan profesional maupun pribadi. 2. Di atas median pendapatan keluarga atau di bawah median pendapatan keluarga.

Dalam hal mendidik anak, Singapura percaya bahwa meraih gelar doktor idealnya lebih baik. Pada saat yang sama, responden dari negara lain seperti Tiongkok dan Tiongkok mengatakan memiliki gelar sarjana adalah hal yang baik.

Mengomentari temuan ini, Dr Tan Poh Lin, peneliti senior di Institute for Policy Studies, mengatakan bahwa peralihan pasangan Singapura dari memiliki dua anak menjadi satu anak menghambat upaya Singapura untuk meningkatkan tingkat kesuburan.

Diperkirakan pada tahun 2023, tingkat kesuburan penduduk (TFR) Singapura untuk pertama kalinya akan berada di bawah 1,0. Sedangkan TFR Singapura sebesar 0,97. Angka tersebut menempatkan Singapura bersama Korea Selatan dengan TFR terendah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *