matthewgenovesesongstudies.com, Yogyakarta – Hari Musik Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Juni. Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterhubungan masyarakat dengan berbagai jenis musik, lagu, dan instrumen.
Hari Musik Sedunia pertama kali diadakan di Paris pada tahun 1982. Dengan peringatan ini diharapkan dapat mendorong seluruh musisi untuk menikmati segala jenis musik, mulai dari amatir, profesional, hingga tua dan muda.
Mengutip laman nasional ini, Hari Musik Sedunia yang awalnya dimulai di Prancis berawal dari penunjukan Maurice Fleuret sebagai direktur musik dan tari di Kementerian Kebudayaan pada Oktober 1981. Fleuret menerapkan visinya pada praktik musik tersebut. Musik ada dimana-mana dan konser tidak ada dimana-mana.
Pada tahun 1982, Flueret menulis penelitiannya tentang tradisi budaya Perancis. Menurut penelitiannya, setiap dua orang memainkan alat musik.
Terinspirasi oleh hal ini, Flueret mulai memikirkan bagaimana menyatukan masyarakat di jalanan melalui musik. Kemudian lahirlah Hari Musik Sedunia atau Fete de la Musique yang diadakan di Paris pada tahun 1982.
Fete de la Musique mempromosikan musik dengan dua cara, yaitu dengan mendorong musisi baru dan profesional untuk tampil di jalanan dan dengan menyelenggarakan konser musik gratis yang mencakup semua genre musik. Dengan cara ini, masyarakat bisa mengetahui musik baru.
Menggunakan slogan Faites de la musique (membuat musik), pejabat Fete de la Musique di Paris menyarankan agar konser tersebut gratis untuk umum. Artis juga didorong untuk bermain secara gratis.
Tak hanya di Paris, hal ini juga berlaku di kota-kota peserta lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, festival ini mendapatkan popularitas internasional.
Upacara tersebut telah dirayakan oleh lebih dari 120 negara di dunia, sehingga kini telah mendapat pengetahuan bahwa itu adalah Hari Musik Sedunia atau Hari Musik Internasional. Hingga saat ini, Hari Musik Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Juni.
Penulis: Resla