Thu. Sep 19th, 2024

Pelapor Pendeta Gilbert Diperiksa Polisi, Serahkan Bukti Video Lengkap ke Penyidik

Jaringan Berita China

Ipong diperiksa hari ini (5/7/2024) sebagai laporan saksi di Polda Metro Jaya.

Kepada Metro Jaya di lapangan, Selasa (5/7/2024), Ipong mengatakan, “Hari ini kami hadir untuk memberikan informasi sebagai pelapor terhadap Pendeta Gilbert Lumoidong.

Ipong mengaku dicecar 10 pertanyaan terkait kasus penistaan ​​agama yang dilaporkan ke Metro Jaya di lantai.

Dalam pemeriksaan pendahuluan, Ipong juga memaparkan bukti-bukti berupa rekaman video yang diklaimnya mengandung unsur penghinaan.

“Ada 10 (pertanyaan). Tadi kami sudah kasih buktinya, full movie dan videonya di YouTube, TikTok, Facebook, dan Instagram.”

“Saya lampirkan videonya,” imbuh Ipong. Saya mendengarnya ketika mereka mendengar bahwa film tersebut telah dipotong. “Saya memiliki video lengkapnya, tidak ada potongan, dan saya menyerahkannya kepada inspektur.”

Ipong meminta polisi segera menyelesaikan proses penyelidikan. Sebab, Ipong menilai bukti-bukti yang dihadirkan sudah cukup untuk memperjelas kasus tersebut.

“Saya minta penyidik ​​tidak ada diskriminasi. Kita percayakan ke polisi dan kalau memenuhi syarat akan ditindak,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Persaudaraan Islam Tionghoa-Indonesia (PITI) melaporkan Pendeta Gilbert Lumoidong ke Polda Metro Jaya. Laporan ini terdaftar dalam LP/B/2223/4/2024/SPKT Polda Metro Jaya tanggal 25 April 2024.

Gilbert dilaporkan atas dugaan penodaan agama berdasarkan Pasal 156 KUHP.

“Saya selaku Dirjen PITI Persaudaraan Islam Indonesia, Ipong Wijaya Kusuma datang untuk melapor kepada Pendeta Gilbert Lumoidong,” kata Ipong di lantai Metro Jaya, Kamis (25/4/2024).

Dia meminta Gilbert mengeluarkan permintaan maaf publik dalam tiga hari ke depan.

Ipong juga mengatakan, pihaknya menyertakan lebih banyak bukti, termasuk video khotbah Pendeta Gilbert.

Baru-baru ini, Pendeta Gilbert Lumwidong meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas skandal yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Pasalnya, Pendeta Gilbert mendapat perhatian setelah memberikan pidato tentang doa dan zakat dalam Islam. Video ceramahnya viral di media sosial dan mendapat kritik dari sejumlah rekannya.

Gilbert diketahui langsung meminta maaf usai bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) pada Senin (15/4/2024).

“Saya dengan rendah hati meminta maaf atas kebingungan ini,” katanya.

Ia juga menjelaskan, ceramahnya dan video yang beredar di media sosial tidak dijelaskan secara lengkap karena terfragmentasi.

 

Gilbert juga mengatakan dia tidak bermaksud mengejek umat Islam dalam ceramahnya.

“Penjelasan lengkapnya sebenarnya merupakan otokritik terhadap umat Kristiani, yang di sini mengatakan bahwa ibadah umat Islam tidak berperasaan. Kenapa kamu setengah mati? Karena sulit, lima kali sehari. “Kami umat Kristiani duduk seminggu sekali, itu saja, seminggu sekali,” kata Gilbert.

Gilbert juga menjelaskan bahwa pidato yang disampaikannya tidak ditujukan untuk masyarakat umum dan ditujukan untuk batin gerejanya. Diketahui, di tempatnya terdapat dua jemaah, yaitu jemaah gereja dan jemaah online yang mengikuti ceramah pendeta.

“Tapi karena kita punya dua jemaah, ada jemaah gereja dan jemaah online. Jadi otomatis di YouTube. “Tapi jelas-jelas tertulis tentang kebaktian Minggu, jadi tidak pernah ditujukan untuk umum,” ujarnya.   

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *