Thu. Sep 19th, 2024

Saweran Pemudik Limbangan-Malangbong Jadi Berkah Bagi Usaha Doger Monyet Jalanan

matthewgenovesesongstudies.com, Garut – Hiburan anjing monyet jalanan di jalur Limbang Barat hingga Kecamatan Sasak Beusi, Kabupaten Garut, Jawa Barat cukup menghibur para pemudik, khususnya anak-anak yang melintas di Jalur Mudik Nasional Limbangan-Malangbong.

Beragam gerak yang ditampilkan, mulai dari memakai topeng, bersepeda, mengangkat barbel, hingga tari jaipong yang diminta pembawa acara berisi kera penuh kelucuan khas primata, menjadi hiburan mudik tersendiri.

“Yoki sedang naik sepeda ke pasar,” kata Uden, salah satu penjaga monyet yang meminta Yoki peliharaannya untuk menemani Yoki bersepeda pada hari Senin, diiringi musiknya. 4/2024).

Dari waktu ke waktu, gerakan Yoki terhenti saat ia melempar koin, termasuk dua ribu lembar uang kertas yang diberikan kepada pelancong pada tahun 2024. untuk perayaan tersebut, dan langsung menjadi korban oleh monyet terlatih.

“Lumayan kan ngurus kedua anak, kebetulan ngaji lagi liburan,” ucapnya usai melepas rantai dan mengikat monyet Joki yang mendapati dirinya di pinggir jalan di Limbangan. pasar.

Menurut dia, momen mudik Lebaran 2024 merupakan prosesi tahunan yang kerap disaksikan masyarakat saat menerima arus masuk pemudik yang melintasi jalur pulang Limbangan-Malangbong.

“Setiap hari saya berkendara di desa-desa sekitar Limbangan, tapi sekarang hanya di pinggir jalan saja, banyak pemudik yang lewat,” ujarnya.

Meski belum jelas, ia memperkirakan rata-rata pendapatan harian seekor kera yang diterima sekitar 70 ribu. Rp. “Sekarang persaingannya banyak, lihat saja berapa banyak monyet yang membuka lapak (monyet Doger) di jalur ini,” ujarnya.

 

 

Hal senada juga diungkapkan Edo, pawang monyet lainnya yang melintasi jalur Limbangan-Malangbong. Meningkatnya usaha anjing kera di jalur Limbang Barat – Sasak Beusi membuat pendapatan mereka turun drastis.

“Tahun lalu, saya menerima setidaknya 100.000 per hari. Rp, sekarang maks 50k. Rp, kadang kadang 70 ribu, kadang tidak teratur, ”ujarnya.

Namun prestasi tersebut tidak menyurutkan minat Ed untuk memberikan hiburan kepada pemudik yang menempuh jalur Limbangan-Malangbong. Baginya, hiburan anjing kera, khususnya anak-anak pulang kampung, dengan berbagai gerakannya yang lucu, bisa menghibur masyarakat.

“Ada yang ngasi (saveran) hatur nuhun, kalaupun tidak ada, saya tidak akan memaksa, andalkan ngabuburit,” ucapnya riang sambil melepaskan rantai yang mengikat salah satu “monyet yang kadang ada di sana. ” Tindakan

Uden menambahkan, memiliki seekor monyet peliharaan terlatih seperti Yoki sungguh merupakan sebuah berkah baginya, setidaknya bisa memberikan sumber penghasilan lain bagi keluarga. “Daripada tidak melakukan apa pun di rumah selama Ramadhan, lebih baik pergi bekerja,” kata seorang warga Selaavi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *