matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (KemenHub) akan memastikan jamaah umrah asal Indonesia yang menggunakan transportasi udara dari Qatar dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan mencari solusi dengan mengalihkan penerbangan ke maskapai lain demi kelancaran dan kenyamanan pergerakan jamaah ke Tanah Suci.
Hal ini terkait dengan krisis politik di negara-negara Timur Tengah. Beberapa negara yaitu Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan menerapkan blokade darat-laut-udara terhadap Qatar.
Nah, padahal Qatar Airways tidak masuk ke Arab Saudi, khususnya kota Mekkah dan Madinah yang merupakan kota umroh dan haji bagi masyarakat muslim di seluruh dunia.
“Kita tidak bisa ikut campur dalam urusan politik negara lain. Yang bisa kita lakukan adalah memfasilitasi jemaah umrah asal Indonesia yang menggunakan Qatar Airways agar bisa menunaikan ibadah haji dengan lancar,” kata Dirjen. Penerbangan Sipil Agus Santoso, Selasa (6/6/2017).
Agus mengatakan, kebijakan tersebut adalah memindahkan pemudik yang sebelumnya merupakan penumpang Qatar Airways ke maskapai lain yang memiliki rute ke Arab Saudi, khususnya Riyadh dan Madinah.
Kebijakan tersebut diterapkan sejak Senin, 5 Juni 2017, dengan sekitar 20 penumpang Qatar Airways dialihkan ke Saudia Airlines. Kemudian, 45 jamaah tersebut akan dipindahkan ke penerbangan Garuda Indonesia pada Selasa ini.
Agus memohon kepada jemaah untuk tetap tenang dan menjalankan ibadah dengan penuh ketaqwaan. Selain itu, Qatar Airways juga telah meminta pengelola agen perjalanan haji dan umrah yang menggunakan maskapai tersebut untuk melapor agar dapat dicari solusinya.
Di sisi lain, Agus mengimbau maskapai nasional dan internasional (non-Qatar) membantu kebijakan tersebut guna menjamin kelancaran transportasi jemaah umroh.
Semoga masyarakat tetap tenang dan tetap semangat beribadah. Sebagai wakil negara Indonesia, kami selalu siap melindungi setiap warga negara yang ingin beribadah dan mencari jalan keluar terbaik dan lancar, kata Agus lagi.
Agus mengatakan kebijakan tersebut akan tetap berlaku hingga krisis politik di Timur Tengah berakhir dan penerbangan ke kawasan tersebut tetap lancar. (Ya)