Thu. Sep 19th, 2024

Tsania Marwa Curhat Indonesia Tak Punya Fasilitas Bonding Ibu dan Anak Sebelum Pengadilan Eksekusi Hak Asuh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Memiliki hak asuh anak hingga bangkrut dan PK tidak serta merta membuat Tsania Marwa bisa bersama kedua anaknya yakni Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira. Pasalnya, eksekusi kedua anak yang terjadi pada April 2021 itu ricuh dan gagal total.

Eksekusi di rumah Atalarik Syach diwarnai tangis anak-anak dan membuat hati Tsania Marwa patah hati. Dia kini mengkritik Indonesia karena tidak memiliki fasilitas untuk menghubungkan ibu dan anak sebelum pengadilan mengeksekusi mereka. Tsania Marwa pun membeberkan kronologi drama eksekusi tersebut.

“Waktunya, tahun 2019 saya ke pengadilan untuk perwalian yang sah, tahun 2021 saya mendapat putusan yang diberikan wali saya. Dua tahun (proses). Dan kalau mereka mengambil keputusan perwalian untuk saya, saya bukan badan hukum. “Saya tanya ke pengadilan, mereka bilang: Ibu harus mengajukan eksekusi,” katanya.

Tsania Marwa kaget mendengar jawaban pengadilan. Dia tahu bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan kedua anaknya selama 4 tahun. Jeda empat tahun jelas bukan hal mudah bagi seorang anak untuk kembali ke pelukan ibunya. Tsania Marwa berharap negara memfasilitasi hal tersebut.

 

Bintang film Dalam Migrab Cinta itu mengutip video wawancara di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Kamis (13/6/2024), menanyakan kondisi psikologis anaknya apakah baik jika dibawa ke pengadilan. hak asuh formal atas anak tersebut. .

“Jadi saya bilang begini: Pak, apakah negara bisa membantu sebelum tanggal eksekusi? Saya minta bertemu dengan anak saya, mediator apakah dia datang dari KPAI atau Komisi Anak, karena saya perlu menghubungkan dan anak saya,” kata Tsania Marwa.

“Ternyata di Indonesia belum ada fasilitas seperti itu. Ini catatan pertama,” katanya seraya menambahkan, “Yah, pokoknya ambil atau tinggalkan. Akhirnya saya putuskan, ayo kita coba.”

Saat itu, perasaan Tsania Marwa campur aduk dengan gagasan pengadilan datang ke kediaman Atalarik Syach untuk mengambil anak-anak tersebut dan kemudian menyerahkannya kepada ibu kandungnya yang memberikan hak asuh kepada mereka.

Ia mengatakan, sebelum pengadilan mengeksekusinya, pengadilan mengirimkan surat instruksi kepada Atalarik Syach. Intinya meminta sang aktor dan Tsania Marwa duduk bersama membahas eksekusi anak.

“Tapi sebelum saya pulang, maksudnya birokrasi akan kasih surat dulu, namanya surat aanmaning, artinya dia akan diundang ke pengadilan untuk duduk bersama saya dan akan kita bahas dengan penuh perhatian,” lanjut Tsania. . Marwa.

Surat aanmaning konon merupakan langkah terakhir sebelum anak tersebut dieksekusi. Sayangnya, Atalarik Syach malah tak kunjung datang. “Sungguh, langkah terakhir harus dilakukan. Sepertinya tadi tidak ada,” sesalnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *