Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta 2024 23 Mei Hari apa? pada tahun 2024 23 Mei merupakan tanggal yang dinantikan banyak orang karena merupakan hari libur nasional di Indonesia.

Tahun ini, 23 Mei. jatuh pada hari Kamis, perayaan Waisak atau yang dikenal dengan Hari Tri Suci Waisak 2568 Era Budha (BE), sebagaimana dikutip Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha Kementerian Agama Republik. Indonesia. 

Hari ini sangat penting bagi umat Buddha di seluruh dunia karena memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yang juga dikenal sebagai Sang Buddha.  pada tahun 2024 23 Mei hari apa

Pada tahun 2024 23 Mei jatuh pada hari Kamis. Selain menjadi hari biasa dalam kalender Masehi, hari ini memiliki makna keagamaan yang besar bagi umat Buddha.

Kamis ini istimewa karena penuh dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti meditasi, ceramah, dan upacara keagamaan yang diadakan di vihara-vihara di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Waisak 2024.

 

Dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia, Hari Waisak adalah hari libur penting yang menghormati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama. pada tahun 2024 Tema Hari Raya Waisak mengusung pesan kebangkitan spiritual dan pentingnya menerapkan ajaran Waisak dalam kehidupan sehari-hari.

Kebangkitan spiritual adalah inti ajaran Buddha Gautama. Direktur Jenderal Kepemimpinan Masyarakat Budha Supriyadi menjelaskan, Kementerian Agama RI menetapkan tema peringatan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE/2024: “Kesadaran akan Keberagaman Cara Hidup yang Mulia, Harmonis, dan Bahagia”. .

Ada beberapa subtema yang diusung oleh berbagai lembaga keagamaan Budha, antara lain: Sangha Agung Indonesia (SAGIN): Harmoni adalah pedoman hidup bersama dalam berbangsa. Sangha Theravada Indonesia (STI): Memperkuat Persatuan dalam Keberagaman. Yayasan Budha Indonesia (WALUBI): Untuk hidup bahagia sebagai makhluk dan manusia, marilah kita meningkatkan kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha.

Supriyadi melanjutkan, “Tema peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE memberikan pesan kepada kita bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan dan diperjuangkan.

Perbedaan harus dipahami dan dirangkul sebagai keberagaman yang saling menguatkan dalam menempuh kehidupan yang mulia guna mencapai tujuan hidup harmonis dan bahagia.”

Diperkirakan pada tahun 2024 Perayaan Waisak yang mengangkat tema “Kesadaran Keberagaman untuk Pola Hidup Mulia, Harmonis, dan Bahagia” ini akan menggugah umat Buddha dan masyarakat luas untuk menghargai keberagaman dan hidup rukun.

Tema ini juga mengingatkan kita semua bahwa keberagaman merupakan kekuatan yang dapat membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik dan bahagia. 

 

 

Pada tahun 2024 Festival Waisak akan dirayakan secara khidmat di berbagai tempat suci di Indonesia, termasuk Candi Borobudur di Jawa Tengah yang menjadi pusat perayaan terbesar.

Selain itu, Supriyadi menambahkan, selain di Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, dan Candi Sojiwan, Puja menyambut momen Bhakti Waisak juga digelar di berbagai vihara.

Ia berharap umat Buddha dapat dengan khidmat memperingati momen Waisak dan merenungkan perjalanan spiritual Guru Agung Buddha Gautama untuk menemukan Dhamma Kebenaran Mulia demi kebahagiaan semua makhluk.

 

Dalam penanggalan Budha, Supriyadi mengatakan, 2.568 tahun lalu, Guru Agung Buddha mengingatkan kita akan pentingnya mewaspadai perbedaan atau keberagaman agar tidak terjadi perselisihan. Dhammapada ayat 6 menyatakan bahwa Pare ca na vijananti, Mayamettha yamamase, Ye ca tattha vijananti, Tato sammanti medhaga.

Artinya, masih banyak orang yang belum mengerti mengapa kita bisa mati dalam pertempuran di dunia ini. Siapa pun yang memahami kebenaran ini akan mampu melawan, katanya.

Oleh karena itu, umat Buddha diharapkan memaknai perayaan Tri Suci Waisak dengan mengedepankan kesadaran akan keberagaman guna menyatukan kehidupan dengan kegembiraan.

“Masyarakat bisa menyaksikan perayaan Tri Suci Waisak dengan ‘Sati’ penuh kesadaran dan kegembiraan bersama keluarga,” ujarnya.

Dijelaskannya, Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting Buddha Gautama, yakni lahirnya Pangeran Siddhartha, pencerahan petapa Siddhartha menjadi Buddha, dan wafatnya (Parinibbana) Buddha Gautama.

Pada masa Waisak, umat Buddha diingatkan untuk selalu mengenang perjuangan guru besar Buddha Gautama dalam menemukan kebenaran mulia dhamma yang membawa kebahagiaan bagi umat manusia.

Kebenaran Mulia Dhamma yang diajarkan Sang Buddha terdiri dari empat kebenaran: kebenaran mulia tentang adanya penderitaan, kebenaran mulia tentang sebab-sebab penderitaan, kebenaran mulia tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan, dan kebenaran mulia tentang penyebab penderitaan. lenyapnya penderitaan. menderita penderitaan

Ajaran ini merupakan landasan penting bagi kehidupan sehari-hari umat Buddha.

Lebih lanjut, Supriyadi menekankan pentingnya umat Buddha mengikuti perayaan Waisak dengan penuh kekhidmatan dan kesadaran. Hari raya ini tidak hanya menjadi ajang untuk melakukan ritual, namun juga untuk melakukan refleksi dan pendalaman pemahaman terhadap ajaran Buddha serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *