Thu. Sep 19th, 2024

Penjualan Lesu, Suzuki Tutup Pabrik di Thailand pada 2025

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Suzuki Motor mengumumkan akan menutup pabrik mobil anak usahanya di Thailand pada akhir tahun 2025. Hal ini disebabkan lesunya penjualan di Negeri Gajah Putih dan keputusan pabrikan mobil yang fokus ke pusat produksi global. , dengan pasar yang lebih menjanjikan.

Dilansir AsiaNikkei, Suzuki Motor Thailand (SMT) didirikan pada tahun 2011, menyusul pengumuman pemerintah Thailand pada tahun 2007 tentang proyek mobil ramah lingkungan.

Pabrik Suzuki mulai memproduksi mobil kompak efisien pada tahun 2012 dan memproduksi 60 ribu unit per tahun, termasuk untuk ekspor.

“Kami sudah melakukan penjualan di Thailand, namun volume penjualan belum tumbuh sebanyak yang diharapkan,” kata juru bicara Suzuki.

Sedangkan pabrik di Thailand hanya memproduksi 7.500 kendaraan pada tahun fiskal tersebut, hingga Maret 2024. Ke depan, Suzuki ingin memfokuskan produksi Asia di Indonesia, Jepang, dan India.

Pabrik yang ditutup tersebut merupakan satu-satunya pabrik di Thailand tempat Suzuki membuat kendaraan roda empat. Pekerja produksi akan diberhentikan. Meski demikian, Suzuki akan tetap menjual mobil listrik dan hybrid di Thailand melalui SMT.

Penutupan pabrik Suzuki terjadi di tengah semakin ketatnya persaingan antara Jepang dan Tiongkok di Thailand, di mana mobil Jepang masih mendominasi pasar, meski sebagian besar pabrikan Tiongkok masih memburu pasar kendaraan listrik baru.

Produsen mobil Jepang seperti Toyota dan Isuzu, yang menguasai sekitar 90 persen pasar truk Thailand, menghadapi persaingan dari pesaing Tiongkok yang meluncurkan model hibrida dan listrik.

Sebagai tanda pentingnya Thailand bagi industri ini, BYD telah menandatangani perjanjian untuk mulai memproduksi mobil di pantai timur negara itu pada tahun 2024.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *