Fri. Sep 20th, 2024

Cara Nadine Chandrawinata Biasakan Anak Jalani Gaya Hidup Ramah Lingkungan Sejak Dini

Liptan6.com, Jakarta – Aktris dan model Nadine Chandrawinata bisa dikatakan merupakan ikon selebritis yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau ramah lingkungan. Wanita berusia 40 tahun yang gemar traveling dan menjelajah alam ini memiliki dua orang putri manis hasil pernikahannya dengan Dimas Angara, Nadi Jiwa Angara, 2, dan Nadi Jala Angara, lahir pada tahun 2023.

Diakui Nadine, meski usia Jiwa masih sangat muda, namun ia mulai terbiasa menjalani gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk membentuk kebiasaan dan kesadaran anak sejak dini.

“Tidak bisa memaksakan segalanya pada anak yang baru berusia dua tahun. Hal pertama yang harus saya sampaikan kepada mereka adalah mengenalkan mereka seperti apa lingkungan itu melalui cerita. Jadi, sebelum mereka ke sekolah, ‘Ada tanaman, Ada tanah, ada manusia, ada pencipta yang patut dihormati,” kata di Plaza, Jakarta Selatan, Senin, 27, yang saya temui di Festival Generasi Penerus Indonesia 2024 Mei 2024.

Istri Dima, Angara, mengatakan membaca nyaring merupakan salah satu kenangan masa kecilnya dan masih membekas dalam dirinya. Ia percaya bahwa bercerita kepada anak, meski melalui cerita ringan, dapat membantu mereka memahami lingkungan sekitar.

Selain bercerita, Nadine juga mengajarkan anak-anak untuk menjaga kebersihan rumah. Ia menunjukkan kepada kedua putrinya bahwa ada serangkaian cara umum untuk menjaga kebersihan lingkungan.

“Saya mencoba mengajari mereka untuk tidak membiasakan diri dengan air mengalir saat menyikat gigi dan saya menjelaskan kepada mereka mengapa mereka harus mematikan air saat menyikat gigi,” ujarnya.

Nadine tentu saja mengajari putrinya, dalam kata-kata anak-anak, bahwa penggunaan air bersih secara hemat adalah salah satu cara untuk menjaga lingkungan. Saat ini, air bersih seringkali dianggap remeh karena air masih gratis dan tersedia, namun tidak ada yang tahu apakah hal itu akan terus berlanjut di masa depan, katanya.

,

Nadine sendiri mengatakan, anak kecil lebih mudah diajar dan bisa membentuk kebiasaan. Nadine mengatakan, anak selalu meniru perilaku orang tuanya, sehingga sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai orang tua untuk memberikan contoh yang baik kepada anaknya.

“Tanpa disadari, itu menjadi kebiasaan. Saat dia besar nanti, masuk sekolah, dia bertemu dengan lingkungan dan mendapat masukan yang berbeda-beda, jadi kami buatkan fondasi yang kuat untuknya.”

Kontestan Miss Universe 2006 ini juga memperingatkan para orang tua untuk tidak menekan anak kecil mereka saat mereka melanjutkan proses tersebut di masa depan. ,

“Sebagai ibu, kita harus sadar betul bahwa anak kita harus dibimbing, bukan dipaksa. Tidak ada yang suka jika dipaksa,” imbuhnya.

Kini, Nadine mengatakan anak-anaknya mulai meniru kebiasaan orang tuanya di rumah. Jiwa kecil mulai paham cara menggendong adiknya Nadine dan mempraktikkannya dengan boneka dan mainan. Bagi Nadine, hal ini bisa dimanfaatkan untuk menanamkan kebiasaan menjaga lingkungan sejak dini.

Selain itu, Nadine juga mengungkapkan, kesadarannya terhadap kebersihan lingkungan, khususnya pantai, bermula saat ia sedang menikmati liburan di kampung halamannya di Jember, Jawa Timur. Misha dan Marcel Chandrawinata, adik pasangan ini, senang berfoto dengan latar belakang laut yang indah, namun banyaknya sampah yang berserakan di pantai seringkali menghalanginya.

“Nah, waktu saya SMA, pantai di Jember itu indah. Tapi setiap mau berfoto, saya harus membersihkan sampah dulu,” kenangnya.

Melihat hal tersebut, ia terkadang suka mengumpulkan sampah plastik untuk dijadikan kerajinan tangan dan dipajang di rumah neneknya di Jawa Timur. Seiring bertambahnya usia dan semakin banyak pengalaman bepergian ke berbagai tempat, saya semakin merasa prihatin terhadap masalah sampah di lautan, khususnya di pesisir pantai.

Hal inilah yang menjadi titik awal keputusan Nadine untuk menerapkan gaya hidup ekologis dan menjadi pecinta alam. Ia tidak ingin sendirian, maka ia mendirikan komunitas prajurit laut yang tujuan utamanya adalah menjaga alam dari bahaya melalui berbagai cara, seperti membersihkan pantai, menanam bakau, dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah laut. didirikan.

Kini, sembilan tahun setelah didirikan, SeaSoldier memiliki komunitas di 15 kota di seluruh Indonesia, yang bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang indah. Namun tak ayal, banyak penolakan awal karena berupaya mengganggu kebiasaan masyarakat yang menumpuk sampah sembarangan.

“Sembilan tahun lalu, bagi aktivis lingkungan hidup, khususnya perempuan, tantangannya luar biasa dan perlawanannya besar. Apalagi saat kami mencoba merampok sampah, mereka awalnya enggan,” kata Nadine.

Meski begitu, ia punya pola pikir bahwa sesuatu yang ditolak banyak orang patut diperjuangkan, apalagi jika yang diperjuangkan itu baik. ucap Nadine tegas. “Mereka yang tetap kuat dan berani akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.”

Disibukkan dengan peran sebagai ibu, Nadine mengaku tetap meluangkan waktu bersama komunitasnya, meski melalui pertemuan daring. Ia juga mengatakan bahwa ketika kedua putrinya sudah besar nanti, ia berencana untuk mengenalkan mereka pada dunia pecinta alam yang ia geluti.

,

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *