Fri. Sep 20th, 2024

Medco Energi Amankan Perjanjian Gas Bersama Pertamina dan PLN

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Medco Energi Internasional Tbk melalui tiga anak perusahaannya yang bergerak di bidang minyak dan gas (Migas) telah menandatangani lampiran Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PGBG) terkait beberapa properti di dalam negeri. jaringan pasokan gas dan kebutuhan industri. 

“Penandatanganan perjanjian PJBG untuk beberapa aset minyak dan gas kami merupakan wujud kepercayaan pemerintah terhadap MedcoEnergi dan komitmen perusahaan dalam menjaga ketahanan energi tanah air,” kata Chief Operating Officer MedcoEnergi Ronald Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/11). 22/06/2024). 

Dalam PJBG, PT Medco E&P Tarakan menggandeng PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk memenuhi kebutuhan gas residensial di Tarakan, Kalimantan Utara.

Produksi gas bumi berlangsung di wilayah produksi (WK) Tarakan, dan total kuantitas yang dikontrak sebesar 982,20 MMSCF. Kontrak tersebut berlaku mulai 14 Januari 2024 sampai dengan berakhirnya produksi gas WK Tarakan atau berakhirnya PSC Tarakan. 

Selanjutnya, Medco Energi Madura Offshore Pty Ltd dan PGN juga menandatangani lampiran PJBG mengenai jual beli gas dari lapangan gas Maleo dan kemungkinan pemenuhan kebutuhan industri di Jawa Timur. 

Lampiran ini merupakan perpanjangan dari PJBG Maleo dengan total nilai kontrak sebesar 8 TBTU. Kontrak tersebut berlaku mulai 1 Januari 2024 hingga 3 Desember 2027. 

Apalagi, Medco Energi Sampang Pty Ltd menandatangani lampiran PJBG dengan PT PLN Indonesia Power yang merupakan perpanjangan perjanjian jual beli gas Sampang. 

Gas dihasilkan dari lapangan Oyong, Wortel, dan Paus Biru di WK Sampang. Estimasi total nilai kontrak sebesar 30,6 TBTU mulai 1 Januari 2024 hingga 3 September 2027. 

Selain itu, MedcoEnergi juga melakukan pembelian gas untuk kebutuhan operasionalnya melalui amandemen kontrak PJBG antara Medco Energi E&P Indonesia dan PT Pertamina EP untuk kebutuhan operasional minyak dan gas di lapangan Pengabuan, Serdang dan Ibul di Sumatera Selatan. Estimasi total nilai perjanjian jual beli adalah 1.751,73 MMSCF.

“Masa kontrak mulai 28 November 2013 sampai dengan 31 Desember 2030 atau sampai dengan berakhirnya TJK (nilai total kontrak). Kerja sama ini dapat menghasilkan penurunan emisi CO2 sebesar 1.095 ton per tahun dibandingkan penggunaan mesin diesel yang konsumsinya 4.000 liter per hari,” pungkas Ronald. 

 

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terus melaksanakan inisiatif penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satu inisiatif tersebut adalah peralihan ke listrik yang dipasok oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk fasilitas produksi di blok minyak dan gas dari pembangkit listrik berbahan bakar gas.

Baru-baru ini, mulai Mei 2024, inisiatif ini diterapkan di Central Processing Plant Blok Lematang di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Penggunaan listrik PLN oleh MedcoEnergi melalui anak perusahaannya Medco E&P Lematang didasarkan pada nota kesepahaman antara MedcoEnergi dan PLN pada saat Konvensi Migas Internasional Indonesia ke-4 pada bulan September 2023.

“Dengan menggunakan listrik PLN, Medco E&P Lematang mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sekitar 14.658 ton CO2e per tahun dan menghemat bahan bakar gas sebesar 0,75 MMSCFD. Hal ini menjamin kelangsungan bisnis yang bertanggung jawab dan perlindungan lingkungan,” jelas Arif Rinaldi, Wakil Presiden Medco Relations dan E&P Safety. Mengurangi emisi gas rumah kaca

Inisiatif konversi serupa sebelumnya diterapkan di Blok South Sumatra (Stasiun Serdang, Gunung Kembang dan Temelat) di Sumatra Selatan dan di Blok Bangkanai (Gas Measurement, Luwe Hulu dan Karendan Gas Processing Plant) di Kalimantan Tengah.

Artinya, total penurunan emisi GRK dari program konversi Medco E&P adalah sekitar 18.323 ton CO2e per tahun, dan penghematan bahan bakar gas sebesar 0,94 MMSCFD.

Konversi listrik ke zloty Polandia ini menunjukkan kontribusi MedcoEnerg dalam mitigasi perubahan iklim. Pada tahun 2021, perusahaan menerbitkan Strategi Perubahan Iklim yang berisi tujuan sementara tahun 2025 dan 2030 untuk segmen minyak dan gas serta energi. Sasaran ini merupakan langkah penting menuju emisi nol bersih bagi MedcoEnerga.

 

Selama tahun 2023, MedcoEnergi meraih beberapa pencapaian pada skala lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) berdasarkan penilaian institusi internasional, yaitu: peningkatan skor risiko ESG Sustainalytics menjadi 29,6 (risiko sedang) dari 36,7 (risiko tinggi).

Ia kemudian mempertahankan peringkat A dari MSCI ESG dan peringkat B untuk perubahan iklim dari CDP Badan Pelaporan Internasional.

“Kami akan terus fokus pada peningkatan kinerja ESG berdasarkan target terukur sejalan dengan strategi perubahan iklim kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan dan mencapai emisi nol bersih di Cakupan 1, Cakupan 2 pada tahun 2050, dan Cakupan 3 pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan asumsi program transformasi energi pemerintah,” jelas Arif.

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melakukan pembelian kembali saham dengan nilai pembelian maksimal Rp 200 miliar atau setara USD 12,50 juta (dengan asumsi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.000).

Mengutip pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 19 April 2024 yang dikutip Selasa (23 April 2024), PT Medco Energi Internasional Tbk memperkirakan jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 100 juta saham atau 0,398 persen ditempatkan dan disetor. -di ibukota. Oleh karena itu, jumlah tersebut tidak akan melebihi 10 persen dari seluruh saham, termasuk saham yang dimiliki Perseroan saat ini.

“Sumber dana yang menjadi biaya pembelian saham Perseroan tidak termasuk dana penawaran umum atau dana pinjaman dan utang dalam bentuk apapun,” tulis mereka di Perseroan.

Manajemen Medco International mengatakan pembelian tersebut bertujuan untuk meningkatkan return on equity (ROE) perseroan. Selain itu, pembelian kembali saham ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi Perseroan dalam mengelola modal dan memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham.

“Dengan mempertimbangkan perkembangan dan perluasan operasional Perseroan, pembelian saham akan memungkinkan pengembalian kelebihan kas dan dana kepada pemegang saham secara efektif dan efisien,” demikian siaran pers Perseroan.

Selain itu, Perseroan juga dapat menggunakan saham hasil pembelian kembali tersebut untuk keperluan program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen Perseroan. Perseroan akan mematuhi peraturan yang berlaku mengenai pengalihan saham akibat penebusan tersebut.

Perseroan juga mengantisipasi tidak adanya dampak negatif signifikan yang dapat mengakibatkan berkurangnya pendapatan dari pembelian kembali saham. Hal ini disebabkan Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk pembelian sendiri.

 

 

Jangka waktu pembelian saham akan berlangsung dalam waktu 12 bulan sejak tanggapan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pembelian saham tersebut antara tanggal 31 Mei 2024 sampai dengan tanggal 30 Mei 2025. Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berkala. ) pada tanggal 30 Mei 2024. .

Untuk melaksanakan aksi pembelian tersebut, Medco Energi Internasional menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas untuk melaksanakan pembelian saham Perseroan melalui perdagangan di bursa BEI.

Pada penutupan perdagangan Selasa 23 April 2024, harga saham MEDC stabil di Rp 1.480 per saham. Harga saham MEDC naik lima poin menjadi Rp 1.485 per saham. Saham MEDC mencapai level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.465 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.954 kali dengan volume perdagangan 248.098 lembar saham. Nilai transaksi Rp 36,8 miliar.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *