Sat. Sep 21st, 2024

Satelit Spesialis ‘Bersih-Bersih’ Sampah Luar Angkasa Sukses Capai Orbit

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pesawat luar angkasa ADRAS-J Astroscale, satelit demonstrasi yang dapat menginformasikan upaya pembersihan puing-puing luar angkasa di masa depan, kini berada di orbit setelah sukses diluncurkan dari Selandia Baru pada Minggu, 18 Februari 2024.

Satelit ini dikirim ke luar angkasa dengan roket Elektron dari Laboratorium Roket. Demikian dilansir Engadget, Senin (19/2/2024).

Misi tersebut, yang dipilih oleh Badan Antariksa Jepang (JAXA) untuk tahap pertama Program Demonstrasi Penghapusan Puing Komersial, akan menggabungkan ADRAS-J dengan roket tua Jepang yang telah mengorbit sejak 2009.

Akibat penerbangan luar angkasa selama beberapa dekade, penumpukan puing-puing di orbit bumi menjadi masalah yang mengkhawatirkan.

Untuk mengatasi masalah ini, badan antariksa di seluruh dunia terus mengambil berbagai tindakan, dalam banyak kasus menggunakan perusahaan swasta untuk mengembangkan solusi potensial.

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi sampah luar angkasa adalah dengan mendeorbitkannya atau menurunkannya ke ketinggian yang lebih rendah sehingga dapat terbakar di atmosfer bumi.

ADRAS-J akan menjadi pihak pertama yang menargetkan puing-puing besar yang ada dan akan berupaya mendekati dan menemukannya dengan aman, dengan mengandalkan data berbasis darat untuk menentukan lokasinya.

Selama beberapa bulan ke depan, ADRAS-J akan mendekati target dan mencoba mendekat untuk mengambil foto dan menilai kondisinya untuk menentukan apakah target tersebut dapat dihilangkan.

ADRAS-J secara resmi bertugas dan siap menangani sampah luar angkasa! “Mari kita memasuki era baru keberlanjutan ruang angkasa,” cuit Astroscale di Platform

Di sisi lain, PT Telkom Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hadir untuk mempercepat penyediaan konektivitas internet di Indonesia dan akan segera meluncurkan Satelit Merah Putih 2.

Berdasarkan postingan Instagram Menteri BUMN Eric Tauhir, satelit tersebut berkapasitas hingga 32 Gbps dan memiliki pemancar aktif dengan frekuensi pita C dan Ku yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. 

Satelit ini merupakan komitmen BUMN melalui PT Telkom Indonesia untuk menjamin pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia. Harapannya, kesetaraan ini dapat mempercepat digitalisasi. 

“Ini adalah upaya kami agar masyarakat dapat belajar melalui internet dan meningkatkan kemampuannya untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Bangga!” kata Eric dalam keterangan postingannya yang dikutip Minggu (18/2/2024).

Satelit Merah Putih 2 rencananya akan diluncurkan pada Rabu 20 Februari waktu Florida atau Kamis 21 Februari waktu Indonesia. Pembangunan satelit ini melibatkan Thales Alenia Space dan SpaceX milik Elon Musk untuk mengurus peluncuran satelit.

Berdasarkan pemberitaan saluran Tekno matthewgenovesesongstudies.com, satelit ini siap diluncurkan dan setelah lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, akan menuju orbit di slot 113 bujur timur dengan roket Falcon 9 milik SpaceX. 

Chairman Indonesia Telecom Ririk Adriansyah mengatakan satelit Merah Putih 2 akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia dan penguatan konektivitas seluruh nusantara. 

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) TBK (Telkom) melalui anak usahanya Telkomsat akan meluncurkan langsung dari Florida pada 20 Februari 2024 atau pada 21 Februari 2024 waktu Indonesia, satelit Merah Putih 2 yang merupakan satelit high throughput (HTS). akan melempar.

Satelit tersebut siap diluncurkan dan akan memasuki orbit setelah lepas landas ke Slot 113 East dengan roket Falcon 9 SpaceX dari Cape Canaveral, Florida. Dengan kapasitas hingga 32 Gbps, Satelit Merah Putih 2 dilengkapi pemancar aktif frekuensi C dan Ku band.

Chairman Indonesia Telecom Ririk Adriansyah mengatakan satelit Merah Putih 2 akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia dan penguatan konektivitas di seluruh nusantara. 

Ririk bersama anak perusahaan Telkomsat berharap kedepannya satelit Merah Putih 2 dapat mendukung konektivitas serupa di seluruh Indonesia dan melengkapi infrastruktur darat dan laut Telkom, mereka yakin pemerataan akses informasi akan mempercepat digitalisasi masyarakat di berbagai belahan. , 

Menyasar bisnis backhaul, Telkomsat sendiri menyambut positif peluncuran satelit Merah Putih 2. untuk kedua perusahaan 

Dengan hadirnya satelit Merah Putih 2, Ririk Adriansyah mengatakan Telkom Indonesia berkomitmen untuk menjadi pemimpin layanan satelit di Indonesia, dan langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas negara dan memperkuat kedaulatan digital Indonesia.

PT Telkom Indonesia (Persero) TBK (Telkom) melalui anak usahanya Telkomsat akan meluncurkan satelit berteknologi High Throughput Satellite (HTS) pada 20 Februari 2024 waktu Florida atau 21 Februari 2024 waktu Indonesia.

Peluncuran ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam memberikan pemerataan akses informasi melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi digital yang andal. 

Satelit yang merupakan satelit ke-11 Telekomunikasi ini akan menempati slot orbit 113 derajat BT. Terkait hal tersebut, Direktur Utama Telkom Ririk Adriansyah mengatakan satelit bernama Merah Putih 2 tersebut akan diluncurkan langsung dari Cape Canaveral, Florida menggunakan roket Falcon 9. Dalam waktu dekat. 

Dengan kapasitas maksimal 32 Gbps, Satelit Merah Putih 2 membawa pemancar aktif yang terdiri dari frekuensi C dan Ku-band yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Sebelumnya Telkom meluncurkan satelit Merah Putih pada slot orbit 108 bujur timur pada tahun 2018.

“Satelit Merah Putih 2 merupakan harapan dan wujud komitmen Telkom dalam mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia, melengkapi infrastruktur darat dan laut.

“Telekomunikasi meyakini dengan pemerataan akses informasi dapat mempercepat digitalisasi masyarakat di berbagai aspek,” kata Ririk.

Selanjutnya Direktur Utama Telkomsat adalah Lukman Hakim Abd. Rauf mengatakan satelit Merah Putih 2 mengandalkan platform Spacebus 4000B2 dengan umur desain 15 tahun.

Pembangunannya melibatkan Thales Alenia Space yang bertanggung jawab atas produksi satelit, dan SpaceX, sebagai perusahaan penyedia layanan peluncuran satelit. Kedua perusahaan merupakan pemain besar di bidangnya dan memiliki pengalaman dengan proyek satelit Telkom sebelumnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *