Sat. Sep 21st, 2024

Gerakan Indonesia Membaca, Modal Utama Bangun Budaya Literasi Masyarakat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Laporan Pendidikan Indonesia 2023 menunjukkan kemampuan literasi siswa Indonesia berada pada kategori sedang. Persentase siswa yang mencapai tingkat melek huruf minimal pada pendidikan menengah adalah 49,26.

Angka sekolah menengah atas bahkan lebih baik, yaitu 59 persen. Kegiatan 1 Book Week merupakan bagian dari kampanye literasi bagi siswa sekolah menengah.

Buku minggu pertama mengajak siswa SMP dan SMA untuk membiasakan diri membaca. Kampanye ini bersamaan dengan kegiatan peninjauan materi tertulis maupun video yang diunggah ke jejaring sosial Gerakan Membaca Perpustakaan Nasional RI.

“Tahun ini ada 12 poin kampanye buku pertama di tingkat nasional,” jelas Subeti Makdriani, Kepala Pustakawan Perpusnas, Selasa (05/04/2024) di Samarinda saat sosialisasi gerakan membaca Indonesia.

Gerakan literasi Indonesia, lanjut Subeti, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca sebagai aset fundamental dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat.

Untuk mencapai literasi yang tinggi juga diperlukan budaya membaca yang tinggi. Literasi bukan sekedar membaca dan menulis, namun juga kemampuan memahami dan berpikir lebih kritis.

“Kalau literasinya tinggi, bisa dipastikan mampu menjawab semua permasalahan tersebut,” tambah Syafranuddin, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kaltim.

 

Gerakan Membaca Indonesia merupakan program inovatif yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan perpustakaan dan meningkatkan kecintaan membaca.

1Selain pekan buku, membaca nyaring, duta membaca Indonesia yang diberdayakan dengan buku, dan penguatan kewenangan daerah berbasis konten lokal menjadi bagian dari kampanye gerakan tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *