Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Gunung Batusibela adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Bakan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Gunung non-vulkanik ini juga menjadi titik tertinggi di Pulau Bacan, Maluku, dengan ketinggian 2.111 meter di atas permukaan laut.

Di laman Gunung Bagging pada Minggu, 23 Juni 2024, hanya sedikit pendaki yang pernah mendengar nama gunung tersebut. Namun popularitasnya perlahan-lahan meningkat, dan pemandangan menakjubkan dari puncak gunung lainnya layak untuk dicoba.

Gunung Batusibela mempunyai banyak keistimewaan lain selain posisi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Batusibela yang dihimpun tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com dari berbagai sumber. 1. Bagian dari Cagar Alam Gunung Sibela.

Cagar Alam Gunung Sibela merupakan cagar alam yang terletak di kawasan Gunung Sibela, Pulau Bakan, Maluku Utara. Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam pada tanggal 15 Oktober 1987.

Luas cagar alam Gunung Sibela mencapai 23.024 hektar. Cagar Alam Gunung Sibela memiliki banyak sumber mata air karena letaknya di atas gunung dengan ketinggian 2.118 meter di atas permukaan laut. Semua mata air yang ada mengalir ke sungai-sungai terdekat. 2. Fauna dan satwa liar yang unik di Gunung Batusabela

Cagar Alam Gunung Sibela merupakan tempat tumbuhnya flora dan fauna. Beberapa jenis tanaman yang tumbuh di sini adalah matoa (Pometia pinnata), gufasa (Vitex cofassus), samama (Anthocephalus macrophyllus), anggrek dan anyelir.

Sebagian besar pohon ini ditanam oleh warga sekitar. Jenis yang masih hidup saat ini antara lain kera (Macaca ningra sp), parkit (Lorius garrulus), kakatua (Electus roratus), burung raja (Cicinurus regius), muskrat (Eos borea), kakatua putih (Cacatua alba) dan masih banyak lagi yang lainnya.

 

Kebanyakan pendaki membutuhkan waktu setidaknya 11-12 jam untuk mencapai puncak dan 9-10 jam untuk turun. Itu sebabnya pendakian biasanya memakan waktu tiga hari berikutnya, biasanya malam kedua berkemah di puncak.

Pemandu biasanya akan mengantar Anda dengan sepeda motor dari perkemahan desa (27 meter di atas permukaan laut) menuju Gandasuli menyusuri jalur pertanian hingga ketinggian sekitar 138 meter. Dari sini perjalanan dimulai melewati taman, melintasi sungai-sungai kecil.

Anda akan melewati shelter kayu dengan tempat duduk outdoor (258 meter di atas permukaan laut) dan kemudian mencapai area miring terjal antar sawah. Menuju Pinto Rimba (pintu masuk hutan, 328 meter di atas permukaan laut). Ada beberapa pertimbangan penting yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memulai jalur hutan. 

Jarak dari awal pendakian ke pos 1 cukup jauh (ketinggian 529 mdpl), namun di kawasan tersebut banyak terdapat burung enggang sehingga besar kemungkinan untuk melihatnya terbang di atas Anda. Tiang 1 cukup besar untuk menampung beberapa tenda, dan hutan di sini memiliki pepohonan yang indah dengan penyangga akar yang besar.

Perjalanan lancar hingga mencapai pos 2 (808 m dpl) yang harus dicapai dalam waktu 4 jam. Sumber air ada di sebelah kiri. Di luar Pos 2 terdapat taman tua yang tampaknya berasal dari zaman Belanda. 

Pilar 3 (ketinggian 1.118 mdpl) berikutnya, ada air di sebelah kanan. Pos 4 (1386 ml) selanjutnya, sampai persimpangan jalan dua sungai (1458 ml). 5. Banyak tanaman rusa dan kantong semar.

Jalan di sini mengarah ke Pos 5 (1515 meter di atas permukaan laut), yang kadang disebut Perkemahan Rusa karena banyaknya rusa di kawasan tersebut dan aliran air yang baik. Bahkan area terbuka kecil di depan kantor pos pun ditumbuhi pohon jeruk. Jika Anda tiba di sini pada hari pertama, itu bagus.

Hutan mulai berubah setelah pos 5 dan tak lama kemudian pemandangan pertama yang disebut “Panorama” (1613 m) tercapai. Jalan kemudian menuju ke Pos 6 (1.745 meter diatas permukaan laut), tempat yang indah dengan pemandangan yang lebih indah lagi.

Di dekat kantor pos ke-6 pohonnya lebih sedikit dan pemandangannya lebih bagus, kendi juga banyak di kawasan ini. Di hadapan Anda terdapat pegunungan tinggi dan tebing terjal di depan pos 7 (1965 meter di atas permukaan laut). 

Dibutuhkan waktu sekitar 7-8 jam untuk mencapai puncak dari Pos 2, namun mudah-mudahan Anda bisa berkemah di malam sebelumnya. Puncak adalah tempat yang bagus untuk berkemah dan Anda akan dapat melihat kota Labuha di bawahnya termasuk bandara kecil, keindahan Gunung Amasing dan langsung ke Buku Rika, Pulau Seribu lainnya di pulau yang tidak diketahui. . dari Bakan. 

Lebih jauh ke utara kita bisa melihat Ki Besi di Pulau Makian dan Ki Matuba di Pulau Tidore yang biasanya bisa dilihat pada pagi hari setelah matahari terbenam. Di sebelah selatan Anda bisa melihat Pulau Obi di kejauhan.

Laut bersinar dari segala sisi. Pemandangan ini menjadikan Batusibela sebagai provinsi yang penting untuk dikunjungi, dan tidak ada dataran yang lebih tinggi sebelum Sulawesi atau Seram.

Untuk menempuh rute yang sama diperlukan perjalanan sehari yang panjang minimal 9-10 jam. Semoga ada sepeda motor yang menunggu Anda di jalan pertanian untuk mengantarkan Anda kembali ke pusat desa.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *