Thu. Sep 19th, 2024

Laju Deforestasi Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Ini Bukti

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Analisis bersama World Resources Institute (WRI) Global, Universitas Maryland, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpin Norwegia menunjukkan laju deforestasi antara tahun 2022 hingga 2023 hanya 0,13. juta hektar per tahun.

Hal tersebut disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya pada Rapat Paripurna Tingkat Menteri Konferensi Hutan Tropis di Oslo 2024, Norwegia, Selasa (25/06/2024) waktu setempat. 

“Analisis World Resources Institute menegaskan bahwa laju deforestasi di Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, merupakan yang terendah sepanjang sejarah, melampaui negara lain,” kata Menteri Lingkungan Hidup Meru Siti Nurbaya yang menjadi salah satu pembicara. Forum Paripurna Menteri Oslo 2024 berlangsung pada Jumat (28/06/2024).

Pada acara ini, Menteri Siti juga menyampaikan komitmen penurunan emisi melalui komitmen pencapaian NDC Indonesia. Pendekatan Indonesia terhadap pengelolaan sumber daya alam dan implementasi aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi, termasuk 15 kelompok aksi iklim yang termasuk dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030.

“Rencana ini mengikat secara hukum, bukan sekedar komitmen di atas kertas,” tegas Menteri Siti.

Penurunan emisi Indonesia mencapai 47,3% pada tahun 2020, 43,8% pada tahun 2021, dan 41,6% pada tahun 2022 dibandingkan secara tahunan, mendekati target NDC sebesar 43,2% dan kerja sama internasional dan jangka panjang melebihi target nasional sebesar 31,89%.

Sejak penandatanganan MoU baru pada September 2022, pemerintah Norwegia telah memberikan kontribusi berbasis hasil sebesar US$156 juta untuk mendukung FOLU Net Sink 2030 di Indonesia. Menteri Siti mengatakan, hal ini menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam menurunkan emisi akibat deforestasi dan perusakan hutan.

“Namun, sebagian besar dana yang dibutuhkan untuk memenuhi target FOLU Net Sink tahun 2030 masih berasal dari anggaran federal kami,” katanya.

 

Selain itu, Menteri Siti menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil mengendalikan kebakaran hutan pada periode El Niño terakhir. Dengan cara ini, kami akan memastikan bahwa target iklim FOLU Net Sink 2030 tetap sesuai rencana.

Hal penting lainnya yang disampaikan Menteri Siti dalam pertemuan ini adalah pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, luas wilayah yang secara sah diperuntukkan bagi masyarakat adat dan masyarakat adat untuk proyek hutan kemasyarakatan telah meningkat 18 kali lipat dibandingkan pemerintahan sebelumnya dan diperkirakan akan melebihi 20 kali lipat pada tahun ini. akhir bulan Oktober.

Sebagai penutup, Menteri Siti menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Norwegia atas kerja sama yang produktif dengan Indonesia, serta mitra internasional yang mempengaruhi Indonesia dalam upaya perlindungan lingkungan dan hutan lestari.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *