Tue. Sep 24th, 2024

Pameran Produk UMKM di Luar Negeri Tak Efektif, Teten Masduki Ubah Cara Promosi, Bagaimana?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai pameran dagang luar negeri sudah tidak efektif lagi untuk barang-barang berukuran kecil dan menengah. Setelah itu ia mengubah cara memajukan usaha kecil dan menengah.

Salah satunya dengan mendatangkan sejumlah masyarakat yang bisa mulai mendapatkan dukungan dari perusahaan asing. Menurutnya, cara tersebut dapat menarik investor di tengah perkembangan era digital.

Teten di Jakarta mengatakan: “Saya kira ini sebuah langkah, biasanya UMKM (luar negeri) yang memajang produknya. Kita ubah, sekarang tidak kita tampilkan, karena tidak efisien”. .

Lanjutnya, “Kami mendatangkan usaha kecil dan menengah yang mempunyai kemampuan mendapatkan pembiayaan dari permodalan.”

Pada putaran pertama, Teten Masduki memboyong sedikitnya 15 startup lokal untuk mendapatkan pendanaan di Singapura. Ia pernah bekerja sama dengan Bank DBS dalam menghubungkan investor. Banyak spesies pendatang terlibat dalam pertanian dan budidaya perairan.

“Kemarin kami bersama DBS, kami tahu DBS adalah bank terbesar di Singapura, ya, kami bekerja sama dengan banyak investor, kami berharap ada yang membeli beberapa startup kami,” ujarnya.

Ia bertujuan untuk mengembangkan startup ini di sebanyak mungkin negara lain di masa depan. Kami mencatat besarnya potensi investasi pada kedua kategori ini, terutama pada skala atau tingkat produksi yang tinggi.

“Kami juga terus bekerja sama dengan calon investor di Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Belanda. Jadi menurut saya masih banyak yang mau masuk ke ekonomi digital, tapi levelnya lebih tinggi, level produksi,” tutupnya. .

 

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menegaskan upayanya dalam mendukung pengembangan investor lokal. Hal ini juga mencakup koordinasi mekanisme pendanaan bagi perusahaan start-up di sektor dalam negeri.

Untuk menunjukkan kekuatannya, Teten mengatakan telah menawarkan program inkubasi kepada sekitar 350 startup. Dalam program ini, pengembangan manajemen dilakukan dengan cara yang kami yakini dapat menjawab tantangan perubahan zaman.

Teten mengatakan usai acara Inbuyer Expo 2024 di Smesco Indonesia Jakarta: “Bersama kami ada program wirausaha wirausaha, sekitar 350 orang yang memulai dengan data yang kami gunakan, mengembangkan proyek bisnisnya dan bertemu dengan calon investor.” Jumat (17/5/2024). 

Setelah itu, ia juga mengajak 15 orang yang mulai mencari investor dari luar negeri. Salah satu negara yang dikunjunginya adalah Singapura. 

Dikatakannya, kemarin ada 15 orang yang memulai dengan bantuan teknologi di bidang produksi yang dibawa ke Singapura, sebagian besar di bidang pertanian dan peternakan dan memiliki kemampuan mendapatkan dana.

Teten mengatakan, tingkat produksi dalam negeri belum cukup menarik untuk menarik dana baru dari investor asing.

Oleh karena itu, ia mendorong munculnya para champion yang bermula di bidang pertanian dan perikanan di Indonesia yang memiliki potensi besar.

“Kami ingin memperluas investasi di ekonomi digital, selain fokus pada e-commerce dan pembayaran digital, kami ingin memperluas pertanian dan perikanan karena kami punya kapasitas di sana,” tegasnya.

 

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meyakini Pameran Dagang UMKM mampu mencatatkan penjualan lebih dari Rp 1 juta dalam waktu 3 hari.

Pengumuman itu disampaikan Teten usai menghadiri Inbuyer Expo 2024 yang digelar di Smesco Indonesia, Jakarta. Pameran dagang lokal ini telah mencatat penjualan lebih dari Rp 900 miliar sejak 15 Mei 2024.

“Tadinya saya senang laporannya bagus ya Rp 900 miliar, hampir Rp 1 juta, betul,” kata Teten dalam sambutannya, Jumat (17/5/2024).

Perlu diketahui, Inbuyer Expo 2024 mencatatkan potensi penjualan sebesar 946,82 miliar dalam 2 hari yang menjadi bukti keberhasilan kolaborasi UMKM, swasta, BUMN, dan pemerintah daerah. Pemanfaatan oleh UMKM

“Kerja sama UMKM menjadi kunci utama kemandirian perekonomian, walaupun kita mempunyai supply chain dan demand yang banyak, namun masih banyak supply chain yang belum diisi oleh UMKM di Indonesia,” ujarnya.

“Iya penting banget, terutama dari sisi produk. Bagi kami, Inbuyer sangat penting dalam mendukung perluasan produk UMKM dan koperasi di sektor barang dan jasa pemerintah dan badan usaha milik negara dan swasta.” Dia melanjutkan.

Ingat, ada pemerintah yang menghabiskan minimal 40% produksi lokal. Dikatakannya, hal tersebut dapat memberikan dorongan bagi perekonomian negara di saat dunia sedang dalam keadaan buruk.

Apalagi saat ini Indonesia masih kuat di angka 5 persen (5,11 persen) tapi perekonomiannya kurang bagus. Tapi kalau pemerintah belanja BUMN, termasuk rakyat, untuk beli produk dalam negeri, harusnya kita semua sepakat. negara, “Ini untuk memperkuat perekonomian kita. Situasi dunia sedang tidak bagus, makanya kita belanjakan uang di dalam negeri”, Teten Masduki.

 

 

 

Melalui pameran produk lokal yang mempertemukan pembeli dan penjual ini, Teten berharap dapat memperkuat ekosistem keduanya. Misalnya saja memiliki usaha yang cocok untuk dapat mensuplai produk dan memenuhi kebutuhan konsumen.

“Jadi kita akan menjaga ekosistem yang kuat antara pemasok dan konsumen, kita akan terus business-to-business agar ada kecocokan antara produk yang disediakan pemerintah dengan konsumsi BUMN,” ujarnya.

“Iya harus kita kelola dengan LKPP agar Inabuyernya lebih besar, besar dan efisien sebagai pemasok dan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya,” pungkas Teten Masduki.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *