Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – YouTube menambahkan banyak fitur baru untuk pengguna layanan Premium. Tanpa penundaan, layanan Google menambahkan lima hal sekaligus.

Penambahan fitur ini dimaksudkan untuk membuat pengguna YouTube Premium lebih nyaman menikmati kontennya, dan untuk menarik minat pengguna yang tidak memiliki biaya premium untuk membayar layanan tersebut.

Dikutip dari headline Android, Sabtu (29/6/2024), tim YouTube menambahkan lima fitur baru, tiga di antaranya merupakan fitur yang masih dalam tahap uji coba.

Artinya, dua fitur lainnya merupakan fitur yang sudah berjalan secara rutin, sedangkan fitur lainnya bersifat opsional dan mungkin masih terdapat bug saat digunakan. Berikut lima fitur yang ditambahkan ke YouTube berbayar. 

Fitur Stabil YouTube Premium

1. Lompat ke Depan

Fitur pertama adalah Jump Ahead. Fitur ini berupa tombol yang muncul ketika pengguna mengklik dua kali pada video untuk melompati sedikit ke depan.

Fitur ini menggunakan AI dan data pengguna untuk menentukan bagian terbaik dari video YouTube yang sedang diputar.

Tombol ini memungkinkan pengguna untuk melewati video ke bagian yang paling diminati pemirsa lain.

Fitur ini hanya tersedia untuk pengguna Android, sedangkan pengguna iOS akan mendapatkan fitur ini dalam beberapa minggu ke depan.

2. Gambar-dalam-gambar di Celana Pendek

Yang kedua adalah dukungan gambar-dalam-gambar saat memutar YouTube Shorts. Fitur ini bekerja dengan cara memperkecil ukuran video Shorts saat pengguna membuka aplikasi lain.

Fitur ini telah diterapkan untuk video berdurasi panjang. Nantinya, pengguna tetap bisa menikmati video Shorts meski sedang membuka aplikasi lain.

Tidak hanya fitur stabil, YouTube juga memperkenalkan fitur eksperimental, yaitu fitur yang masih diuji oleh tim YouTube, antara lain sebagai berikut:

1. Unduhan cerdas untuk Shorts

Fitur pengujian pertama adalah Smart Download for Shorts. Fitur ini akan melakukan proses download video Shorts secara otomatis.

Video yang diunduh juga diedit sesuai keinginan pengguna. Jadi, pengguna bisa menonton video tersebut saat tidak terhubung dengan internet.

2. Pembahasan AI

Selanjutnya adalah AI Percakapan. Fitur ini adalah dasar dari chatbot AI. AI percakapan akan membantu pengguna menggali informasi tentang video yang diputar.

Fitur ini dapat digunakan tanpa perlu menjeda pemutaran video. Dengan kata lain, pengguna bisa menanyakan pertanyaan AI tanpa harus menjeda video terlebih dahulu.

3. Melihat halaman

Terakhir, ada fitur Melihat Halaman yang ditingkatkan. Fitur ini akan mengubah tampilan View Page menjadi baru.

Selain menambahkan fitur baru untuk pengguna Premium, YouTube dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan label rekaman besar seperti Sony, Warner, dan Universal.

Negosiasi ini dilakukan untuk mendapatkan lisensi atas lagu-lagu yang terdapat dalam label rekaman tersebut.

Mengutip informasi The Financial Times, Kamis (27/6/2024), YouTube membutuhkan lisensi tersebut untuk melatih kecerdasan buatan (AI) yang bisa menghasilkan musik ala artis ternama.

Dilaporkan bahwa YouTube menawarkan uang kepada label rekaman dan musisi agar musik mereka dapat digunakan untuk melatih perangkat lunak AI. Namun tindakan tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan penyanyi.

Banyak musisi khawatir bahwa pengembangan AI dapat mengurangi nilai karya mereka dan melanggar hak cipta. Sekadar informasi, YouTube menguji alat AI kreatifnya tahun lalu.

Dengan alat ini, pengguna dapat membuat program musik pendek dengan memasukkan perintah teks.

Perangkat tersebut dirancang untuk meniru suara dan lirik penyanyi populer, namun dilaporkan hanya 10 penyanyi yang setuju untuk berpartisipasi dalam masa uji coba.

Untuk itu, pada tahun ini platform video milik Google tersebut dikabarkan berencana meluncurkan alat baru pada tahun ini dengan harapan dapat mengundang lebih banyak musisi untuk berpartisipasi.

Meski masih kontroversial, penggunaan AI dalam industri musik sebenarnya masih terus dikembangkan dan dipelajari.

Di sisi lain, YouTube memblokir metode pembayaran yang menggunakan Virtual Private Network (VPN). Hal ini dilakukan agar pengguna dapat membayar YouTube Premium berdasarkan lokasi negara pengguna.

Sekadar informasi, harga langganan YouTube Premium bervariasi tergantung negaranya.

Hal ini dilakukan karena Google menganalisis rata-rata pendapatan pengguna di seluruh dunia, sehingga YouTube menetapkan tarif layanan Premium yang menyesuaikan pendapatan pengguna berdasarkan lokasi negara.

Misalnya pengguna di AS yang ingin berlangganan YouTube Premium diharuskan membayar US$13,99 (sekitar Rp 230.000), di Swiss pengguna perlu membayar US$18 (sekitar Rp 296 ribu) per bulan, di Inggris harganya 16,50 dollar AS (sekitar Rp 271 ribu). ribu).

Harga tersebut dinilai sangat tinggi. Di sisi lain, harga Youtube Premium di beberapa negara khususnya negara berkembang sangatlah murah.

Misalnya di Filipina, biaya layanannya hanya 2,83 dollar AS (sekitar Rp 46 ribu). Padahal, di Argentina, pengguna hanya perlu membayar 1 dollar AS (sekitar 16 ribu) untuk menikmati YouTube Premium.

Sebagian besar pengguna menyadari perbedaan biaya berlangganan. Akhirnya mereka menggunakan trik baru untuk membuat langganan YouTube Premium lebih murah, yaitu dengan menggunakan VPN.

Dengan penggunaan VPN, sistem mengira bahwa pengguna tinggal di salah satu negara tersebut dan mendaftar ke Premium dengan tarif negara terkait, sehingga mengurangi tagihan mereka.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *